Singkep pesisir merupakan wilayah kecamatan Singkep yang terletak di pesisir timur pulau Singkep. Ade kisah asal mule name-name di wilayah tu.
Syahdan, bermule kisah dari due orang pemude yang suke berpetualang, nak pegi ke mane-mane tempat. Mereke berdue bejalan membawa ambong dari Dabo (Dabo Lama; sekarang).
Disebut Dabo Lama karena awalnya, yang disebut Dabo di seputaran Dabo Lame tu. Kampung Baru ade setelah lame. Baru karene lame. Ade bahru, ade asal. E eh nyanyok pulak. Kampong Boyan, ceritenye, di Kampong Boyan tu di awal kisah ditempati orang-orang boyan (Bawean).
Alkisah, tibelah budak bedue tu di Berindat. Waktu die nak lalu, di paret tu banyak buaye. Ade juge ula tedong. Ade beratus ekor kere sedang manjat pokok rambai, duku, rambutan. Pas musem buah mang waktu tu. Di sane sini beserak batang kayu tumbang. Susah mereke nak lalu. Malam tadi ade taong mang sehingge banyak pokok besa tumbang menghalang jalan. Dengan segale upaye dan care, mereke dapat melalui rintangan tu. Karene banyak rintangan, mereke namekan kampong tu dengan name Berindat ( beribu rintangan datang).
Mereke melanjutkan perjalanan. Tibe di suatu tempat, mereke berhenti untuk singgah. Mereke beri name kampong tu dengan sebutan Persinggahan (Persing). Mereke berjumpe dengan batu yang belubang, mereke sebot tempat tu dengan name Batu Belubang. Mereke jumpe pokok kabau dekat suatu bukit lalu mereke namai bukit itu dengan name Bukit Kabau. Mereke jumpe sungai dekat bukit, banyak nio pulak dekat sungai tu, lalu mereke namai Bukit Sungai Nio.
Mereke jumpe ketenangan, kesejukan, dan kedamaian, lalu mereke namai kampong tu dengan name Sedamai.
Mereke lelah dan kehausan. Mereke jumpe sebuah sungai dengan air berwarna merah lalu mereke namai kampong itu Air Merah.
Mereke kelelahan meski telah minum air sungai. Mereke berundeng. Melanjutkan perjalanan atau beristirahat. Yang satu berkata, "Lanjut !"
Mereke melanjutkan perjalanan. Mereke bejumpe buah lanjut. Mereke makan je buah tu. Lalu mereke namai kampong tu dengan name Lanjut.
Mereke bejalan lagi. Aleh-aleh mereke bedue betol-betol penat. Mase tu jalan di Penat tu memang sangat gembo membuat sulit bejalan. Mereke pun berehatlah. Mereke namai kampong tu dengan name Penat.
Mereke melanjutkan perjalanan. Tibelah mereke di kampong yang ramai. Ternyate kampong itu memang tempat rehat Sang Putra Mahkota. Situs peninggalan sang putra mahkota masih ada di Kute, semisal : pondasi bangunan dan makam Raja Elang. Karena itu, Mereke namai kampong tu dengan name Kota. Secara amelioratif, Kota berangsur-angsur berubah menjadi Kote, Kute.
Budak bedue tu bejalan lagi. Mereke tibe di suatu tempat. Mereke melihat gelagat orang kampong. Mereke dapat kesimpulan bahwa di situ berkumpul para jagoan. Tempat itu merupakan pintu masuk sehingge harus dijage agar tidak ada penjahat yang masok. Lalu mereke beri name kampong tu sebagai kampong Jago. Secara amelioratif, berangsur-angsur berubah menjadi Jagok, Jagoh.
Sile komentari !
# Minta maaflah bile blog ni tak sempughne # Manje nak bebagi kepade sesame #
Senin, 24 Juni 2013
Sekop Laut : Asal Mule Name Kampong Kite
Di kale membace tajoknye, kite langsong tekenang kampong halaman. Sekop Laot, Sekop Darat, Sungailumpur, Sungaibuluh, dan semuenye jadi tekenang. Macam nak balek sekejap tulah.
Padahal tulisan ini semestinye bertajok "Asal Mule Name Kampong Kite", tapi saye tak nak macam tu. Tak pelah dak. Jangan maraah !
Bermule dari Sekop Laut. Asalnye Scoope (macam tu agaknye ditules dalam bahase Holanda). Maknenye ruang lingkup, kawasan, atau wilayah. Timbullah kampong Sekop Laut dan Sekop Darat. Di sini terdapat kolong-kolong sebagai bukti bahwe kampong ni dikenal oleh SITEM (perusahaan tambang timah milik Holanda).
Dari Sekop kite pergi ke Sungailumpur. Dulunye di kawasan ini ade sungai yang dalam dan lebar. Sayangnye, sungai tu banyak lumpo. Sebab itu kampong itu menjadi Sungailumpur.
Kite ke Telek pulak. Sejak tahun 1960-an sampai tahun 1990-an pada masa kejayaan PT Timah (yang di Dabo Singkep dikuasakan kepada Unit Penambangan Timah Singkep / UPTS, mengurus 3 wilayah operasi -wilasi Dabo, Raya, dan Karimun ), kawasan Telek merupakan pusat telekomunikasi. Di sini terdapat reciever dan transmitter yang menerima dan memancarluaskan signal televisi, telegraf, dan radio ke berbagai penjuru, termasuk menerima dan memancarluaskan signal dari dan ke reciever / transmitter Gunung Muncung.
Ade pulak Bukit Kapitan. Di Bukit Kapitan ni, ceritenye, pade mase dulu memang terdapat sebuah mess untuk para kapten ( kapitan Holanda ).
Yang sedikit pelek, Bukit Abun. Entah dari mane asalnye. Angganye, dari name Apek Abun yang pernah tinggal kat situ.
Kelak besambong ni...
Rabu, 12 Juni 2013
Kerangka Penyusunan DED
Kerangka Penyusunan
Detail Engineering Design ( D E D )
Kawasan . . .
Kabupaten Lingga
Provinsi Kepulauan Riau
Kerjasama Dinas . . .
dengan
Pusat . . .
Universitas . . .
1.
kata pengantar
2.
daftar isi
3.
daftar gambar
4.
peta administrasi Kabupaten . . .
5.
daftar tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1
latar belakang
1.1.1
pentingnya pengembangan kawasan . . .
1.1.2
pengembangan kawasan . . .
1.2
maksud dan tujuan
1.3
acuan kegiatan
1.4
lingkup kegiatan
BAB II METODOLOGI DAN PENDEKATAN
2.1
dasar dan proses perencanaan
2.1.1
dasar-dasar
perencanaan
2.1.2
proses
perencanaan
2.2
pelestarian
aset . . .
2.2.1
pelestarian
bangunan dan lingkungan . . .
2.2.2
agenda
pelestarian objek . . .
2.3
pendekatan
perencanaan
2.3.1
pendekatan
spatial (keruangan)
2.3.2
pendekatan
. . .
2.3.3
pembangunan
. . .
2.4
tahapan
pelaksanaan
BAB III PROFIL
WILAYAH PERENCANAAN
3.1
profil
umum Kabupaten . . .
3.1.1
kondisi
umum dan fisik wilayah
3.1.2
kondisi
sosial masyarakat
3.1.3
karakteristik
oceanografi
3.2
profil
. . .
3.3
kawasan
. . .
3.3.1
. . .
3.3.2
. . .
3.3.3
. . .
3.3.4
. . .
BAB IV KONSEP
DASAR DAN ANALISIS
4.1
konsep
dasar
4.1.1
pengembangan
destinasi dengan nilai kompetitif yang tinggi
4.1.2
pengembangan
kawasan yang berwawasan lingkungan
4.1.3
pemberdayaan
masyarakat lokal
4.2
analisis
SWOT kawasan
4.2.1
analisis
makro
4.2.2
analisis
mikro
4.3
analisis
tata ruang kawasan
4.3.1
analisis
fisik
4.3.2
analisis
non fisik
4.4
analisis
sosial budaya
4.5
analisis
SDM dan kelembagaan
4.5.1
sumberdaya
manusia
4.5.2
kelembagaan
4.6
analisis
investasi
BAB V STRATEGI
DAN PROGRAM PENGEMBANGAN
strategi
pengembangan
otonomi
pembangunan pariwisata
koordinasi
pendanaan
asas
perencanaan
program
pengembangan
rencana
fasilitas
utilitas
kawasan
rencana
zonasi kawasan
daftar pustaka
lampiran
daftar gambar
1.1
potensi
kawasan . . .
1.2
komponen
proses perencanaan
1.3
pola
pendekatan pengembangan kawasan
1.4
konsep
suistainable tourism
1.5
wilayah
perairan Kabupaten . . .
daftar tabel
1.1
komponen
proses perencanaan
1.2
. . .
1.3
jumlah
dan kepadatan penduduk
1.4
lokasi
objek, jumlah kunjungan, dan luas
1.5
analisis
SWOT (makro)
1.6
analisis
mikro
1.7
analisis
mikro (lanjutan)
GAMBAR TEKNIK
1.
peta
kawasan . . .
2.
peta
sebaran daerah tujuan . . .
3.
kondisi
site eksisting
4.
zonasi
fungsi eksisting
zona
konservasi
zona
penunjang dan pengembangan noncagar budaya
zona
pemerintahan
zona
wisata alam / perkemahan
5.
sistem
akses dan pencapaian eksisting
6.
panorama
eksisting
7.
konsep
desain
zona
penerima dan penunjang
hutan
eksisting
zona
negeri BTM
zona
rekreatif – edukatif – cottage
zona
penerima 2
zona
perkemahan eksisting
8.
rencana
blockplan
zona
penerimaan dan penunjang
tiket
dan informasi
tourism
information center
kantor
pengelola
pos
kesehatan
komersial
dan souvernir shop
rest
room
hutan
eksisting
zona
negeri bunda tanah melayu
doirama
rumah adat melayu dari pelbagai daerah
diorama
miniatur permainan tradisional kabupaten . . .
taman
pertunjukan kesenian
balai
pertemuan
gazebo
gathering
zona
rekreatif – edukatif – cottage
rekreatif : taman rekreasi publik, area out bond and
tracking, fasilitas bersepeda
edukatif : area budidaya tanaman langka,
Cottage : area villa
Zona penerima 2
tiket dan informasi
signage board
zona perkemahan eksisting
9.
zoning
zona penerima and penunjang
zona pengembangan area konservasi
zona rekreatif – edukatif – cottage
zona penerima
10.
rencana sirkulasi
11.
zona pengembangan vegetasi langka
hutan eksisting
area pengembangan tanaman langka
12.
parsial tapak zona A
komersial dan souvenir shop
tourism
information center, pos kesehatan, kantor pengelola
taman
dan play ground
area
parkir
main
boulevard
gerbang
kawasan
13.
parsial
tapak zona B
diorama
1 : rumah adat melayu
diorama
permainan tradisional
diorama
2 : rumah adat melayu
gazebo
& gathering
taman
perunjukan
diorama
pertunjukan
diorama
3 : rumah adat melayu
gazebo
& gathering
diorama
4 : rumah adat melayu
gedung
pertemuan
diorama
5 : rumah adat melayu
14.
parsial
tapak zona C
area
budidaya tanaman langka
public
Play Ground
area
dan lobby penerima
area
out bond – tracking – cycling
area
cottage
15.
parsial
tapak zona D
informasi
dan lobby penerima
side
gate entrance
taman
GAMBAR DETAIL ARSITEKTUR
1. perspektif area souvenir shop
2. taman kota ( gapura dan gazebo )
3. gedung kesenian . . .
4. villa wisata
5. pintu masuk kawasan villa
6. gedung penyewaan alat-alat renang
7. souvenir shop
8. pos keamanan dan loket jaga
9. kios makanan
10. gardu pandang
11. balai pertemuan
12. mushalla
13. pusat informasi dan kantor pengelola
14. restoran
15. toilet
16. sculpture / gerbang
17. pos keamanan
18. street furniture ; lampu jalan, lampu
taman, signage / tulisan nama jalan, tempat sampah, bangku taman, peta kawasan
wisata, pagar kawasan
Sambutan Perpisahan
Ø§ï»Ÿïº´ï»¼Ù…ï»‹ï» ï»´ï»œï»¢
ورﲪﺔﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
Yang saya hormati Ibu Kepala Sekolah SD Negeri 002 Singkep
Yang saya hormati Ibu Kepala Sekolah SD Negeri 002 Singkep
Yang
saya hormati Ibu dan Bapak Guru SD Negeri 002 Singkep
Yang
terhormat Ibu Bapak Pengawas Sekolah
Yang
terhormat Bapak Kepala UPTD Kecamatan Singkep
Yang
terhormat Bapak Ketua Komite Sekolah beserta pengurus
Yang
terhormat Ibu Bapak Undangan
Serta
Kakak-kakak kelas 6 yang saya cintai
Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin.
Puji
dan Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala rahmat dan
karunia-Nya pada hari yang cerah ini kita dapat berkumpul di tempat ini untuk
merayakan Kelulusan dan Perpisahan Siswa/Siswi Kelas 6 SD Negeri 002 Singkep
Tahun Pelajaran 2012 / 2013.
Shalawat
beriring salam kita hadiahkan kepada junjungan alam, Nabi Muhammad SAW. dengan mengucap-kan
: “Allaahumma shalli ‘alaa Syaidinaa Muhammad, wa ‘alaa aalihi syaidinaa
Muhammad.”
Kami, mewakili kelas satu sampai dengan kelas lima, mengucapkan selamat kepada kakak-kakak yang telah berhasil lulus. Itu semua tak luput dari do'a orangtua kita serta usaha yang keras dari Ibu dan Bapak Guru yang telah mendidik kakak-kakak selama enam tahun di sekolah yang sangat kita cintai ini.
Kami doakan semoga kakak-kakak senantiasa berhasil dan sukses di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Di akhir kata izinkan saya menyampai-kan sebait pantun :
Bila
ada sumur di ladang,
Bolehlah
kita menumpang mandi,
Bila
ada umur panjang,
Bolehlah
kita berjumpa lagi,
Semoga
kakak-kakak menjadi orang yang berarti bagi negeri yang kita cintai ini.
Demikian kata perpisahan saya atas nama teman-teman kelas satu sampai dengan kelas lima. Atas segala kekurangan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhirul kalam,
ÙˆØ§ï»Ÿïº´ï»¼Ù…ï»‹ï» ï»´ï»œï»¢
ورﲪﺔﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
Selasa, 11 Juni 2013
Sambutan Panitia Perpisahan
Sambutan
Ketua Panitia Perpisahan
SD
NEGERI 002 SINGKEP
Ø§ï»Ÿïº´ï»¼Ù…ï»‹ï» ï»´ï»œï»¢ ورﲪﺔﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
Yth. Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Lingga yang sempat hadir pada malam ini
Yth. Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Lingga Bapak Haji Al Ghazali A. Wahid, S.Ag. yang juga merupakan
orang tua murid Kelas 6 SD Negeri 002 Singkep
Yth. Bapak-bapak pengawas SD / MI Kabupaten Lingga
Yth.
Kepala UPTD Kecamatan Singkep, Bapak . . .
Yang saya hormati Kepala SD Negeri 002 Singkep, Ibu . . .
Yang saya hormati Bapak Nazaruddin, S.Pd.SD
Yang saya hormati Ibu dan Bapak Guru SD Negeri 002
Singkep beserta staf
Yth.
Bapak Ketua Komite Sekolah beserta pengurus
Yth.
Ibu Bapak para Orang Tua dan Wali Murid Kelas 6 SD Negeri 002 Singkep
Yth.
Ibu Bapak, para undangan, yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu
Serta
siswa-siswi kelas 6 yang saya cintai, yang sebentar lagi akan meninggalkan
sekolah ini.
Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Marilah kita bersyukur kehadirat Allah
Swt. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya kita dapat menghadiri acara “Malam
Perpisahan Siswa – Siswi Kelas 6 SD Negeri 002 Singkep dan Bapak Nazaruddin,
S.Pd.SD dengan Keluarga Besar SD Negeri 002 Singkep”.
Shalawat beriring salam kita hadiahkan
kepada junjungan alam, Nabi Muhammad SAW dengan mengucapkan : Allaahummaa
Shalli ‘alaa Syaiyyidina Muhammad wa ‘alaa aali syaiyyidina Muhammad.
Pada kesempatan ini saya
mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah, Majelis Guru, beserta staf SD
Negeri 002 Singkep yang telah mempercayakan saya sebagai ketua panitia dalam
acara ini.
Saya ucapkan terima kasih kepada
kawan-kawan Panitia yang telah bertungkos lumos bekerja sama merencanakan dan
mempersiapkan kegiatan perpisahan hingga malam ini.
Acara perpisahan pada malam hari ini
merupakan rangkaian kegiatan yang diprogramkan SD Negeri 002
Singkep setiap tahun. Acara perpisahan diadakan dengan cukup sederhana, meskipun
demikian mudah-mudahan tidak mengurangi makna dan tujuan diadakannya acara
perpisahan ini.
Pada acara perpisahan
ini kami akan menyuguhkan beberapa atraksi yang akan ditampilkan siswa-siswi SD
Negeri 002 Singkep.
Ibu Bapak yang kami hormati,
Dana yang kami keluarkan untuk kegiatan perpisahan malam ini didapat dari
kerjasama kami dengan komite sekolah. Kami mengucapkan
terima kasih yang setulus-tulusnya kepada para donator yang telah membantu
terselenggaranya acara perpisahan malam ini, yakni :
1. Terima kasih kepada
Bapak Haji Al Ghazali A. Wahid, S.Ag.
2. Terima kasih kepada
Bapak Rudi Purwonugroho, S.H.
3. Terima kasih kepada
Bapak Yus Rozali Riyadi ( Bang Yus Orgen )
4. Terima kasih kepada Pak
Anjang Sadri
5. Terima kasih kepada
Bapak Ahmad Mudlofir
6. Terima kasih kepada Ibu
Nani Syekh Fauzi
7. Terima kasih kepada
Ibu Bapak Orang Tua / Wali Murid Kelas 6
Kami
mohon maaf sebab kami tidak dapat menyebutkan para donatur satu per satu.
Selanjutnya, dengan segala
keterbatasan, kami yakin dalam penyelenggaraan perpisahan ini tentunya di sana
sini masih banyak terdapat kekurangan. Karena itu, kami mohon maaf atas segala
kekurangan dan keterbatasan kami tersebut.
Akhirnya,
saya mohon maaf atas segala kekurangan. Terima kasih.
ÙˆØ§ï»Ÿïº´ï»¼Ù…ï»‹ï» ï»´ï»œï»¢ ورﲪﺔﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
Selasa, 04 Juni 2013
Makan sambil Bersandar
Dari Wahab bin Abdullah ra., Rasulullah saw. bersabda, "Aku tidak pernah makan sambil bersandar." ( HR DArimi no. 1982 )
Tato
Abdullah bin Mas'ud ra. berkata, "Allah melaknat wanita yang mentato dan yang minta ditato serta wanita yang mencukur alis matanya." ( HR Bukhari no. 5492 )
Peranan Suara
Peranan Suara dalam Pendidikan
1. jangan menyindir
2. jangan menipu
3. jangan berdusta
4. jangan mengumpat
Suara tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Suara merupakan suatu keharusan dalam hidup manusia. Suara itu terjadi karena getaran. Getaran yang lebih dari lima belas kali per detik dan kurang dari duapuluh ribu kali per detik menyebabkan suara. Getaran yang kurang dari lima belas kali perdetik tidak dapat didengar. Getaran yang lebih dari duapuluh ribu kali per detik juga tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Malah ada orang yang daya dengarnya hanya sampai lima belas ribu getaran tiap detik.
Di dalam kerongkongan manusia terdapat sebuah kotak suara. Dalam kotak suara itu terdapat tali suara.Tali suara inilah yang bergetar bila udara bertiup keluar masuk paru-paru. Getaran yang terjadi dalam kotak suara itu menimbulkan bunyi yang kemudian diatur menjadi kata-kata.
Untuk menyebutkan huruf-huruf hidup dan huruf-huruf mati diperlukan alat-alat suara lainnya, yaitu bibir, gigi,dan hidung. Semua ini saling membantu supaya berhasil mengeluarkan kata-kata.
Suara adalah pemberian Allah Ta'ala yang luar biasa. Suara adalah suatu talenta yang dipercayakan dan itu harus digunakan untuk menolong membangkitkan semangat dan menguatkan sesama manusia.
Hanya Allah 'azza wa jalla sajalah yang memberikan kesanggupan bersuara dan berkata-kata kepada manusia. Kesanggupan berbicara adalah talenta yang harus dikembangkan dengan sungguh-sungguh. Dari semua karunia yang kita terima, sungguh besar manfaat suara. Sungguh besar kegunaan kesanggupan berbicara dalam kehidupan manusia.
Ada semacam burung yang matanya kabur. Dia terbang
dengan cepat baik siang maupun malam. Burung itu bisa
terbang cepat dan tidak terbentur ke pohon, tembok, dan
lainnya karena pantulan suara. Burung itu membunyikan
suara yang nadanya sangat tinggi dan suara itu akan kembali
terpantul kepadanya oleh benda yang ada di hadapannya.
Burung itu mengubah arahnya sesudah mengetahui
hambatan benda di hadapannya yang mengembalikan suara
yang dibuatnya sendiri.
Suara digunakan sebagai alat penghubung. Sukar bagi
seseorang guru menerangkan pelajaran tanpa suara. Manusia saling menolong dan bertukar pikiran dengan kata-kata. Para
orang tua memberikan pengajaran kepada anak atau bercerita kepada mereka dengan kata-kata. Seorang guru
berdiri di ruangan kelas berjam-jam lamanya dengan menggunakan suaranya.
Sebahagian orang merekam suaranya dalam pita rekaman atau piringan hitam. Orang yang menyanyi memperoleh banyak uang dari rekaman-rekaman itu. Suara juga dapat memuji Allah swt.
Suara memang penting bagi manusia. Di rumah tangga,
di sekolah, di kantor, dan di mana saja, suara diperlukan.
Tanpa suara, dunia ini tentulah sepi dan akan sangat berbeda.
Walaupun sebahagian manusia menyadari bahwa suara itu merupakan karunia besar dari Tuhan yang Mahaesa, tetapi ada yang menggunakan suaranya untuk hal-hal yang tidak sewajarnya. Ada yang cenderung menggunakan suaranya untuk hal-hal yang tidak baik dan yang mendatangkan kesusahan bagi sesamanya. Tidak terhitung banyaknya malapetaka yang telah menimpa manusia karena suara yang digunakan dengan salah.
Allah ta'ala yang mengaruniakan kesanggupan berbicara itu memerintahkan manusia agar tidak menggunakan suaranya untuk hal-hal yang omong kosong. Omong yang kosong dan yang tidak suci hanya menambah kefasikan. Perkataan seperti itu menjalar bak kanker. Orang-orang yang membiasakan dirinya omong kosong, berbicara tanpa isi, berbicara tanpa tujuan adalah orang-orang yang mempunyai perkataan yang menjalar seperti penyakit kanker. Tuhan yang Mahaesa ingin supaya manusia menggunakan suaranya untuk menolong sesama, menolong diri sendiri, dan menggembirakan orang lain.
Berbicaralah dengan bersih. Banyak orang yang tidak dapat mengendalikan bibirnya dari perkataan yang kotor, yang kasar, dan yang cabul. Tuhan yang telah memberikan kesanggupan berbicara itu menginginkan supaya manusia hanya menggunakan suaranya untuk yang baik saja. Berbicaralah dengan bersih dan kembangkanlah kehalusan dan bujukan, bukan nada kekasaran dan kediktatoran.
Kata-kata kotor bukan saja tidak ada gunanya melainkan dapat merusak jiwa orang lain. Perkataan-perkataan seperti "Kurang ajar kau !", "Mulutmu kotor.", "Babi !", "Anjing !", dan lain-lain tidaklah pantas keluar dari bibir seorang Ibu, seorang Ayah, atau seorang guru. Kata-kata seperti itu mudah menular kepada anak atau murid. Jangan menggunakan suara untuk kata-kata cabul. Ada orang jika berbicara hampir selalu disertai kata-kata cabul. Dengan mudah ia menyelewengkan pembicaraan temannya kepada hal-hal yang berbau tidak senonoh. Ini sangat bertentangan dengan Khalik yang sudah memberikan kesanggupan untuk bersuara.
Bicaralah lambat dengan nada rendah. Suara jangan diangkat dengan nada tinggi macam berteriak. Kebenaran bagaikan terompet. Tidak baik nada suara yang tinggi dalam rumah tangga dan sekolah. Dianjurkan supaya orang tua dan guru berusaha bicara lambat dengan nada suara rendah. Bentakan, kecaman, dan teriakan harus dihindari.
Suara merupakan alat mendidik yang ampuh. Nada suara yang digunakan merupakan alat mendidik anak-anak. Jika seorang tua mau mendidik anak-anak supaya manis dan lemah lembut, mereka sendiri seharusnya jangan berbicara kepada anak-anak dengan membentak. Didiklah dirimu supaya berwajah cerah dan tunjukkanlah kehalusan dan kelemahlembutan dalam suara.
Anak-anak dapat dididik untuk hal-hal yang baik dengan kata-kata. Dinasihatkan kepada orang tua dan guru supaya selalu berusaha menggunakan suaranya untuk hal-hal yang baik. Kasih sayang harus nampak dalam pandangan, sikap, dan juga kedengaran dari nada suara. Dari suara tergambar kasih sayang seorang pendidik.
Kita dianjurkan untuk cepat mendengar, tetapi lambat bicara. Setiap orang hendaklah cepat mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah. Kesanggupan berbicara yang telah diberikan jangan disia-siakan. Makin cepat berbicara, makin banyak berkata-kata, makin banyak kesia-siaan.
Silent is Golden. Diam adalah emas. Pada saat-saat tertentu diam itu sangat menguntungkan. Kalau seorang guru selalu marah, lebih baik murid-muridnya diam. Jika seorang suami marah karena kecewa dari kantor, lebih menguntungkan kalau sang isteri diam. Mulut yang ternganga menunjukkan otak yang kosong. Tong kosong nyaring bunyinya. Orang yang terus-menerus berbicara, besar kemungkinan otaknya kosong. Baik sebagai seorang ibu, seorang ayah, atau seorang guru, bicaralah seperlunya.
Kata-kata kotor bukan saja tidak ada gunanya melainkan dapat merusak jiwa orang lain. Perkataan-perkataan seperti "Kurang ajar kau !", "Mulutmu kotor.", "Babi !", "Anjing !", dan lain-lain tidaklah pantas keluar dari bibir seorang Ibu, seorang Ayah, atau seorang guru. Kata-kata seperti itu mudah menular kepada anak atau murid. Jangan menggunakan suara untuk kata-kata cabul. Ada orang jika berbicara hampir selalu disertai kata-kata cabul. Dengan mudah ia menyelewengkan pembicaraan temannya kepada hal-hal yang berbau tidak senonoh. Ini sangat bertentangan dengan Khalik yang sudah memberikan kesanggupan untuk bersuara.
Bicaralah lambat dengan nada rendah. Suara jangan diangkat dengan nada tinggi macam berteriak. Kebenaran bagaikan terompet. Tidak baik nada suara yang tinggi dalam rumah tangga dan sekolah. Dianjurkan supaya orang tua dan guru berusaha bicara lambat dengan nada suara rendah. Bentakan, kecaman, dan teriakan harus dihindari.
Suara merupakan alat mendidik yang ampuh. Nada suara yang digunakan merupakan alat mendidik anak-anak. Jika seorang tua mau mendidik anak-anak supaya manis dan lemah lembut, mereka sendiri seharusnya jangan berbicara kepada anak-anak dengan membentak. Didiklah dirimu supaya berwajah cerah dan tunjukkanlah kehalusan dan kelemahlembutan dalam suara.
Anak-anak dapat dididik untuk hal-hal yang baik dengan kata-kata. Dinasihatkan kepada orang tua dan guru supaya selalu berusaha menggunakan suaranya untuk hal-hal yang baik. Kasih sayang harus nampak dalam pandangan, sikap, dan juga kedengaran dari nada suara. Dari suara tergambar kasih sayang seorang pendidik.
Kita dianjurkan untuk cepat mendengar, tetapi lambat bicara. Setiap orang hendaklah cepat mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah. Kesanggupan berbicara yang telah diberikan jangan disia-siakan. Makin cepat berbicara, makin banyak berkata-kata, makin banyak kesia-siaan.
Silent is Golden. Diam adalah emas. Pada saat-saat tertentu diam itu sangat menguntungkan. Kalau seorang guru selalu marah, lebih baik murid-muridnya diam. Jika seorang suami marah karena kecewa dari kantor, lebih menguntungkan kalau sang isteri diam. Mulut yang ternganga menunjukkan otak yang kosong. Tong kosong nyaring bunyinya. Orang yang terus-menerus berbicara, besar kemungkinan otaknya kosong. Baik sebagai seorang ibu, seorang ayah, atau seorang guru, bicaralah seperlunya.
Langganan:
Postingan (Atom)