# Minta maaflah bile blog ni tak sempughne # Manje nak bebagi kepade sesame #
Senin, 30 Desember 2013
Senin, 16 Desember 2013
Jumat, 01 November 2013
Implikasi Pembelajaran Tuntas
Implikasi Pembelajaran Tuntas
Apabila kurikulum sudah dapat
berjalan dengan baik dan sesuai dengan konsepnya, maka masing-masing siswa akan
berpacu atau berkompetisi dalam menyelesaikan kompetensi-kompetensi dasar yang
ada menurut kecepatan masing-masing secara alami. Kecepatan tiap-tiap siswa
dalam pencapaian KD terkadang tidak sama sehingga dalam pembelajaran mungkin
sekali terjadi perbedaan kecepatan belajar antara siswa yang sangat pandai dan
pandai dengan yang kurang pandai dalam pencapaian kompetensi. Paradigma pendidikan
saat ini mengharuskan pencapaian ketuntasan dalam pencapaian kompetensi untuk
seluruh kompetensi dasar secara perorangan.
Implikasi dari prinsip
ketuntasanbelajar tersebut adalah bahwa harus dilaksanakan program-program :
a. Program
layanan : remedial, pengayaan, dan akselerasi
b. Program
pengembangan modul-modul pembelajaran
A.
Program Layanan
Penjelasan pembelajaran tuntas :
1. Siswa
yang belum mencapai skor tertentu untuk KD tertentu harus diberikan layanan
berupa program remedial ( perbaikan ) ;
2. Siswa
yang telah mencapai skor sama dengan KKM atau lebih dari itu sampai dengan skor
90 perlu diberikan program pengayaan ;
3. Siswa
yang telah mencapai skor lebih dari 90 sebaiknya diberikan layanan berupa
program akselerasi ( percepatan ).
1.
Program
Remedial ( Perbaikan )
Dalam pembelajaran yang menganut
prinsip pembelajaran tuntas, mungkin sekali terdapat siswa-siswa yang mengalami
kesulitan belajar atau tidak berhasil menguasai kompetensi dasar tertentu. Siswa-siswa
ini harus diberikan bantuan berupa program remedial ( perbaikan ). Meskipun program
remedial ini memiliki kedudukan yang sama dengan dua program lainnya, yakni
pengayaan dan akselerasi, namun kegiatan remedial dinilai lebih penting karena
sangat berkaitan dan bahkan sangat menentukan masa depan mereka, khususnya yang
sangat memerlukan bimbingan.
Ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam melaksanakan program remedial, yaitu :
a.
Tingkat kesulitan yang dihadapi siswa
b.
Jumlah siswa dan tempat untuk kegiatan remedial
c.
Cara pelaksanaan kegiatan remedial
d.
Materi dan waktu
e.
Metode dan media
2.
Program
Pengayaan
Kondisi yang sebaliknya dari
program remedial dalam kelas yang menerapkan pembelajaran tuntas adalah akan
selalu ada siswa-siswa yang lebih cepat menguasai kompetensi yang ditetapkan. Siswa-siswa
ini pun tidak boleh ditelantarkan. Mereka perlu mendapatkan tambahan pengetahuan
maupun keterampilan sesuai dengan kapasitasnya melalui program pengayaan.
Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan pada umumnya merupakan sisi balik dari program remedial. Namun tidak
semua faktor akan dikemukakan di sini. Berikut dua faktor yang meliputi : (a)
cara pelaksanaan kegiatan pengayaan dan (b) materi dan waktu pelaksanaan
program pengayaan.
a.
Cara pelaksanaan kegiatan pengayaan
Adapun cara yang dapat ditempuh dalam pemberian
pengayaan di antaranya adalah :
1) Pemberian
bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan bagi KD
tertentu;
2) Pemberian
tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik, bacaan / paragraf, dll. ;
3) Pemberian
soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan ;
4) Pembimbingan
terhadap teman sekelas yang belum mencapai ketuntasan.
b.
Materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan
1) Program
pengayaan diberikan sesuai dengan KD-KD yang dipelajari ;
2) Waktu
pelaksanaan program pengayaan adalah :
a)
Setelah tes / ujian KD tertentu
b)
Setelah tes / ujian beberapa KD tertentu
c)
Setelah tes / ujian KD terakhir pada semester
tertentu. Khusus untuk program pengayaan yang dilaksanakan pada akhir semester
ini materinya hanya yang berkaitan dengan KD-KD yang terkait dengan ujian
terakhir.
3.
Program
Akselerasi ( Percepatan )
Dalam kelas yang menerapkan
pembelajaran tuntas memungkinkan adanya siswa-siswa yang luar biasa cerdas dan
mampu menyelesaikan kompetensi-kompetensi secara cemerlang, jauh lebih cepat
dengan nilai yang amat baik pula ( > 90 ). Siswa-siswa dengan kecerdasan
luar biasa ini memiliki karakteristik khusus yaitu tidak banyak memerlukan
bantuan berupa program-program remedial maupun pengayaan. Siswa yang termasuk
kategori cemerlang ini harus diberikan layanan khusus agar tetap dapat
mempertahankan kecepatan belajarnya. Bentuk layanan terbaik yang seharusnya
diberikan adalah berupa program akselerasi ( percepatan ) secara alami dan
bukan dalam bentuk kelas akselerasi. Siswa-siswa yang dapat menguasai kompetensi
dasar tertentu atau mencapai ketuntasan secara cepat dengan nilai > 90
sebaiknya tidak perlu diberikan pengayaan, tetapi langsung dipersilakan saja
untuk mempelajari KD berikutnya. Dengan cara seperti itu memungkinkan mereka
akan menyelesaikan belajarnya lebih cepat dari teman-temannya.
B.
Program Pengembangan Modul-modul Pembelajaran
Modul-modul pembelajaran adalah
prasyarat bagi sebuah program pembelajaran yang ingin mengaplikasikan
pembelajaran tuntas. Artinya, untuk dapat memberikan layanan bagi ke tiga
program di atas, harus disusun modul-modul pembelajaran, sesuai dengan
kepentingannya. Adapun sesuai dengan kepentingannya, modul pembelajaran dalam
pembelajaran tuntas mencakup 3 ( tiga ) jenis modul, yaitu :
1. Modul
untuk program remedial
Modul untuk program remedial pada
dasarnya adalah bentuk penyederhanaan dari pembelajaran regular, dengan tujuan
agar siswa lebih mendapatkan kemudahan dalam memahami konsep-konsep yang
tersaji dalam standar kompetensi atau kompetensi dasar pada semester tertentu.
2. Modul
untuk program pengayaan, dan
Modul untuk program pengayaan
pada dasarnya berisi perluasan atau pendalaman konsep tertentu sebagaimana
tersaji dalam pembelajaran regular, dengan tujuan agar siswa lebih mendapatkan
tambahan wawasan baik ke dalam maupun perluasan konsep-konsep yang tersaji
dalam standar kompetensi atau kompetensi dasar pada semester tertentu.
3. Modul
untuk program akselerasi
Modul untuk program akselerasi
pada dasarnya adalah modul-modul yang dikembangkan atau merupakan penjabaran
dari program semester, dengan tujuan untuk memberikan kesempatan bagi siswa
yang memiliki kecerdasan tinggi dengan penguasaan kompetensi hasil belajar yang
cemerlang untuk maju berkelanjutan. Dengan menggunakan modul-modul percepatan ini,
siswa dengan kemampuannya yang lebih tidak akan dirugikan dalam hal
penyelesaian studinya dikarenakan harus menunggu teman-temannya yang lebih
lambat belajarnya.
Sumber : Pedoman Pembelajaran
Tuntas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Jumat, 04 Oktober 2013
Ciri-ciri Kelas yang Melaksanakan Pembelajaran Tuntas
Ciri-ciri Kelas yang Melaksanakan Pembelajaran Tuntas
1.
Metode Pembelajaran
Pembelajaran tuntas dilakukan
dengan pendekatan diagnostik preskriptif. Strategi pembelajaran tuntas
sebenarnya menganut pendekatan individual. Dalam arti, meskipun kegiatan
belajar ditujukan kepada sekelompok siswa ( kelas ), tetapi mengakui dan
melayani perbedaan-perbedaan perorangan siswa sedemikian rupa sehingga pembelajaran
memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing siswa secara optimal.
Langkah-langkah besarnya adalah :
a.
Mengidentifikasi pengetahuan prasyarat ( prerequisit
)
b.
Membuat tes untuk mengukur perkembangan dan
pencapaian kompetensi
c.
Mengukur pencapaian kompetensi siswa, serta
d.
Memberikan tindak lanjut ( remedi, pengayaan,
atau percepatan )
Metode pembelajaran yang sangat
ditekankan dalam pembelajaran tuntas adalah :
a.
Pembelajaran individual
b.
Pembelajaran sejawat ( peer instruction )
c.
Bekerja dalam kelompok kecil, dan
d.
Tutorial
Pembelajaran tuntas sangat
mengandalkan pada pendekatan tutorial dengan sesion-sesion kelompok kecil,
tutorial orang per orang, pembelajaran terprogram, buku-buku kerja, permainan
dan pembelajaran berbasis komputer ( Richard Kindsvatter, cs. 1996. Dynamics
of Effective Teaching. New York : Longman Publishers USA ). Aneka metode
( multi metode ) pembelajaran harus digunakan untuk kelas atau kelompok. Pendekatan-pendekatan
alternatif tambahan harus digunakan untuk mengakomodasi perbedaan gaya belajar
siswa.
2.
Peran Guru
Strategi pembelajaran tuntas menekankan
pada peran atau tanggung jawab guru dalam mendorong keberhasilan siswa secara
individual. Pendekatan yang digunakan mendekati model pembelajaran yang
menggunakan pendekatan perorangan ( personalized system of instruction / PSI
) sebagaimana model pembelajaran yang dikembangkan oleh Keller yang lebih
menekankan pada interaksi antara siswa dengan materi / objek belajar.
Peran guru harus intensif dalam
hal-hal berikut :
a.
Menjabarkan / memecah KD ke dalam satuan-satuan
( units
) yang lebih kecil dengan memperhatikan pengetahuan-pengetahuan
prasyaratnya.
b.
Menata indikator berdasarkan cakupan serta
urutan unit
c.
Menyajikan materi dalam bentuk yang bervariasi
d.
Memonitor seluruh pekerjaan siswa
e.
Menilai perkembangan siswa dalam pencapaian
kompetensi ( kognitif, psikomotor, dan afektif )
f.
Menggunakan teknik diagnostik
g.
Menyediakan sejumlah alternatif strategi
pembelajaran bagi siswa yang menjumpai kesulitan
3.
Peran Siswa
Paradigma pendidikan saat ini
sangat menjunjung tinggi dan menempatkan peran siswa sebagai subjek didik. Fokus
program sekolah bukan pada guru dan yang akan dikerjakannya melainkan
pada siswa dan yang akan dikerjakannya. Oleh karena itu, dalam
pendekatan pembelajaran tuntas, siswa lebih leluasa dalam menentukan jumlah
waktu belajar yang diperlukan. Artinya siswa diberikan kebebasan dalam
menetapkan kecepatan pencapaian kompetensi. Kemajuan siswa sangat tertumpu pada
usaha serta ketekunan siswa secara individual.
4.
Sistem Penilaian
Penting untuk dicatat bahwa ketuntasan belajar ditetapkan
dengan penilaian acuan patokan ( criterion referenced ) pada setiap
kompetensi dasar.
Asumsi dasarnya adalah :
a.
Bahwa semua orang bisa belajar apa saja, hanya
waktu yang diperlukan berbeda,
b.
Standar harus ditetapkan terlebih dahulu, dan
c.
Hasil evaluasi tersebut adalah lulus dan tidak
lulus.
Pendapat Encik Syamsul Hendry : Seandainya masih ada guru yang tidak
melaksanakan penilaian dengan benar. Misalnya, ada guru yang hanya memberikan latihan
dan / atau tugas dan / atau Pekerjaan Rumah yang banyak, tetapi tidak pernah
memberi penilaian terhadap latihan / tugas /pekerjaan rumah tersebut. Bagaimana guru itu hendak menentukan kelebihan
dan kekurangan siswanya ? Bagaimana guru tersebut dapat melanjutkan materi
pelajarannya ? Mengapa guru tersebut boleh melanjutkan materi pelajarannya? Guru macam ni, diapekan ndaknye ? Kandangkan je guru ni !
Sistem penilaian menggunakan
penilaian berkelanjutan, yang ciri-cirinya adalah :
a.
Penilaian dengan sistem
b.
Tiap penilaian terdiri atas satu atau lebih
kompetensi dasar
c.
Hasil penilaian dianalisis dan ditindaklanjuti
melalui program remedial, program pengayaan, dan program akselerasi
d.
Penilaian mencakup aspek kognitif dan psikomotor
e.
Aspek afektif dinilai melalui pengamatan dan
kuesioner
Dalam pembelajaran tuntas tes-tes
diusahakan dikemas dalam sub-sub kompetensi dasar sebagai alat diagnosis
terhadap program pembelajaran. Siswa dimungkinkan menilai sendiri hasil tesnya,
termasuk mengenali di mana ia mengalami kesulitan dengan segera. Mengenai penentuan
batas pencapaian ketuntasan, meskipun umumnya disepakati pada skor 75 ( 75% ),
namun batas ketuntasan yang paling realistik adalah ditetapkan oleh guru /
sekolah atau daerah.
Sumber : Pedoman Pembelajaran
Tuntas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional
Senin, 30 September 2013
8 Keterampilan Dasar Guru
KETERAMPILAN DASAR GURU
1. Keterampilan bertanya
2. Keterampilan memberi penguatan
3. Keterampilan mengadakan variasi
4. Keterampilan menjelaskan
5. Keterampilan membuka dan menutup
pelajaran
6. Keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil
7. Keterampilan mengelola kelas
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan
( Sumber : 1. Dr. E. Mulyasa, M.Pd. 2007. Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya @ 2. Drs. M. Uzer Usman. 2006. Menjadi Guru
Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya @ 3. Tim Penyusun Buku Materi Pokok Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar. 2005.
Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka )
8 Keterampilan Dasar Guru
KETERAMPILAN DASAR GURU
1. Keterampilan bertanya
2. Keterampilan memberi penguatan
3. Keterampilan mengadakan variasi
4. Keterampilan menjelaskan
5. Keterampilan membuka dan menutup
pelajaran
6. Keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil
7. Keterampilan mengelola kelas
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan
( Sumber : 1. Dr. E. Mulyasa, M.Pd. 2007. Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya @ 2. Drs. M. Uzer Usman. 2006. Menjadi Guru
Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya @ 3. Tim Penyusun Buku Materi Pokok Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar. 2005.
Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka )
Jumat, 27 September 2013
Senin, 23 September 2013
Selasa, 03 September 2013
Bersyukurlah
Masih banyak orang yang lebih susah dari kita. Karena itu, bersyukurlah bahwa kita masih lebih dari orang.
Senin, 19 Agustus 2013
Musuh Terbesar dalam Keberhasilan
Musuh Terbesar dalam Keberhasilan
Orang yang paling bijaksana
adalah orang yang berpikir panjang, jauh ke depan, sampai ke akhirat. Sebab kebahagiaan
itu, baik kebahagiaan di dunia maupun kebahagiaan di akhirat, sesungguhnya
tidaklah free cost. Akan tetapi, kebahagiaan di dunia maupun kebahagiaan
di akhirat itu berdasarkan hukum timbal balik yang berdasarkan pada hasil :
1.
Iman tauhid
2.
Takwa / amal saleh
3.
Bekerja sebagai ibadah
4.
perjuangan
Keberhasilan di dalam mencapai
sesuatu tergantung dari kematangan persiapan. Makin matang persiapan makin
besar kemungkinan keberhasilan. Kematangan itu membutuhkan kemampuan yakni berhubungan
dengan sikap mental, kepribadian, pengetahuan, dan keterampilan.
Musuh terbesar dalam mencapai
keberhasilan adalah diri kita sendiri yaitu sifat-sifat negatif yang terdapat
dalam diri kita. Hal ini sebagaimana telah diperingatkan Rasulullah saw. bahwa
perang yang terbesar dari perang apapun yang dialami kaum muslimin waktu itu
adalah perang melawan hawa nafsu.
Sifat negatif yang ada pada diri
manusia dibagi menjadi dua, yakni : sifat
nafsiah dan sifat syaitaniah.
1. Sifat nafsiah
Sifat nafsiah
manusia adalah sifat yang dikendalikan oleh hawa nafsu yang merugikan manusia
itu sendiri, seperti :
a. Malas
b. Menunda-nunda
pekerjaan
c. Tidak
teliti
d. Tidak
serius
e. Statis
f.
Lambat bekerja
g. Apatis
h. Tidak
sabar
i.
Nafsu tidak terkontrol
j.
Selalu mengeluh
k. Selalu
mengomel
l.
Tidak tulus
m. Tidak
dapat menyesuaikan diri dengan situasi kondisi
2. Sifat syaitaniah
Sifat syaitaniah
manusia adalah sifat yang dikendalikan oleh setan yang umumnya diri manusia itu
sendiri dan orang lain, seperti :
a. Tidak
setia
b. Tidak
bertanggung jawab
c. Tidak
jujur / bohong
d. Tidak
dapat dipercaya
e. Melemparkan
kesalahan pada orang lain ( mengambinghitamkan )
f.
Selalu menuntut
g. Tidak
tahu diri
h. Sok
tahu
i.
Bimbang
j.
Mau menang sendiri
k. Kaku
/ sukar bekerja sama
l.
Tertutup
m. Tidak
percaya diri
n. Mudah
tersinggung
o. Sukar
menerima pendapat orang lain
p. Marah
tidak pada tempatnya
q. Asosial
r.
Putus asa
s. Suka
mencela
t.
Merendahkan orang lain
u. Iri
hati
v. Penggosip
w. Dendam
x. Bengis
y. Tamak
z. Angkuh
aa. Tidak
adil
bb. Berlagak
/ sok
cc. Tidak
menghargai hasil kerja orang lain
dd. Cemas
/ takut
ee. Tidak
ramah
Kedua sifat tadi, sifat nafsiah
dan sifat syaitaniah, merupakan tenaga dorong yang luar biasa besarnya, jangan
dimatikan / dilemahkan, tetapi hendaknya dapat ditransmutasikan / dialihkan /
disalurkan / dikendalikan ke arah sasaran yang positif. Hal ini telah dilakukan
oleh Mike Tyson yang mulanya hanya gemar berkelahi lalu ditransmutasikan
menjadi seorang petinju handal.
Kita harus mengubah sikap mental
kita. Hijrah dari sifat-sifat yang negatif ke sifat-sifat yang positif, dari
pemikiran yang parsial ke pemikiran yang konsepsional. Manusia dapat
memperbaiki nasibnya. Yang dapat memperbaiki nasib seseorang adalah diri
sendiri dengan jalan kepribadian yang
baik dan bekerja keras, tekun, ulet, teliti, gigih, dan baik dengan
segala daya, pikiran, dan jiwanya.
Jumat, 16 Agustus 2013
Berpuasa di Bulan Syawal
"Barang siapa berpuasa dalam bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan 6 hari dibulan Syawwal, maka ia adalah seperti berpuasa setahun penuh." ( HR Muslim )
Shalat 'Ied
Ummu Athiyyah, " Rasulullah saw. memerintahkan kepada kami agar mengajak serta keluar melakukan shalat 'Idul Fitri dan 'Idul Adha para gadis, wanita haidh, serta wanita yang sedang dipingit. Adapun wanita yang sedang haidh tidak ikut shalat, namun turut menyaksikan kebaikan dan menyambut seruan kaum muslimin." ( HR Muslim : 1475 )
Berkumur Waktu Berpuasa
Atha'bin Abu Muslim berkata, "Jika orang yang berpuasa berkumur-kumur kemudian membuang air yang ada di mulutnya maka hal tersebut tidak membatalkan puasa, selama ia tidak menelan ludahnya beserta sisanya." ( HR Bukhari - Mukhtashar Shahih Bukhari ; Bab ke-30 bagian 28 )
Zakat Fitrah
Ibnu Abbas ra. berkata, " Rasulullah saw. mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perkataan yang tidak berguna dan kotor, serta sebagai makanan bagi orang-orang miskin. ( HR Abu Dawud dan Ibnu Majah )
10 Akhir Ramadhan
Aisyah ra. berkata, "Apabila Nabi saw. memasuki 10 hari akhir ( Ramadhan ), beliau mengencangkan sarungnya dan menghidupkan malamnya dengan beribadah serta membangunkan keluarganya. ( HR Bukhari )
Mencari Lailatul Qadr
Carilah Lailatul Qadar itu dalam malam-malam ganjil, dari 10 hari terakhir di bulan Ramadhan ( 21, 23, 25, 27, dan 29 ) " ( HR Bukhari )
Selasa, 23 Juli 2013
Lupa sedang Berpuasa
Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa lupa bahwa ia sedang berpuasa lalu ia makan dan minum, hendaknya ia meneruskan puasanya. Karena sesungguhnya ia telah diberi makan dan minum oleh Allah." ( HR Muttafaq ' Alaihi )
Ibnu Abbas ra. berkata, " Tidak mengapa seseorang ( yang berpuasa ) mencicipi makanan atu sesuatu di periuk ( selam ia tidak menelannya ). [ HR Bukhari ]
Ibnu Abbas ra. berkata, " Tidak mengapa seseorang ( yang berpuasa ) mencicipi makanan atu sesuatu di periuk ( selam ia tidak menelannya ). [ HR Bukhari ]
Senin, 22 Juli 2013
Sanggup Melaksanakan Amal
Dari Aisyah ra. Rasulullah saw. bersabda, "Lakukanlah amal-amal yang kalian sanggup melaksanakannya, karena Allah tidak akan berpaling ( dalam memberikan pahala ) hingga kalian yang lebih dahulu berpaling ( dalam mengerjakan amal )."
( HR Bukhari no. 1834 )
( HR Bukhari no. 1834 )
Senin, 15 Juli 2013
Mengqadha' Puasa
Aisyah ra. berkata, "Aku berhutang puasa Ramadhan dan aku tidak bisa mengqadha' ( mengganti ) nya melainkan pada bulan Sya'ban." ( HR Bukhari no. 1814 )
Menangguhkan Shalat
Dari Sa'ad bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda, "Jika panas terasa menyengat maka tangguhkanlah waktu sahalt hingga teduh ( dingin ) karena sesungguhnya panas yang menyengat adalah dari hembusan neraka jahanam." ( HR Ahmad no. 11145 )
Pencuri Shalat
Dari Abu Sa'id al Khudriy ra., Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya seburuk-buruk manusia adalah pencuri yang mencuri shalatnya. Para sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana seseorang mencuri shalatnya?' Beliau menjawab, 'Ia tidak menyempurnakan ruku' serta sujudnya." ( HR Ahmad no. 11106 )
Senin, 24 Juni 2013
Singkep Pesisir : Asal name kampongnye
Singkep pesisir merupakan wilayah kecamatan Singkep yang terletak di pesisir timur pulau Singkep. Ade kisah asal mule name-name di wilayah tu.
Syahdan, bermule kisah dari due orang pemude yang suke berpetualang, nak pegi ke mane-mane tempat. Mereke berdue bejalan membawa ambong dari Dabo (Dabo Lama; sekarang).
Disebut Dabo Lama karena awalnya, yang disebut Dabo di seputaran Dabo Lame tu. Kampung Baru ade setelah lame. Baru karene lame. Ade bahru, ade asal. E eh nyanyok pulak. Kampong Boyan, ceritenye, di Kampong Boyan tu di awal kisah ditempati orang-orang boyan (Bawean).
Alkisah, tibelah budak bedue tu di Berindat. Waktu die nak lalu, di paret tu banyak buaye. Ade juge ula tedong. Ade beratus ekor kere sedang manjat pokok rambai, duku, rambutan. Pas musem buah mang waktu tu. Di sane sini beserak batang kayu tumbang. Susah mereke nak lalu. Malam tadi ade taong mang sehingge banyak pokok besa tumbang menghalang jalan. Dengan segale upaye dan care, mereke dapat melalui rintangan tu. Karene banyak rintangan, mereke namekan kampong tu dengan name Berindat ( beribu rintangan datang).
Mereke melanjutkan perjalanan. Tibe di suatu tempat, mereke berhenti untuk singgah. Mereke beri name kampong tu dengan sebutan Persinggahan (Persing). Mereke berjumpe dengan batu yang belubang, mereke sebot tempat tu dengan name Batu Belubang. Mereke jumpe pokok kabau dekat suatu bukit lalu mereke namai bukit itu dengan name Bukit Kabau. Mereke jumpe sungai dekat bukit, banyak nio pulak dekat sungai tu, lalu mereke namai Bukit Sungai Nio.
Mereke jumpe ketenangan, kesejukan, dan kedamaian, lalu mereke namai kampong tu dengan name Sedamai.
Mereke lelah dan kehausan. Mereke jumpe sebuah sungai dengan air berwarna merah lalu mereke namai kampong itu Air Merah.
Mereke kelelahan meski telah minum air sungai. Mereke berundeng. Melanjutkan perjalanan atau beristirahat. Yang satu berkata, "Lanjut !"
Mereke melanjutkan perjalanan. Mereke bejumpe buah lanjut. Mereke makan je buah tu. Lalu mereke namai kampong tu dengan name Lanjut.
Mereke bejalan lagi. Aleh-aleh mereke bedue betol-betol penat. Mase tu jalan di Penat tu memang sangat gembo membuat sulit bejalan. Mereke pun berehatlah. Mereke namai kampong tu dengan name Penat.
Mereke melanjutkan perjalanan. Tibelah mereke di kampong yang ramai. Ternyate kampong itu memang tempat rehat Sang Putra Mahkota. Situs peninggalan sang putra mahkota masih ada di Kute, semisal : pondasi bangunan dan makam Raja Elang. Karena itu, Mereke namai kampong tu dengan name Kota. Secara amelioratif, Kota berangsur-angsur berubah menjadi Kote, Kute.
Budak bedue tu bejalan lagi. Mereke tibe di suatu tempat. Mereke melihat gelagat orang kampong. Mereke dapat kesimpulan bahwa di situ berkumpul para jagoan. Tempat itu merupakan pintu masuk sehingge harus dijage agar tidak ada penjahat yang masok. Lalu mereke beri name kampong tu sebagai kampong Jago. Secara amelioratif, berangsur-angsur berubah menjadi Jagok, Jagoh.
Sile komentari !
Syahdan, bermule kisah dari due orang pemude yang suke berpetualang, nak pegi ke mane-mane tempat. Mereke berdue bejalan membawa ambong dari Dabo (Dabo Lama; sekarang).
Disebut Dabo Lama karena awalnya, yang disebut Dabo di seputaran Dabo Lame tu. Kampung Baru ade setelah lame. Baru karene lame. Ade bahru, ade asal. E eh nyanyok pulak. Kampong Boyan, ceritenye, di Kampong Boyan tu di awal kisah ditempati orang-orang boyan (Bawean).
Alkisah, tibelah budak bedue tu di Berindat. Waktu die nak lalu, di paret tu banyak buaye. Ade juge ula tedong. Ade beratus ekor kere sedang manjat pokok rambai, duku, rambutan. Pas musem buah mang waktu tu. Di sane sini beserak batang kayu tumbang. Susah mereke nak lalu. Malam tadi ade taong mang sehingge banyak pokok besa tumbang menghalang jalan. Dengan segale upaye dan care, mereke dapat melalui rintangan tu. Karene banyak rintangan, mereke namekan kampong tu dengan name Berindat ( beribu rintangan datang).
Mereke melanjutkan perjalanan. Tibe di suatu tempat, mereke berhenti untuk singgah. Mereke beri name kampong tu dengan sebutan Persinggahan (Persing). Mereke berjumpe dengan batu yang belubang, mereke sebot tempat tu dengan name Batu Belubang. Mereke jumpe pokok kabau dekat suatu bukit lalu mereke namai bukit itu dengan name Bukit Kabau. Mereke jumpe sungai dekat bukit, banyak nio pulak dekat sungai tu, lalu mereke namai Bukit Sungai Nio.
Mereke jumpe ketenangan, kesejukan, dan kedamaian, lalu mereke namai kampong tu dengan name Sedamai.
Mereke lelah dan kehausan. Mereke jumpe sebuah sungai dengan air berwarna merah lalu mereke namai kampong itu Air Merah.
Mereke kelelahan meski telah minum air sungai. Mereke berundeng. Melanjutkan perjalanan atau beristirahat. Yang satu berkata, "Lanjut !"
Mereke melanjutkan perjalanan. Mereke bejumpe buah lanjut. Mereke makan je buah tu. Lalu mereke namai kampong tu dengan name Lanjut.
Mereke bejalan lagi. Aleh-aleh mereke bedue betol-betol penat. Mase tu jalan di Penat tu memang sangat gembo membuat sulit bejalan. Mereke pun berehatlah. Mereke namai kampong tu dengan name Penat.
Mereke melanjutkan perjalanan. Tibelah mereke di kampong yang ramai. Ternyate kampong itu memang tempat rehat Sang Putra Mahkota. Situs peninggalan sang putra mahkota masih ada di Kute, semisal : pondasi bangunan dan makam Raja Elang. Karena itu, Mereke namai kampong tu dengan name Kota. Secara amelioratif, Kota berangsur-angsur berubah menjadi Kote, Kute.
Budak bedue tu bejalan lagi. Mereke tibe di suatu tempat. Mereke melihat gelagat orang kampong. Mereke dapat kesimpulan bahwa di situ berkumpul para jagoan. Tempat itu merupakan pintu masuk sehingge harus dijage agar tidak ada penjahat yang masok. Lalu mereke beri name kampong tu sebagai kampong Jago. Secara amelioratif, berangsur-angsur berubah menjadi Jagok, Jagoh.
Sile komentari !
Sekop Laut : Asal Mule Name Kampong Kite
Di kale membace tajoknye, kite langsong tekenang kampong halaman. Sekop Laot, Sekop Darat, Sungailumpur, Sungaibuluh, dan semuenye jadi tekenang. Macam nak balek sekejap tulah.
Padahal tulisan ini semestinye bertajok "Asal Mule Name Kampong Kite", tapi saye tak nak macam tu. Tak pelah dak. Jangan maraah !
Bermule dari Sekop Laut. Asalnye Scoope (macam tu agaknye ditules dalam bahase Holanda). Maknenye ruang lingkup, kawasan, atau wilayah. Timbullah kampong Sekop Laut dan Sekop Darat. Di sini terdapat kolong-kolong sebagai bukti bahwe kampong ni dikenal oleh SITEM (perusahaan tambang timah milik Holanda).
Dari Sekop kite pergi ke Sungailumpur. Dulunye di kawasan ini ade sungai yang dalam dan lebar. Sayangnye, sungai tu banyak lumpo. Sebab itu kampong itu menjadi Sungailumpur.
Kite ke Telek pulak. Sejak tahun 1960-an sampai tahun 1990-an pada masa kejayaan PT Timah (yang di Dabo Singkep dikuasakan kepada Unit Penambangan Timah Singkep / UPTS, mengurus 3 wilayah operasi -wilasi Dabo, Raya, dan Karimun ), kawasan Telek merupakan pusat telekomunikasi. Di sini terdapat reciever dan transmitter yang menerima dan memancarluaskan signal televisi, telegraf, dan radio ke berbagai penjuru, termasuk menerima dan memancarluaskan signal dari dan ke reciever / transmitter Gunung Muncung.
Ade pulak Bukit Kapitan. Di Bukit Kapitan ni, ceritenye, pade mase dulu memang terdapat sebuah mess untuk para kapten ( kapitan Holanda ).
Yang sedikit pelek, Bukit Abun. Entah dari mane asalnye. Angganye, dari name Apek Abun yang pernah tinggal kat situ.
Kelak besambong ni...
Rabu, 12 Juni 2013
Kerangka Penyusunan DED
Kerangka Penyusunan
Detail Engineering Design ( D E D )
Kawasan . . .
Kabupaten Lingga
Provinsi Kepulauan Riau
Kerjasama Dinas . . .
dengan
Pusat . . .
Universitas . . .
1.
kata pengantar
2.
daftar isi
3.
daftar gambar
4.
peta administrasi Kabupaten . . .
5.
daftar tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1
latar belakang
1.1.1
pentingnya pengembangan kawasan . . .
1.1.2
pengembangan kawasan . . .
1.2
maksud dan tujuan
1.3
acuan kegiatan
1.4
lingkup kegiatan
BAB II METODOLOGI DAN PENDEKATAN
2.1
dasar dan proses perencanaan
2.1.1
dasar-dasar
perencanaan
2.1.2
proses
perencanaan
2.2
pelestarian
aset . . .
2.2.1
pelestarian
bangunan dan lingkungan . . .
2.2.2
agenda
pelestarian objek . . .
2.3
pendekatan
perencanaan
2.3.1
pendekatan
spatial (keruangan)
2.3.2
pendekatan
. . .
2.3.3
pembangunan
. . .
2.4
tahapan
pelaksanaan
BAB III PROFIL
WILAYAH PERENCANAAN
3.1
profil
umum Kabupaten . . .
3.1.1
kondisi
umum dan fisik wilayah
3.1.2
kondisi
sosial masyarakat
3.1.3
karakteristik
oceanografi
3.2
profil
. . .
3.3
kawasan
. . .
3.3.1
. . .
3.3.2
. . .
3.3.3
. . .
3.3.4
. . .
BAB IV KONSEP
DASAR DAN ANALISIS
4.1
konsep
dasar
4.1.1
pengembangan
destinasi dengan nilai kompetitif yang tinggi
4.1.2
pengembangan
kawasan yang berwawasan lingkungan
4.1.3
pemberdayaan
masyarakat lokal
4.2
analisis
SWOT kawasan
4.2.1
analisis
makro
4.2.2
analisis
mikro
4.3
analisis
tata ruang kawasan
4.3.1
analisis
fisik
4.3.2
analisis
non fisik
4.4
analisis
sosial budaya
4.5
analisis
SDM dan kelembagaan
4.5.1
sumberdaya
manusia
4.5.2
kelembagaan
4.6
analisis
investasi
BAB V STRATEGI
DAN PROGRAM PENGEMBANGAN
strategi
pengembangan
otonomi
pembangunan pariwisata
koordinasi
pendanaan
asas
perencanaan
program
pengembangan
rencana
fasilitas
utilitas
kawasan
rencana
zonasi kawasan
daftar pustaka
lampiran
daftar gambar
1.1
potensi
kawasan . . .
1.2
komponen
proses perencanaan
1.3
pola
pendekatan pengembangan kawasan
1.4
konsep
suistainable tourism
1.5
wilayah
perairan Kabupaten . . .
daftar tabel
1.1
komponen
proses perencanaan
1.2
. . .
1.3
jumlah
dan kepadatan penduduk
1.4
lokasi
objek, jumlah kunjungan, dan luas
1.5
analisis
SWOT (makro)
1.6
analisis
mikro
1.7
analisis
mikro (lanjutan)
GAMBAR TEKNIK
1.
peta
kawasan . . .
2.
peta
sebaran daerah tujuan . . .
3.
kondisi
site eksisting
4.
zonasi
fungsi eksisting
zona
konservasi
zona
penunjang dan pengembangan noncagar budaya
zona
pemerintahan
zona
wisata alam / perkemahan
5.
sistem
akses dan pencapaian eksisting
6.
panorama
eksisting
7.
konsep
desain
zona
penerima dan penunjang
hutan
eksisting
zona
negeri BTM
zona
rekreatif – edukatif – cottage
zona
penerima 2
zona
perkemahan eksisting
8.
rencana
blockplan
zona
penerimaan dan penunjang
tiket
dan informasi
tourism
information center
kantor
pengelola
pos
kesehatan
komersial
dan souvernir shop
rest
room
hutan
eksisting
zona
negeri bunda tanah melayu
doirama
rumah adat melayu dari pelbagai daerah
diorama
miniatur permainan tradisional kabupaten . . .
taman
pertunjukan kesenian
balai
pertemuan
gazebo
gathering
zona
rekreatif – edukatif – cottage
rekreatif : taman rekreasi publik, area out bond and
tracking, fasilitas bersepeda
edukatif : area budidaya tanaman langka,
Cottage : area villa
Zona penerima 2
tiket dan informasi
signage board
zona perkemahan eksisting
9.
zoning
zona penerima and penunjang
zona pengembangan area konservasi
zona rekreatif – edukatif – cottage
zona penerima
10.
rencana sirkulasi
11.
zona pengembangan vegetasi langka
hutan eksisting
area pengembangan tanaman langka
12.
parsial tapak zona A
komersial dan souvenir shop
tourism
information center, pos kesehatan, kantor pengelola
taman
dan play ground
area
parkir
main
boulevard
gerbang
kawasan
13.
parsial
tapak zona B
diorama
1 : rumah adat melayu
diorama
permainan tradisional
diorama
2 : rumah adat melayu
gazebo
& gathering
taman
perunjukan
diorama
pertunjukan
diorama
3 : rumah adat melayu
gazebo
& gathering
diorama
4 : rumah adat melayu
gedung
pertemuan
diorama
5 : rumah adat melayu
14.
parsial
tapak zona C
area
budidaya tanaman langka
public
Play Ground
area
dan lobby penerima
area
out bond – tracking – cycling
area
cottage
15.
parsial
tapak zona D
informasi
dan lobby penerima
side
gate entrance
taman
GAMBAR DETAIL ARSITEKTUR
1. perspektif area souvenir shop
2. taman kota ( gapura dan gazebo )
3. gedung kesenian . . .
4. villa wisata
5. pintu masuk kawasan villa
6. gedung penyewaan alat-alat renang
7. souvenir shop
8. pos keamanan dan loket jaga
9. kios makanan
10. gardu pandang
11. balai pertemuan
12. mushalla
13. pusat informasi dan kantor pengelola
14. restoran
15. toilet
16. sculpture / gerbang
17. pos keamanan
18. street furniture ; lampu jalan, lampu
taman, signage / tulisan nama jalan, tempat sampah, bangku taman, peta kawasan
wisata, pagar kawasan
Langganan:
Postingan (Atom)