# Mengajar tanpa menggurui # Memberi nasehat tanpa merasa lebih hebat #

Senin, 31 Agustus 2015

Selamat Ulang Tahun, Duhai Istriku ; Nasehat untuk Istriku

Selamat ulang tahun, wahai istriku tersayang.
Tidak bosan-bosannya serta tidak jemu-jemunya kita senantiasa bersyukur ke hadirat Allah 'azza wa jalla. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Istriku... matahariku....
Ada seorang wanita shaleh lagi bertaqwa. Dia senang kepada kebaikan dan tidak pernah bosan berdzikir kepada ALLAH 'azza wa jalla. Tidak pernah kata-kata kotor keluar dari mulutnya. Jika mengingat neraka, dia merasa takut dan hatinya terguncang dan semakin mendekatkan diri kepada ALLAH 'azza wa jalla, mohon agar dilindungi dari siksa api neraka.
Namun jika ingat surga, dia terharu dan menangis karena kesenangan yang ada di dalamnya, sambil memanjatkan doa kepada ALLAH 'azza wa jalla agar dia termasuk ke dalam golongan ahli surga. Dia cinta kepada sesama manusia karenanya orang lain pun mencintainya. Ia berlaku lemah lembut kepada sesama karenanya orang lain pun berlaku lemah lembut kepadanya.
SELAMAT ULANG TAHUN KEKASIHKU
Duhai istriku, matahariku, rembulanku, penguasa hatiku ...
Manusia di dunia ini selalu berlomba meningkatkan kekuatan dan jumlah hartanya, hingga dia menjadi orang terkaya, terkuat, terhebat di antara sesamanya dalam bidang kekuasaan, paling manis tutur katanya, paling kuat dalih-dalihnya dan paling banyak pendukungnya serta merasa tidak membutuhkan orang lain.
Namun di saat zaman sudah berubah dan di saat dia mengalami musibah, ia bagaikan anak kecil yang mencari bapaknya, merengek-rengek mencari bantuan dan belas kasihan orang lain. Apalagi ketika tersesat dan terseok-seok di jalan sembari mencari-cari jalan pulang ke rumah. NGUNGOI.
Sesungguhnya manusia itu bagaikan hewan apabila ia tidak berpegang teguh pada hukum-hukum ALLAH 'azza wa jalla dan tidak mengadakan hubungan dengan-Nya.
Hawa nafsu jadi terturuti, sibuk terhadap diri sendiri, dan tidak bermanfaat maupun memberi manfaat bagi yang lain lagi. Sungguh sangat berbeda dengan muslimah yang benar dan juur. Dia berangkat dari ajaran-ajaran ISLAM, senang melihat manusia yang berada dalam kebaikan, dan selalu mengulurkan tangannya untuk menolong orang lain. Muslimah macam begini benci pabila manusia berada dalam kenistaan dan kebodohan serta ketulolan.
Selamat ulang tahun istriku tersayang....
Di antara keistimewaan seorang muslim dan muslimat adalah hatinya yang selalu bergantung kepada ALLAH TA'ALA, menerapkan syariat-syariat-Nya, serta menjalankan segala perintah-Nya.
Kesejukan jiwa dan ketenangan hati bisa dilihat oleh mereka yang senantiasa tegar dalam menghadapi berbagai masalah dan tidak terburu-buru dalam meraih apa yang ia cintai.
Dunia ini sangatlah singkat bila 1000 tahun di dunia setara dengan 1 hari saja di alam akhirat. Karena itulah manusia tidak berhak marah dan emosi hanya karena urusan dunia apalagi sampai menyebabkan ia terlena dalam mencari kenikmatan yang ada di dalamnya. Sekali lagi ketahuilah, dunia itu sangat rendah nilainya bila dibandingkan dengan negeri akhirat, negeri abagi tempat putusan akhir setiap amal manusia, negeri tempat menerima nikmat abadi dari ALLAH 'azza wa jalla. Keindahannya belum pernah dilihat oleh mata dan belum pula didengar oleh telinga. Tiada kedengkian di dalamnya. Ia hanya diwariskan kepada mereka yang beriman dan bertakwa.

Sumber ;
Khomsuuna Zahrah MIN HAQLIN NUSHHI
Penulis ; Abdul Aziz bin Abdullah Al-Muqbil
Penerbit ; Darul Wathon, Riyadh, 1410 H