# Mengajar tanpa menggurui # Memberi nasehat tanpa merasa lebih hebat #

Senin, 20 Oktober 2014

Analisis Hasil Ulangan Harian



Untuk menanggapi pertanyaan teman-teman, berikut diberikan uraian tentang Analisis Hasil Ulangan Harian.

Analisis Hasil Ulangan Harian merupakan salah satu tugas pokok seorang guru. Dengan melakukan analisis hasil ulangan harian, guru mendapatkan beragam informasi yang diperlukan. Informasi tersebut dapat dijadikan dasar perbaikan dan / atau pengayaan pembelajaran. Guru dapat mengetahui dan mengintrospeksi diri, sudah sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran yang telah disajikannya. Guru dapat menyimpulkan proses pembelajaran yang telah disajikannya. Berapa persen ketuntasan yang telah dicapai siswa secara klasikal berbanding dengan KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) yang telah ditetapkan ? Berapa orang siswa yang dinyatakan belum tuntas ? Apa materi yang menjadi kendala dan perlu perhatian lebih serius serta harus ditindaklanjuti ?

Kepada teman-teman, Cucu Irawan, Keizzy Dalfi, Jack Bardo, Andi Marimus, dll., bile terdapat kesalahan dalam pemaparan ini, kirimkan e-mail kepada :
syamsulhendry@gmail.com.

Untuk membuat Analisis Hasil Ulangan Harian :
1.   Buatlah terlebih dahulu data hasil ulangan harian siswa seperti pada tabel berikut ini !

 
2.   Lengkapilah tabel tersebut dengan mengisi nama mata pelajaran, kelas, semester, tahun pelajaran, SK, KD, banyak soal, dan banyak peserta yang mengikuti ujian ! Perhatikan tabel berikut ! Untuk menghitung jumlah soal, jumlah peserta, serta jumlah peserta yang berkelamin laki-laki dan perempuan, dapat menggunakan rumus yang akan diposting pada kesempatan lain.
3.   Lengkapilah data nilai siswa berdasarkan hasil ujian yang telah dilaksanakan seperti contoh berikut !
4.   Untuk menganalisis data pada tabel tersebut, isilah lebih dulu jumlah skor maksimal dari ujian tersebut dengan mengklik sel N16 dan mengklik tombol fungsi, icon fx. Setelah timbul kotak dialog Insert Function, pilih Sum pada Select a function dan klik OK, lalu blok range yang hendak dijumlahkan, yakni range D16:M16. Dengan begitu sel N16 berisi skor maksimal dari ujian tersebut.

5.   Isilah persentase ketercapaian dengan mengklik sel N19, lalu klik tombol fungsi, icon fx. Setelah timbul kotak dialog Insert Function, pilih Sum pada Select a function dan klik OK, lalu blok range yang hendak dijumlahkan, yakni range D19:M19, lalu bagilah dengan sel N16 yang dijadikan sel absolut, kemudian  barulah dikalikan dengan 100 sehingga rumus tersebut akan menjadi seperti ini : =(SUM(D19:M19)/$N$16)*100.

6.   Isilah kolom ketuntasan “Ya” dengan cara mengklik sel O19, lalu klik tombol fungsi, icon fx. Setelah timbul kotak dialog Insert Function, pilih If pada Select a function dan klik OK, lalu timbul kotak dialog Function Arguments, pada baris Logical _test, klik sel N19 dan ketik >64. Pada baris Value_if_true, ketik Ya dan pada baris Value_if_false, ketik -, lalu klik OK sehingga rumusnya menjadi =IF(N19>64,"Ya","-").

7.   Sebaliknya untuk kolom ketuntasan “Tidak”, dapat dilakukan dengan mengubah atau membalikkan akibatnya sehingga rumusnya menjadi =IF(N19>64,"-","Tidak"). Dengan cara mengklik sel P19, lalu klik tombol fungsi, icon fx. Setelah timbul kotak dialog Insert Function, pilih If pada Select a function dan klik OK, lalu timbul kotak dialog Function Arguments, pada baris Logical _test, klik sel N19 dan ketik >64. Pada baris Value_if_true, ketik - dan pada baris Value_if_false, ketik Ya, lalu klik OK. Dalam hal ini, KKM yang ditetapkan adalah 65.

8.   Selanjutnya bloklah range N19:P19 dan copy range tersebut sampai dengan baris 49, N20:P49.

9.   Perhatikan tabel berikut :

10.         Kemudian kita mengerjakan jumlah skor masing-masing butir soal dengan cara mengklik sel D51 lalu jumlahkan mulai dari D19:D49 dengan menekan Alt =, lalu blok range D19:D49. Demikian pula dengan butir soal nomor 2 yakni sel E51, nomor 3 yakni sel F51, dst. Bisa juga dengan mengcopy rumus tersebut.

11.         Selanjutnya kita mengisi jumlah skor maksimum masing-masing butir soal dengan cara mengklik sel D52 lalu kalikan skor tertinggi butir 1 dengan jumlah siswa sehingga rumusnya menjadi =D16*$D$12. Demikian pula dengan butir soal nomor 2 yakni sel E52, nomor 3 yakni sel F52, dst. Bisa juga dengan mengcopy rumus tersebut.

12.         Kita lanjutkan dengan mengerjakan skor tercapai, yakni nilai yang didapat berdasarkan skor yang ada berbanding dengan skor maksimum dikalikan 100. Untuk mengerjakan hal ini, dilakukan dengan cara mengklik sel D53 lalu ketik rumus berikut : =(D51/D52)*100. Demikian pula dengan butir soal nomor 2 yakni sel E53, nomor 3 yakni sel F53, dst. Bisa juga dengan mengcopy rumus tersebut.

13.         Selanjutnya kita menganalisis siapa yang mendapat skor/nilai paling tinggi untuk masing-masing butir soal. Untuk menganalisis Nilai Tertinggi dapat dilakukan dengan mengklik D55 lalu klik tombol fungsi, icon fx. Setelah timbul kotak dialog Insert Function, pilih Max pada Select a function dan klik OK, lalu timbul kotak dialog Function Arguments, pada baris Number1 pilihlah range D19:D50 dan klik OK sehingga rumusnya menjadi =MAX(D19:D50). Demikian pula dengan butir soal nomor 2 yakni sel E55, nomor 3 yakni sel F55, dst. Bisa juga dengan mengcopy rumus tersebut.

14.         Sebaliknya, untuk menganalisis siapa yang mendapat skor/nilai paling rendah untuk masing-masing butir soal yakni pada kolom Nilai Terendah dapat dilakukan dengan mengklik D56 lalu klik tombol fungsi, icon fx. Setelah timbul kotak dialog Insert Function, pilih Min pada Select a function dan klik OK, lalu timbul kotak dialog Function Arguments, pada baris Number1 pilihlah range D19:D50 dan klik OK sehingga rumusnya menjadi =MIN(D19:D50). Demikian pula dengan butir soal nomor 2 yakni sel E56, nomor 3 yakni sel F56, dst. Bisa juga dengan mengcopy rumus tersebut.

15.         Agar kita dapat bekerja lebih cepat, kita dapat mengcopy rumus yang telah dibuat tadi. Bloklah sel-sel yang telah ada rumusnya tersebut, D51:D56, lalu copylah range tersebut sampai hingga N51:N56.

16.         Selanjutnya hitunglah jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus =CountIF. Nanti saya posting lagi. Siswa yang tuntas sebanyak 23 orang sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 8 orang.

17.         Berdasarkan jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas, kita membuat analisis terhadap hasil ujian yang telah dilaksanakan tersebut. Secara perorangan dapat disimpulkan bahwa hanya 23 orang siswa yang tuntas belajar dari 31 orang siswa. Sedangkan secara klasikal dapat disimpulkan pembelajaran belum tuntas karena hanya 74% siswa yang tuntas padahal standar ketuntasan secara klasikal adalah minimal 85%.

18.         Hasilnya seperti tabel berikut.


19.         Bagaimana memasukkan rumusnya ?
To be Continued.