# Mengajar tanpa menggurui # Memberi nasehat tanpa merasa lebih hebat #

Senin, 24 Oktober 2016

Perbedaan Individu Orang Dewasa

Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik

Modul 4
Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Dewasa

TUJUAN KHUSUS
1.       Menjelaskan pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual
2.       Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa
3.       Menjelaskan perbedaan individu orang dewasa
4.       Menjelaskan kebutuhan-kebutuhan orang dewasa

Kegiatan Belajar 3
Perbedaan Individu Orang Dewasa

A. Perbedaan dalam Minat
Ø  Ragam minat orang dewasa sangat banyak dilihat dari jumlahnya.

Ø  Minat yang banyak itu dibagi dalam tiga kategori :

     1. Minat pribadi

Minat pribadi orang dewasa selalu menyangkut kehidupan seseorang. Minat pribadi yang kuat pada masa remaja masih terbawa sampai pada masa dewasa.
a.  Penampilan ; Minat terhadap penampilan sangat kuat bagi pria dan wanita dewasa pada umumnya. Banyak hal yang dipelajari oleh pria dan wanita dewasa untuk memperoleh penampilan yang memuas-kannya dan untuk memperolah manfaat yang lebih besar darinya.
b.  Pakaian dan perhiasan ; orang dewasa sangat sadar bahwa keberhasilannya dalam hubungan sosial dan berbagai bidang kegiatan banyak dipengaruhi oleh penampilan pakaian dan perhiasannya.
c.  Uang ; bagaimana memanfaatkan uang secara bijaksana ; tidak terbawa kebiasaan sewaktu masih remaja.
d.  Agama ; orang tua sering merasa bahwa mengajarkan dasar-dasar agama yang dianut kepada anak-anak merupakan tanggung jawab moral sebagai orang tua dan kewajiban untuk memberi teladan kepada anak-anaknya.

Ø  Faktor yang ikut menentukan kuat tidaknya rasa keagamaan orang dewasa adalah :

(1) Jenis kelamin
Wanita cenderung lebih berminat pada agama daripada pria dan juga lebih banyak terlibat aktif dalam ibadah dan kegiatan-kegiatan kelompok agama.

(2) Kelas sosial
Golongan kelas menengah cenderung lebih tertarik pada agama dibandingkan dengan golongan kelas yang lebih tinggi atau yang lebih rendah.


(3) Lokasi tempat tinggal
Orang-orang dewasa yang tinggal di pedesaan dan piggir kota menunjukkan minat yang lebih besar pada agama daripada orang yang tinggal di kota.

(4) Latar belakang keluarga
Orang-orang dewasa yang dibesarkan dalam keluarga yang kuat beragama dan menjadi anggota suatu tempat ibadah cenderung lebih tertarik pada agama daripada orang-orang yang dibesarkan dalam keluarga yang kurang peduli terhadap agama.

(5) Minat religius teman-teman
Orang dewasa lebih memperhatikan hal-hal keagamaan jika tetangga-tetangga dan teman-temannya aktif dalam organisasi-organisasi keagamaan daripada apabila teman-temannya yang kurang peduli.
(6) Pasangan dari iman yang berbeda
Pasangan yang berbeda agama cenderung kurang aktif dalam urusan agama daripada suami istri yang menganut agama yang sama.

(7) Kecemasan akan kematian
Orang-orang dewasa yang cemas akan kematian atau mereka yang sangat memikirkan hal kematian cenderung lebih memperhatikan agama daripada orang yang bersikap lebih realistik.

(8) Pola kepribadian
Orang yang memiliki pribadi yang berpandangan seimbang lebih luwes terhadap agama dan biasanya lebih aktif dalam kegiatan keagamaannya.

2. Minat rekreasi

Rekreasi merupakan kegiatan yang memberikan kesegaran atau mengembalikan kekuatan dan kesegaran psikologis sesudah lelah bekerja atau sesudah mengalami keresahan psikologis. Fungsi rekreasi sama dengan fungsi bermain pada masa kanak-kanak. Meskipun demikian rekreasi orang dewasa lain dari permainan kanak-kanak ataupun remaja. Banyak orang dewasa tidak mendapatkan kepuasan dari kegiatan rekreasi mereka sebab itu mereka masih harus belajar bagaimana menggunakan waktu luang secara menyenangkan.

Faktor yang mempengaruhi pola rekreasi orang dewasa :
  1. Kesehatan
  2. Waktu
  3. Status perkawinan
  4. Status sosial ekonomi
  5. Jenis kelamin
  6. Penerimaan sosial
Orang dewasa yang popular dan yang mempunyai banyak teman di sekolah atau di tempat kerja mempunyai lebih banyak kesempatan untuk mengikuti rekreasi sosial sesudah ia tamat sekolah daripada orang yang sewaktu bersekolah kurang popular.

  1. Minat sosial
Semua orang dewasa memiliki posisi dalam kehidupan sosial. Entah itu posisi dalam lingkungan sosial secara luas, lingkungan sekolah, lingkungan perguruan tinggi, ataupun lingkungan keluarganya. Posisi-posisi tersebut menantang orang dewasa untuk berperan di dalamnya dan mengadakan aktivitas tertentu seirama daengan peranannya tersebut. Orang dewasa jelas memiliki peranan apakah sebagai pemimpin atau yang lainnya. Orang dewasa pada umumnya mempunyai cita-cita atau arah tujuan hidup bermasyarakat. Orang dewasa yang normal memiliki minat dan keinginan-keinginan untuk lebih berarti, lebih berdaya guna bagi lingkungan masyarakat. Mereka menghindar dari keterkucilan atau penolakan orang lain. Atas dasar itu semua, orang dewasa mempunyai minat sosial yang mengarahkannya pada aktivitas-aktivitas sosial.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan aktivitas sosial orang dewasa adalah sebagai berikut :

a. Mobilitas sosial
Semakin besar keinginan orang dewasa untuk meningkatkan status sosialnya semakin giat pula ia berusaha melibatkan diri dengan organisasi-organisasi masyarakat yang akan membantunya untuk naik jenjang sosial yang lebih tinggi.
b. Status sosial ekonomi 
Orang dewasa yang mempunyai status sosial ekonomi yang baik akan lebih mampu berperan dalam berbagai kegiatan sosial terutama kegiatan di luar rumah dibanding dengan orang yang mempunyai status sosial ekonomi yang kurang baik.

c. Lamanya tinggal dalam suatu kelompok masyarakat 
Banyak orang dewasa yang harus pindah ke suatu lingkungan baru berpartisipasi aktif dalam organisasi masyarakat sebagai cara untuk bertemu dengan masyarakat dan menemukan teman.

d. Kelas sosial 
Orang dewasa yang mempunyai kelas sosial tinggi dan menengah lebih sering aktif dalam berbagai organisasi masyarakat daripada mereka dari golongan masyarakat bawah.

e. Lingkungan 
Kehidupan sosial orang dewasa yang tinggal di kota besar mungkin lebih banyak dipuaskan oleh keluarga dan sanak saudara dibandingkan dengan mereka yang hidup di kota kecil dan di pedesaan yang lebih mengenal keramahtamahan dan keakraban antartetangga.

f. Jenis kelamin 
Pria yang telah menikah lebih bebas berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan sosial di luar rumah dibandingkan dengan wanita yang telah menikah. Wanita yang sudah berkeluarga sering harus membatasi kegiatan-kegiatan sosial mereka pada lingkungan rumah dan rukun tetangga. Sebaliknya, wanita yang belum menikah sering lebih aktif dalam kegiatan masyarakat dibandingkan dengan pria yang masih lajang.

g. Umur kematangan seksual 
Pria yang lebih cepat dewasa lebih aktif dalam kegiatan masyarakat dan duduk dalam kepengurusan organisasi-organisasi masyarakat dibandingkan dengan pria yang terlambat dewasa. Wanita yang cepat dewasa tetap aktif di bidang sosial apabila keadaan memungkinkan.

h. Urutan kelahiran 
Anak pertama sering memiliki perasaan tidak aman dan sesudah dewasa cenderung menjadi pengikut dan lebih aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat daripada anak-anak yang lahir belakangan.

i. Keanggotaan dari tempat beribadah
Orang-orang yang merupakan anggota tempat beribadah cenderung lebih aktif dalam kegiatan keagamaan dan organisasi-organisasi masyarakat lainnya dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki hubungan dengan organisasi keagamaan.

B. Kepribadian

Ø  Kepribadian orang dewasa mengacu pada kualitas total perilaku orang dewasa yang tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik.
Ø  Kualitas perilaku orang dewasa itu bersifat khas sehingga dapat dibedakan individu orang dewasa yang satu dari yang lainnya.
Ø  Ciri-ciri jiwa raga ( kondisi fisik, penampilan, proporsi hormon, darah dan cairan tubuh lainnya, kognitif, afektif, dan kognitif ) saling berhubungan dan berpengaruh satu sama lain sehingga mewujudkan suatu system yang mewarnai dan menentukan kualitas tindakan atau perilaku orang dewasa yang bersangkutan.

Ciri-ciri kepribadian orang dewasa yang tampak dalam interaksi dengan lingkungannya antara lain :
1.       Karakter yang mengacu pada konsekuen tidaknya dalam melakukan etika perilaku, teguh tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat, atau konsisten tidaknya tindakan dalam menghadapi situasi lingkungan yang serupa atau berbeda-beda.
2.       Temperamen yang mengacu pada cepat atau lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungannya.
3.       Sikap yang mengacu pada positif – negatif atau ambivalensinya sambutannya terhadap objek-objek.
4.       Stabilitas emosional yang mengacu pada mudah tidaknya tersinggung, marah, menangis, atau putus asa.
5.       Tanggung jawab yang mengacu pada menerima atau cuci tangan atau melarikan diri dari resiko atas tindakan dan perbuatannya.
6.       Sosiabilitas yang mengacu pada keterbukaan atau ketertutupan dirinya serta kemampuannya berkomunikasi dengan orang lain.

Interelasi serta interdependensi dari faktor hereditas, pengalaman, dan lingkungan secara regresional dengan formula sebagai berikut :

P = f ( H, E, T ) atau P = a +bH + bE + bT

P     = perilaku atau pribadi
f      =  fungsi
H    =  hereditas
E    =  environment
T    =  time
a    =  konstanta

C. Kecakapan

Ø  Kecakapan orang dewasa yang satu dengan orang dewasa lainnya berbeda.
Ø  Orang dewasa yang tampak dapat bertindak secara cepat, tepat, dan dengan mudah, lazim dikenal orang yang cakap.
Ø  Individu dianugerahi potensi dasar atau kapasitas untuk berperilaku inteligen.
Ø  Kecakapan / abilitas dapat dibedakan dua kategori sebagai berikut :
  1. Kecakapan nyata atau aktual yang mengacu kepada aspek kecakapan yang segera dapat didemontrasikan dan diuji sekarang juga. Kecakapan nyata ini merupakan hasil usaha atau belajar dengan cara, bahan, dan dalam hal tertentu yang telah dijalaninya.
  2. Kecakapan potensial yang mengacu kepada aspek kecakapan yang masih terkandung dalam diri yang bersangkutan yang diperolehnya secara herediter ( pembawaan kelahirannya ) yang dapat berupa abilitas dasar umum ( inteligensi ) dan abilitas dasar khusus ( bakat ).
Ø  Inteligensi dan bakat orang dewasa itu hanya dapat dideteksi dengan mengidentifikasi indikator-indikatornya yang dimanifestasikan dalam kualifikasi perilaku orang dewasa tersebut.
Ø  Whiterington menunjukkan lebih terperinci manifestasi dari indikator-indikator perilaku inteligen itu sebagai berikut :
  1. Kemudahan dalam menggunakan bilangan
  2. Efisien dalam berbahasa
  3. Kecepatan dalam pengamatan
  4. Kemudahan dalam mengingat
  5. Kemudahan dalam memahami hubungan
  6. imajinasi
Berdasarkan data dan informasi hasil pengukuran inteligensi, para ahli telah mengadakan pengelompokan orang-orang sebagai berikut :
  1. Kelompok superior atau genius
  2. Kelompok normal
  3. Kelompok sub-normal
Ø  Dalam hal kecakapan dasar khusus, orang dewasa dapat dikelompokkan ke dalam kategori yang memiliki kemampuan dasar khusus dalam bidang: 
(1) Bilangan (numerical abilities)
(2) Bahasa (verbal abilities)
(3) Tilikan ruang (spatial abilities)
(4) Tilikan hubungan ( social abilities) 
(5) Gerak motoris (motorical abilities)

Ø  Selain faktor lingkungan dan pembawaan ada faktor lain yang menyebabkan terjadinya perbedaan individual pada orang dewasa yaitu pengalaman.
Ø  Rogers mengemukakan bahwa pengaruh lingkungan dalam proses perkembangan orang dewasa terus berlangsung dalam organisme orang dewasa.
Ø  Freud mengemukakan bahwa reaksi orang dewasa berbeda satu sama lain disebabkan perbedaan kekuatan daya pendorong dan daya kendali serta besarnya dorongan-dorongan kompleks terdesak.
Ø  Menurut Alferd Adler perbedaan individual orang dewasa yang satu dengan orang dewasa lainnya dalam bereaksi bergantung pada perbedaan cita-cita dan hasrat.
Ø  Menurut Kunkel adanya perbedaan individual orang dewasa yang satu dengan orang dewasa lainnya ditentukan oleh kadar rasa harga diri.
Ø  Apabila Kunkel berpendapat bahwa perbedaaan individu orang dewasa disebabkan oleh kadar rasa harga diri, Stern mengemukakan bahwa perbedaan individual orang dewasa itu disebabkkan oleh adanya perbedaan kesadaran pribadi dalam mempertahankan dan mengembangkan dirinya.
Ø  Rollo May menyatakan bahwa perbedaan individual orang dewasa disebabkan oleh adanya perbedaan dalam pandangan subjektif terhadap partisipasi dengan lingkungannya.
Ø  Watson berpendapat bahwa perbedaan individual orang dewasa disebabkan oleh perbedaan pendidikan dan pengalaman.
Ø  Lewin menyatakan bahwa tingkah laku orang dewasa ditentukan oleh pengalamannya dalam membaca situasi medan sesaat dan setempat.
Ø  Rotter berpendapat bahwa perbedaan individual orang dewasa itu disebabkan adanya perbedaan pengalaman orang dewasa dalamhubungan sosialnya di masal lalu.
Ø  Sullivan mengatakan bahwa adanya perbedaan individual orang dewasa itu dalam mereaksi terhadap lingkungannya disebabkan adanya perbedaan pengalaman masing-masing individu orang dewasa.

Sumber :

Buku Materi Pokok Mata Kuiiah Perkembangan Peserta Didik
Modul 4 Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Dewasa
Prof. Dr. Mulyani Sumantri, M.Sc.
Jakarta : Universitas Terbuka, 2012

2 komentar:

  1. contoh nya gmana ya dalam penggunaan rumus di atas
    dan arti b itu apa ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍💪

      Hapus