# Mengajar tanpa menggurui # Memberi nasehat tanpa merasa lebih hebat #

Senin, 19 Agustus 2013

Musuh Terbesar dalam Keberhasilan

Musuh Terbesar dalam Keberhasilan

Orang yang paling bijaksana adalah orang yang berpikir panjang, jauh ke depan, sampai ke akhirat. Sebab kebahagiaan itu, baik kebahagiaan di dunia maupun kebahagiaan di akhirat, sesungguhnya tidaklah free cost. Akan tetapi, kebahagiaan di dunia maupun kebahagiaan di akhirat itu berdasarkan hukum timbal balik yang berdasarkan pada hasil :
1.       Iman tauhid
2.       Takwa / amal saleh
3.       Bekerja sebagai ibadah
4.       perjuangan
Keberhasilan di dalam mencapai sesuatu tergantung dari kematangan persiapan. Makin matang persiapan makin besar kemungkinan keberhasilan. Kematangan itu membutuhkan kemampuan yakni berhubungan dengan sikap mental, kepribadian, pengetahuan, dan keterampilan.
Musuh terbesar dalam mencapai keberhasilan adalah diri kita sendiri yaitu sifat-sifat negatif yang terdapat dalam diri kita. Hal ini sebagaimana telah diperingatkan Rasulullah saw. bahwa perang yang terbesar dari perang apapun yang dialami kaum muslimin waktu itu adalah perang melawan hawa nafsu.
Sifat negatif yang ada pada diri manusia dibagi menjadi dua, yakni : sifat nafsiah dan sifat syaitaniah.
1.       Sifat nafsiah
Sifat nafsiah manusia adalah sifat yang dikendalikan oleh hawa nafsu yang merugikan manusia itu sendiri, seperti :
a.       Malas
b.      Menunda-nunda pekerjaan
c.       Tidak teliti
d.      Tidak serius
e.      Statis
f.        Lambat bekerja
g.       Apatis
h.      Tidak sabar
i.         Nafsu tidak terkontrol
j.        Selalu mengeluh
k.       Selalu mengomel
l.         Tidak tulus
m.    Tidak dapat menyesuaikan diri dengan situasi kondisi

2.       Sifat syaitaniah
Sifat syaitaniah manusia adalah sifat yang dikendalikan oleh setan yang umumnya diri manusia itu sendiri dan orang lain, seperti :
a.       Tidak setia
b.      Tidak bertanggung jawab
c.       Tidak jujur / bohong
d.      Tidak dapat dipercaya
e.      Melemparkan kesalahan pada orang lain ( mengambinghitamkan )
f.        Selalu menuntut
g.       Tidak tahu diri
h.      Sok tahu
i.         Bimbang
j.        Mau menang sendiri
k.       Kaku / sukar bekerja sama
l.         Tertutup
m.    Tidak percaya diri
n.      Mudah tersinggung
o.      Sukar menerima pendapat orang lain
p.      Marah tidak pada tempatnya
q.      Asosial
r.        Putus asa
s.       Suka mencela
t.        Merendahkan orang lain
u.      Iri hati
v.       Penggosip
w.     Dendam
x.       Bengis
y.       Tamak
z.       Angkuh
aa.   Tidak adil
bb.  Berlagak / sok
cc.    Tidak menghargai hasil kerja orang lain
dd.  Cemas / takut
ee.  Tidak ramah
Kedua sifat tadi, sifat nafsiah dan sifat syaitaniah, merupakan tenaga dorong yang luar biasa besarnya, jangan dimatikan / dilemahkan, tetapi hendaknya dapat ditransmutasikan / dialihkan / disalurkan / dikendalikan ke arah sasaran yang positif. Hal ini telah dilakukan oleh Mike Tyson yang mulanya hanya gemar berkelahi lalu ditransmutasikan menjadi seorang petinju handal.

Kita harus mengubah sikap mental kita. Hijrah dari sifat-sifat yang negatif ke sifat-sifat yang positif, dari pemikiran yang parsial ke pemikiran yang konsepsional. Manusia dapat memperbaiki nasibnya. Yang dapat memperbaiki nasib seseorang adalah diri sendiri dengan jalan kepribadian yang  baik dan bekerja keras, tekun, ulet, teliti, gigih, dan baik dengan segala daya, pikiran, dan jiwanya.

Jumat, 16 Agustus 2013

Berpuasa di Bulan Syawal

"Barang siapa berpuasa dalam bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan 6 hari dibulan Syawwal, maka ia adalah seperti berpuasa setahun penuh." ( HR Muslim )

Shalat 'Ied

Ummu Athiyyah, " Rasulullah saw. memerintahkan kepada kami agar mengajak serta keluar melakukan shalat 'Idul Fitri dan 'Idul Adha para gadis, wanita haidh, serta wanita yang sedang dipingit. Adapun wanita yang sedang haidh tidak ikut shalat, namun turut menyaksikan kebaikan dan menyambut seruan kaum muslimin." ( HR Muslim : 1475 )

Berkumur Waktu Berpuasa

Atha'bin Abu Muslim berkata, "Jika orang yang berpuasa berkumur-kumur kemudian membuang air yang ada di mulutnya maka hal tersebut tidak membatalkan puasa, selama ia tidak menelan ludahnya beserta sisanya." ( HR Bukhari - Mukhtashar Shahih Bukhari ; Bab ke-30 bagian 28 )

Zakat Fitrah

Ibnu Abbas ra. berkata, " Rasulullah saw. mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perkataan yang tidak berguna dan kotor, serta sebagai makanan bagi orang-orang miskin. ( HR Abu Dawud dan Ibnu Majah )

10 Akhir Ramadhan

Aisyah ra. berkata, "Apabila Nabi saw. memasuki 10 hari akhir ( Ramadhan ), beliau mengencangkan sarungnya dan menghidupkan malamnya dengan beribadah serta membangunkan keluarganya. ( HR Bukhari )

Mencari Lailatul Qadr

Carilah Lailatul Qadar itu dalam malam-malam ganjil, dari 10 hari terakhir di bulan Ramadhan ( 21, 23, 25, 27, dan 29 ) " ( HR Bukhari )