# Mengajar tanpa menggurui # Memberi nasehat tanpa merasa lebih hebat #

Selasa, 11 Desember 2012

Rumah seperti Kuburan

Rasulullah saw. bersabda, "Laksanakanlah shalat sunnah di rumah kalian dan janganlah kalian jadikan rumah kalian itu seperti kuburan." ( HR Muslim )

Sumber Daya Manusia dalam Pariwisata

Berkaitan dengan sumber daya manusia dalam pariwisata, MacIntosh ( Tourism : Principles, Practices, Philosophies. 1995 ) 
memberikan gambaran atas berbagai peluang karir dalam industri pariwisata yang memanfaatkan dan digerakkan oleh sumber daya manusia, seperti di bidang transportasi, akomodasi, pelayanan makanan dan minuman ( F & B ), shopping, travel, dsb.

Karir yang dapat ditekuni dalam sektor pariwisata adalah sebagai berikut :

1. Airlines ; Contohnya : agen pemesanan tiket, awak pesawat, pilot, mekanik, staf pemeliharaan, penanganan bagasi, pelayanan makan dan minum dalam pesawat, pemasaran, ahli komputer, staf pelatihan, pekerjaan administrasi kantor, agen tiket, peneliti, satpam, cleaning service, dsb.

2. Bus companies ; memerlukan manajer sumber daya manusia, agen tiket, agen pemasaran, petugas informasi, pengemudi bus, staf pelatihan, tenaga administrasi, akuntansi, dsb.

3. Cruise companies ; untuk posisi kantor perwakilan dan penjualan, agen tiket, tenaga administrasi, peneliti pasar, direktur rekreasi, akuntansi, dsb.

4. Railroad ; diperlukan tenaga pelayanan penumpang, penjualan tiket, tenaga reservasi, masinis, petugas pengatur lalu lintas keraeta, mekanik, manajer regional, dsb.

5. Rental car companies ; agen penjualan / reservasi, agen penyewaan, mekanik, pengemudi, tenaga administrasi, pelatihan, manajer wilayah / regional, dsb.

6. Hotel, motel, resort ; memerlukan tenaga general manager, resident manager, controller, akuntan, management trainee, direktur penjualan, direktur riset, direktur SDM, room clerk, reservasi clerk, front office manager, housekeeper, bellboy, lobby porter, washer, waiter, waitress, bartender, enginer, dsb.

7. Travel agencies ; tenaga administrasi, penasehat travel, peneliti, pemasaran, konsultan, akuntan, reservasi, ahli  komputer, dsb.

8. Tour companies ; tenaga tour manager, tour coordinator, tour planner, pemasaran, reservasi, akuntan, agen penjualan, group tour specialist, hotel coordinator, dsb.

9. Food service ; tenaga waiter dan waitress, cheff, cooks, bartender, ahli gizi, agen penjualan, tenaga penjualan, pemasaran, kasir, dsb.

10. Tourism education ; memerlukan tenaga administrasi, pengajar, profesor, dosen, guru, peneliti, litbang, penerbit, pemasaran, dsb.

11. Tourism research ; memerlukan tenaga analis untuk melakukan riset pasar, survai konsumen, dan tenaga peneliti di masing-masing sektor seperti tenaga litbang di airlines, departemen pariwisata, dsb.

12. Travel journalism ; misalnya sebagai editor, staf penulis, penulis paruh waktu, humas, public speaking, kampanye perusahaan, dsb.

13. Recreation and leisure ; 


Sumber :
Pengantar Ilmu Pariwisata
Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. & I Ketut Surya Diarta, SP., M.A.
Penerbit Andi Yogyakarta
2009

Sumber Daya Pariwisata

Sumber daya alam yang dapat dikembangkan menjadi sumber daya pariwisata menurut David A. Fennel ( Ecotourism, An Introduction.  1999 ) sebagai berikut :

1. lokasi geografis
2. iklim dan cuaca
3. topografi dan landforms
4. surface materials ( ragam material )
5. air
6. vegetasi
7. fauna


Sumber :
Pengantar Ilmu Pariwisata
Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. & I Ketut Surya Diarta, SP., M.A.
Penerbit Andi Yogyakarta
2009

Sektor Utama Industri Pariwisata

Neil Leiper ( Tourism Systems : An Interdisciplinary Perspective. 1990 ) mengklasifikasi industri pariwisata ke dalam tujuh sektor utama, yaitu :

1. Sektor pemasaran ( the marketing sector )
Misalnya kantor biro perjalanan dengan jaringan cabangnya, kantor pemasaran maskapai penerbangan ( air lines ), kantor promosi daerah tujuan wisata, dsb.

2. Sektor perhubungan ( the carrier sector )
Misalnya perusahaan penerbangan ( air lines ), bus ( coachline ), penyewaan mobil, kereta api, dsb.

3. Sektor akomodasi ( the accommodation sector )
Sebagai penyedia tempat tinggal sementara ( penginapan ) dan pelayanan yang berhubungan dengan hal itu, seperti penyediaan makanan dan minuman ( food and beverage ).

4. Sektor daya tarik / atraksi wisata ( the attraction sector )
Misalnya taman budaya, hiburan ( entertainment ), even olahraga dan budaya, tempat dan daya tarik wisata alam, peninggalan budaya, dsb.

5. Sektor operator tur ( the tour operator sector )
Mencakup perusahaan penyelenggara dan penyedia paket wisata. Perusahaan ini membuat dan mendesain paket perjalanan dengan memilih dua atau lebih komponen ( baik tempat, paket, atraksi wisata ) dan memasarkannya sebagai unit dalam tingkat harga tertentu yang menyembunyikan harga dan biaya masing-masing komponen dalam paketnya.

6. Sektor pendukung / rupa-rupa ( the miscellaneous sector )
Misalnya toko oleh-oleh ( souvenir ), toko bebas bea ( duty free shops ), restoran, asuransi perjalanan wisata, travel cek ( traveller cheque ), bank dengan kartu kredit, dsb.

7. Sektor pengkoordinasi / regulator ( the coordinating sector )
Mencakup peran pemerintah selaku regulator dan asosiasi di bidang pariwisata selaku penyelenggara pariwisata, baik di tingkat lokal, regional, maupun internasional. Sektor ini bisanya menangani perencanaan dan fungsi manajerial untuk membuat sistem koordinasi antara seluruh sektor dalam industri pariwisata. Misalnya di tingkat lokal dan nasional seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Disparda, PHRI, ASITA. Di tingkat regional dan internasional seperti WTO, PATA.

Sumber :
Pengantar Ilmu Pariwisata
Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. & I Ketut Surya Diarta, SP., M.A.
Penerbit Andi Yogyakarta
2009

Senin, 10 Desember 2012

Sistem Pariwisata

Sistem pariwisata secara sederhana digambarkan oleh A. Mathieson dan G. Wall ( Tourism : Economic, Physical, and Social Impacts. 1982 ) bahwa sistem pariwisata terdiri atas tiga elemen, yaitu ( 1 ) elemen dinamik, yaitu perjalanan wisatawan, ( 2 ) elemen statik, yaitu keberadaan di destinasi, dan ( 3 ) elemen konsekuensial, yaitu berbagai dampak yang timbul, seperti dampak ekonomi, sosial - budaya, dan lingkungan.

R.C. Mill dan A.M. Morrison ( The Tourism System : An Introductory Text. 1982 ) mengembangkan sebuah model sistem pariwisata yang terdiri dari empat komponen utama berikut :
1. market ( reaching the marketplace )
2. travel ( the purchase of travel product )
3. destination ( the shape of travel demand )
4. marketing ( the selling of travel )


Sumber :
Pengantar Ilmu Pariwisata
Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. & I Ketut Surya Diarta, SP., M.A.
Penerbit Andi Yogyakarta
2009

Besarnya Pahala dan Ujian

Dari Anas bin Malik ra., Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya besar pahala itu tergantung besarnya ujian." ( HR Tirmidzi )

Orang Baik dan Cobaan

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda, " Siapa saja yang dikehendaki Allah menjadi orang baik maka diberikan cobaan kepadanya. " ( HR Bukhari )

Panjang Umur serta Baik Amal

Rasulullah saw. bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya serta baik pula amal perbuatannya." ( HR Tirmidzi ; Riyadhus Shalihin )

Bagian dari Kecerdasan Akal

Umar bin Khaththab ra. berkata, "Bersikap simpatik dengan orang lain adalah bagian dari kecerdasan akal." ( Imam Nawawi ; Nashaaihul 'Ibaad )

Shalat dan Masuk Jannah

"Wahai sekalian manusia, tebarkanlah salam dan shalatlah saat manusia sedang tidur, niscaya kalian akan masuk jannah dengan selamat." ( HR Tirmidzi )

Shalat Sunnah Tengah Malam

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, "Shalat yang paling afdhal sesudah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam." ( HR Muslim )

Shalat Sunnah sebelum Subuh

Dari Aisyah ra. Rasulullah saw. bersabda, "Shalat ( sunnah ) 2 rakaat sebelum shalat fajar ( Shubuh ), lebih baik daripada dunia dan seisinya." ( HR Muslim )

Rabbmu Takjub

"Sesungguhnya Rabbmu takjub kepada hamba-Nya yang berkata, Rabb ampunilah dosaku, sesunggguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau." ( HR Tirmidzi )

Kaum Wanita ke Masjid

"Janganlah kalian melarang kaum wanita pergi ke masjid, akan tetapi rumah adalah lebih baik bagi mereka." ( HR Abu Dawud ; Fiqh an Nisaa' )

Menyentuh dan Menghafal Al - Quran

"Bagi wanita yang menjalani masa haidh diperbolehkan membaca al Quran ( hafalan Quran ), akan tetapi diharamkan bagi wanita yang sedang haidh menyentuh al Quran."

Sebagaimana firman Allah ta'ala, "Tidak ada yang menyentuhnya ( al Quran ) selain hamba-hamba yang disucikan."

( Qs Al Waaqi'ah 56 : 79 )
{ Syaikh Kamil Muhammad 'Uwaidah - Fiqih an Nisaa' }

Shalat Sunnah dan Istana di Surga

"Barang siapa yang mengerjakan shalat ( sunnah ) 12 rakaat setiap harinya, maka akan dibangunkan untuknya sebuah istana di surga." ( HR Muslim )

Shalat Sunnah di Rumah

Dari Jabir ra. Rasulullah saw. bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian selesai mengerjakan shalat fardhu di masjid, maka hendaklah ia jadikan bagian dari shalat sunnahnya di rumah. Sesungguhnya Allah telah menurunkan kebaikan dari shalat yang dikerjakannya di rumah." ( HR Muslim )

Kamis, 06 Desember 2012

Atraksi Wisata Alam

1. keajaiban dan keindahan alam ( topografi )
2. keragaman flora
3. keragaman fauna
4. kehidupan satwa liar
5. vegetasi alam
6. ekosistem yang belum terjamah manusia
7. rekreasi perairan ( danau, sungai, air terjun, pantai )
8. lintas alam ( trekking, rafting, dan lain-lain )
9. objek megalitik
10. suhu dan kelembaban udara yang nyaman
11. curah hujan yang normal
12. dsb.

Sumber : Pengantar Ilmu Pariwisata. 2009. Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. dan I Ketut Surya Diarta, SP.,MA. Yogyakarta : Penerbit Andi

Beberapa Konsep dalam Ilmu Pariwisata

1. Visitor ( V )

Setiap orang yang melakukan perjalanan ke suatu tempat tertentu selain ke tempat biasanya sehari-hari dengan tujuan utama untuk leisure, bisnis, perjalanan religius / agama, kesehatan, dan sebagainya kecuali karena orang tersebut dibayar atau mendapatkan upah dari perjalanan tersebut.

Transport crew dan commercial travelers ( walau perjalanan tersebut ke beberapa tujuan berbeda sampai setahun bahkan lebih ) dikategorikan sebagai perjalanan ke usual environment dan tidak diperhitungkan sebagai visitor. Demikian juga bagi mereka yang melakukan perjalanan sepanjang tahun antara dua tempat di daerah sekitar tempat asalnya ( residence ) seperti weekend homes, dan residential study dikeluarkan dari pengertian visitor.

2. Tourist ( T ) : Stay-over Lovernight

Visitor yang tinggal paling tidak semalam ( overnight ) di tempat yang dikunjunginya ( tidak harus di tempat akomodasi komersial ).

3. Same-day visitor ( SD ) : excursionist, day-visitor

Visitor yang tidak bermalam ( overnight ) di tempat yang dikunjunginya, terdiri atas :
a. Cruise Visitor ( CV ); seseorang yang melakukan perjalanan selama sehari atau lebih, tetapi tinggal dan mungkin bermalam dalam kapalnya ( termasuk awak angkatan laut negara lain yang sedang bertugas di suatu negara )
b. Border Shopper ( BS ); seseorang yang melakukan pembelian dalam jumlah besar terhadap barang-barang tertentu dan melintasi wilayah perbatasan suatu negara lain, tetapi tidak termasuk pekerja yang memang bertugas di perbatasan.

4. Traveller

Visitor dan :
a. Direct transit traveler ( DT ), yaitu saat di airport, dan antara dua pelabuhan berdekatan.
b. Commuters, yaitu perjalanan rutin ke tempat kerja, studi, atau belanja, dan sebagainya.
c. Other noncommuting travel ( ONT ), yaitu berupa perjalanan khusus, awak transport atau awak perusahaan travel komersial, buruh migran ( termasuk pekerja tidak tetap ), diplomat ( ke dan dari tempat tugas )

5. Passanger atau penumpang ( PAX, revenue )

Traveller kecuali dan tidak termasuk crew ( awak ) transport, non-revenue ( low revenue ) traveler seperti bayi, perjalanan cuma-cuma ( gratis ) atau dengan potongan harga 25% atau lebih.

6. Tourism ( pariwisata )

Aktivitas dari visitor, orang yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di tempat di luar tempat tinggalnya ( residen ) sehari-hari untuk periode tidak lebih dari 12 bulan untuk beragam kegiatan leisure, bisnis, agama, dan alasan pribadi lainnya, tetapi tidak mendapat upah / gaji dari perjalanannya tersebut.

7. Tourism industry

Bisnis atau perusahaan penyedia layanan dan barang kepada visitor, termasuk :
a. hospitally (hotel dan restoran, dll.)
b. transportasi
c. tour operator dan biro perjalanan, atraksi wisata, dll.
d. usaha-usaha ekonomi lain yang mendukung kebutuhan visitor ( beberapa darinya termasuk penyedia layanan dan barang yang signifikan bagi visitor maupun non-visitor )

8. The travel and tourism industry ( TTI )

Tourism industry dan usaha / bisnis penyediaan jasa / layanan dan barang kepada other non-communiting traveler


Sumber : Pengantar Ilmu Pariwisata. 2009. Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. dan I Ketut Surya Diarta, SP.,MA. Yogyakarta : Penerbit Andi

Sabtu, 01 Desember 2012

7 Tipu Daya Setan



Sesungguhnya syaitan hadir di sisi seseorang kalian pada setiap sesuatu yang kalian lakukan (Sahih: Dikeluarkan oleh Muslim dalam Shahihnya, hadis no. 2033-4 (Kitab al-Asyrabah, Bab disukai menjilat jari…).

Maka permusuhan syaitan ditujukan kepada kita dalam semua suasana dan perbuatan seperti tidur, mandi, makan, perbualan, pemandangan, pendengaran, pekerjaan, gerak hati, pemikiran, wudhu’, solat, puasa, haji dan pelbagai lagi. Bahkan ketika saya sedang menulis buku ini dan ketika anda sedang membaca buku ini, syaitan ada bersama untuk mengganggu tumpuan atau menabur keraguan.

Tidak sekadar itu, permusuhan syaitan kepada kita berlaku dalam bentuk yang berbeza-beza, antaranya:
1. Bagi orang yang rajin beribadah, syaitan menipunya dengan suruhan beribadah sahaja sehingga dia melalaikan tugas di pejabat.

2. Bagi orang yang rajin di pejabat, syaitan menipunya dengan suruhan kerja sahaja sehingga dia melalaikan agamanya.

Bentuk pertama dan kedua ini amat ketara berlaku pada masa kini sehingga sukar hendak ditemui seorang yang profesional dari sudut kerjaya dan agama.

3. Bagi orang yang berpendidikan tinggi, syaitan menakut-nakutkan mereka agar tidak mendalami ilmu-ilmu agama. Ini juga amat lazim berlaku sekarang ini dimana ramai umat Islam yang telah mencapai tahap pendidikan yang amat tinggi, tetapi dalam bab agama ilmu mereka masih sekadar apa yang dipelajari di bangku sekolah. Dalam kerjaya, mereka berpegang teguh kepada disiplin dalil dan hujah (proof and argument) akan tetapi disiplin yang sama tidak mereka terapkan dalam agama.

4. Bagi orang yang berpendidikan rendah, syaitan membangkitkan teori-teori kosong kepada mereka agar kelihatan bijak. Maka lahirlah dari mereka pelbagai “petua ini dan amalan itu” yang tidak berasal dari Allah dan Rasul-Nya, tetapi berasal dari syaitan dan kuncu-kuncunya. Semua petua dan amalan tersebut diikuti secara membuta oleh orang-orang yang berpendidikan tinggi kerana syaitan telah menakutkan mereka daripada mengkaji dalil dan
mencari hujah.

5. Bagi orang yang memiliki semangat tinggi memperjuangkan Islam, syaitan memberi janji kosong kepada mereka bahawa dengan melakukan sekian-sekian cara dan manhaj, perjuangan mereka akan memperoleh kejayaan. Padahal sama-sama diketahui bahawa tidak ada kejayaan dalam perjuangan melainkan dengan mengikuti cara dan manhaj Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

6. Bagi orang yang memiliki pemikiran yang cemerlang, syaitan menghiasi mereka dengan teori-teori yang canggih. Orang-orang seperti ini banyak kita temui sekarang ini dimana mereka bercakap dengan nada Islam tetapi dengan isi kandungan yang menafikan ketuhanan (ateis), kemusyrikan dan kekufuran.

7. Bagi orang yang memiliki pemikiran yang sederhana, syaitan menakut-nakutkan mereka agar tidak berganjak dari pandangan agama yang dipegang sejak turun temurun. Maka sumber agama berubah dari al-Qur’an dan al-Sunnah kepada yang lazim dan tradisi. Apabila ditegur atau dipaparkan sesuatu yang baru, mereka menolak dengan alasan-alasan yang tidak ilmiah.

Demikian sekadar tujuh bentuk permusuhan yang dilakukan oleh syaitan kepada kita. Bentuk-bentuk permusuhan syaitan sukar untuk dihitung. 


Sumber : www.rajaebookgratis.com

Judul:
7 Tipu Daya Syaitan Ke Atas Umat Islam
Penulis:
Hafiz Firdaus bin Abdullah
hafizfirdaus2@yahoo.com.my
SMS: 019-384 8467
© Hafiz Firdaus Abdullah.
Dianjurkan membuat salinan untuk tujuan pengajian ilmu. Tidak dibenarkan
mengulang cetak atau menyalin dengan apa cara jua untuk tujuan komersil tanpa
keizinan bertulis daripada penulis.
Cetakan Pertama: 2007
Penerbit:
Perniagaan Jahabersa
15, Jalan Dataran 3/3, Taman Kempas,
81200 Johor Bahru,
Johor Darul Takzim,
Malaysia.
Tel: 07-235 1602, 235 1605.
Fax: 07-235 1603
http://www.jahabersa.com.my
jahabers@tm.net.my
jahabers@starhub.net.sg
Pencetak:
Bin Halabi Press
12/21 Mo.1 Talubo Moung Pattani, Thailand 94000
Tel: 66-73-310296, 310339
Fax: 66-73-334863
www.rajaebookgratis.com

Empat Orientasi Setan


Bentuk-bentuk permusuhan syaitan sukar untuk dihitung. Ia akan melakukan apa sahaja untuk
mencapai empat objektifnya yang utama, iaitu:
1. Menyesatkan manusia.
2. Mengkafirkan manusia.
3. Memusyrikkan manusia.
4. Menjadikan manusia penghuni neraka.
Oleh kerana itulah kita diperintahkan untuk berwaspada terhadap permusuhan syaitan. Tidak sekadar itu, kita juga diperintahkan untuk mengarahkan permusuhan kepada syaitan:

Sesungguhnya syaitan adalah musuh bagi kamu, maka jadikanlah dia musuh; sebenarnya ia hanyalah mengajak golongannya supaya menjadi dari penduduk neraka. [Fatir 35:06]

Sumber : www.rajaebookgratis.com


Judul:
7 Tipu Daya Syaitan Ke Atas Umat Islam
Penulis:
Hafiz Firdaus bin Abdullah
hafizfirdaus2@yahoo.com.my
SMS: 019-384 8467
© Hafiz Firdaus Abdullah.
Dianjurkan membuat salinan untuk tujuan pengajian ilmu. Tidak dibenarkan
mengulang cetak atau menyalin dengan apa cara jua untuk tujuan komersil tanpa
keizinan bertulis daripada penulis.
Cetakan Pertama: 2007
Penerbit:
Perniagaan Jahabersa
15, Jalan Dataran 3/3, Taman Kempas,
81200 Johor Bahru,
Johor Darul Takzim,
Malaysia.
Tel: 07-235 1602, 235 1605.
Fax: 07-235 1603
http://www.jahabersa.com.my
jahabers@tm.net.my
jahabers@starhub.net.sg
Pencetak:
Bin Halabi Press
12/21 Mo.1 Talubo Moung Pattani, Thailand 94000
Tel: 66-73-310296, 310339
Fax: 66-73-334863
www.rajaebookgratis.com

Senin, 26 November 2012

Santun dan Sabar

Rasulullah saw. bersabda kepada Abdul Qais yang terluka, "Sesungguhnya di dalam dirimu ada dua sifat yang disukai Allah yaitu santun dan sabar." ( HR Muslim )

Istiqamah

Perbuatan baik yang paling disukai Allah ialah perbuatan yang dilakukan terus-menerus ( istiqamah ). ( HR Muttafaq 'Alaih ; Riyadhus Shalihin )

Doa Minta Ampun kepada Allah

"Wahai Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti." ( QS 3 : 193 )

Dengki Memakan Pahala

"Waspadalah terhadap sifat dengki karena sesungguhnya dengki itu dapat memakan pahala kebaikan, perumpamaan api yang memakan kayu bakar." ( HR Abu Dawud )

Kasih Sayang Allah

Barang siapa yang tidak mengasihi kepada sesama manusia, maka tidak ada kasih sayang Allah untuknya. ( HR muttafaq 'alaih ; Riyadhus Shalihin )

Jauhi Prasangka Buruk

Jauhilah oleh kalian prasangka buruk karena sesungguhnya prasangka buruk itu ialah berita paling dusta. ( HR Imam Malik ; al Muwaththa' )

Menunjukkan atas Kebaikan

"Barang siapa menunjukkan ( seseorang ) atas kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya." ( HR Muslim )

Bukan Jalan yang Dimurkai

" ... . Bukan ( jalan ) mereka yang dimurkai, dan bukan ( pula jalan ) mereka yang sesat." ( QS al Fatihah (1) : 7 )

Ibnu Mas'ud ra. berkata, "Mereka ( yang dimurkai ) adalah orang-orang Yahudi dan mereka ( yang sesat ) adalah orang-orang Nasrani." [ Muhammad Ahmad - Tafsir Ibnu Mas'ud ]

Jangan Remehkan Perbuatan Baik

Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah sekali-kali meremehkan perbuatan baik, walaupun hanya menyambut saudaramu dengan muka yang ceria." ( HR Muslim )

Selasa, 20 November 2012

Quantum Teaching melalui Konteks dan Isi

Quantum Teaching melalui konteks :
1. mengorkestrasi sarana yang menggairahkan
2. mengorkestrasi landasan yang kukuh
3. mengorkestrasi lingkungan yang mendukung
4. mengorkestrasi perancangan pembelajaran yang dinamis

Quantum Teaching melalui isi :
1. mengorkestrasi penyajian yang prima
2. mengorkestrasi fasilitas yang luwes
3. mengorkestrasi keterampilan belajar untuk belajar
4. mengorkestrasi keterampilan hidup


Sumber :
Quantum Teaching : Orchestrating Student Successs
by Bobbi dePotter, Mark Reardon, & Sarah Singer-Nourie
Allyn & Bacon, a Peason Education company. 2000

Sile layangkan kritik anda melalui e-mail kepada :
syamsulhendry@gmail.com

Menjadi Guru Favorit

1.   dekat dengan anak didik
2.   membangun suasana menyenangkan
3.   bisa berperan sebagai orang tua kedua
4.   sebagai motivator
5.   menjadi sahabat dalam belajar
6.   berkepribadian layak ditiru
7.   bersikap kasih dan sayang
8.   sabar dalam mengajar
9.   bisa membuat tertawa
10. pembebas bagi anak didiknya
11. bisa menjadi pendengar dan penengah
12. tidak angkuh dan sombong
13. tidak ketinggalan zaman
14. mempunyai jiwa seni
15. segera memberikan bantuan
16. tidak segera menyalahkan
17. menyenangi aktivitas mengajar

( Sumber : Menjadi Guru Favorit, Akhmad Muhaimin Azzet, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media. 2001 )

Sile layangkan kritik anda melalui e-mail kepada :
syamsulhendry@gmail.com

Tujuh Kesalahan yang sering Dilakukan Guru

1. mengambil jalan pintas dalam pembelajaran
2. menunggu peserta didik berperilaku negatif
3. menggunakan destructive discipline
4. mengabaikan perbedaan peserta didik
5. merasa paling pandai
6. bersikap tidak adil ( diskriminatif )
7. memaksa hak peserta didik


( Sumber : Menjadi Guru Profesional. 2006. Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Bandung : PT Remaja Rosdakarya )

Peran Guru

Dalam proses pembelajaran, guru berperan sebagai :

1.   pendidik,
2.   pengajar,
3.   pembimbing,
4.   pelatih,
5.   penasehat,
6.   inovator,
7.   model dan teladan,
8.   pribadi,
9.   peneliti,
10. pendorong kreativitas,
11. pembangkit pandangan,
12. pekerja rutin,
13. pemindah kemah,
14. pembawa cerita,
15. aktor,
16. emansipator,
17. evaluator,
18. pengawet,
19. kulminator

( Sumber : Menjadi Guru Profesional. 2006. Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Bandung : PT Remaja Rosdakarya )


Sile kiremkan kritik anda melalui e-mail kepada :
syamsulhendry@gmail.com

Mendongkrak Kualitas Pembelajaran

1. mengembangkan kecerdasan emosi
2. mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran
3. mendisiplinkan peserta didik dengan kasih sayang
4. membangkitkan nafsu belajar
5. mendayagunakan sumber belajar

( Sumber : Menjadi Guru Profesional. 2006. Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Bandung : PT Remaja Rosdakarya )

Enam Ciri Guru Profesional

1. memiliki kompetensi sesuai Permendiknas nomor 16 tahun 2007
2. menguasai kurikulum
3. menguasai materi pelajaran
4. menguasai multimetode dan multimedia
5. memiliki dedikasi yang tinggi
6. memiliki disiplin yang baik

( Sumber : Menjadi Guru Profesional. 2006. Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Bandung : PT Remaja Rosdakarya )

Sabtu, 17 November 2012

Defenisi Pariwisata

Meskipun ada variasi batasan, ada beberapa komponen pokok yang secara umum disepakati di dalam batasan pariwisata ( khususnya pariwisata internasional ), yaitu sebagai berikut :

1. Traveler, yaitu orang yang melakukan perjalanan antar dua atau lebih lokalitas;
2. Visitor, yaitu orang yang melakukan perjalanan ke daerah yang bukan merupakan tempat tinggalnya, kurang dari 12 bulan, dan tujuan perjalanannya bukan untuk terlibat dalam kegiatan untuk mencari nafkah, pendapatan, atau penghidupan di tempat tujuan.
3. Tourist, yaitu bagian dari visitor yang menghabiskan waktu paling tidak satu malam ( 24 jam ) di daerah yang dikunjungi. ( World Tourism Organization )

Semua definisi yang dikemukakan selalu mengandung beberapa unsur pokok, yaitu :
1. Adanya unsur travel ( perjalanan ), yaitu pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain;
2. Adanya unsur tinggal sementara di tempat yang bukan merupakan tempat tinggal yang biasanya; dan
3. Tujuan utama dari pergerakan manusia tersebut bukan untuk mencari penghidupan / pekerjaan di tempat yang dituju. ( John I. Richardson dan Martin Fluker )

Selanjutnya A. Mathieson dan G. Wall mengatakan bahwa pariwisata mencakup tiga elemen utama, yaitu :
1. a dynamic element, yaitu travel ke sautu destinasi wisata;
2. a static element, yaitu singgah di daerah tujuan; dan
3. a consequential element, atau akibat dari dua hal di atas ( khususnya terhadap masyarakat lokal ) yang meliputi dampak ekonomi, sosial, dan fisik dari adanya kontak dengan wisatawan ).

Sumber : Pengantar Ilmu Pariwisata. 2009. Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. dan I Ketut Surya Diarta, SP.,MA. Yogyakarta : Penerbit Andi

Defenisi Wisatawan

Menurut Neil Leiper, seseorang dapat disebut sebagai wisatawan ( dari sisi perilakunya ) apabila memenuhi beberapa kriteria berikut :
1. Melakukan perjalanan jauh dari tempat tinggal normalnya sehari-hari;
2. Perjalanan tersebut dilakukan paling sedikit semalam, tetapi tidak permanen;
3. Dilakukan pada saat tidak bekerja atau mengerjakan tugas rutin lain, tetapi dalam rangka mencari pengalaman mengesankan dari interaksinya dengan beberapa karakteristik tempat yang dipilih untuk dikunjungi.

Pengertian wisatawan domestik di Australia dan New Zealand haruslah memenuhi persyaratan teknis, yaitu sebagai berikut :
1. Perjalanan tersebut dilakukan lebih dari 40 km.
2. Masih dalam wilayah negaranya sendiri.
3. Paling tidak perjalanan tersebut dilakukan semalam, tetapi tidak melebihi tiga bulan.

Secara umum batasan wisatawan, yaitu : (1) tujuan perjalanan; (2) jarak / batas perjalanan; (3) durasi atau waktu perjalanan; dan (4) tempat tinggal orang yang melakukan perjalanan.

Defenisi teknikal wisatawan internasional tidak dinyatakan tujuan perjalanan, tetapi harus memenuhi kriterial teknikal berikut ini :
1. Mengunjungi negara lain selain negaranya sendiri.
2. Perjalanannya paling tidak harus lebih dari 24 jam.

William Theobald mengemukakan beberapa elemen yang dipakai sebagai patokan untuk menentukan apakah seseorang dapat dikatakan sebagai wisatawan atau tidak menurut standar international, yaitu sebagai berikut :
1. Tujuan perjalanan ( purpose of trip )
2. Jarak perjalanan dari tempat asal ( distance traveled )
3. Lamanya perjalanan ( duration of trip )

Sumber : Pengantar Ilmu Pariwisata. 2009. Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. dan I Ketut Surya Diarta, SP.,MA. Yogyakarta : Penerbit Andi

Cabang-cabang Ilmu Pariwisata

Berdasarkan ketiga aspek ilmu pariwisata, terutama terkait dengan aspek ontologi yang menegaskan objek formalnya, maka dapat diidentifikasi beberapa cabang ilmu pariwisata. Oleh karena objek formal dan focus of interest ilmu pariwisata adalah pergerakan wisatawan, aktivitas masyarakat yang memfasilitasi pergerakan wisatawan dan implikasi atau akibat-akibat pergerakan wisatawan serta aktivitas masyarakat yang memfasilitasinya terhadap kehidupan masyarakat secara luas, maka cabang-cabang disiplin ilmu pariwisata paling tidak dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Pengembangan jasa wisata
Cabang ini mengkhususkan diri pada pengembangan pengetahuan tentang strategi, metode, dan teknik penyediaan jasa dan hospitality yang mendukung kelancaran perjalanan wisata. Objek perhatiannya adalah aktivitas masyarakat di dalam penyediaan jasa, seperti fasilitas akomodasi, atraksi, akses dan amenitas, serta jasa-jasa yang bersifat intangible lainnya.

2. Organisasi Perjalanan
Cabang ini menitikberatkan perhatiannya pada pengaturan lalu-lintas perjalanan wisatawan dan penyediaan media atau paket-paket perjalanan yang memungkinkan wisatawan memperoleh nilai kepuasan berwisata yang tinggi melalui pengelolaan sumber daya pariwisata. Dalam hal ini objek perhatiannya terfokus pada pemaketan perjalanan wisata, pengorganisasian, dan pengelolaannya sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.

3. Kebijakan Pembangunan Pariwisata.
Cabang ini menitikberatkan perhatiannya pada upaya-upaya peningkatan manfaat sosial, ekonomi, budaya, psikologi perjalanan wisata bagi masyarakat dan wisatawan dan evaluasi perkembangan pariwisata melalui suatu tindakan yang terencana. Termasuk dalam hal ini adalah perencaan kebijakan dan pengembangan pariwisata.

Dengan pengembangan ketiga cabang ilmu pariwisata tersebut maka dapat diidentifikasi kompetensi keahlian para lulusan atau penyandang keahlian ilmu pariwisata, yaitu sebagai berikut :

1. Kompetensi dalam penyediaan, pengelolaan, dan pengembangan berbagai jenis jasa wisata, seperti akomodasi, industri boga, event organizer, dll.
2. Kompetensi dalam penyediaan, pengelolaan, dan pengembangan paket dan program perjalanan.
3. Kompetensi dalam penyusunan program pengembangan destinasi, penataan kawasan, penyusunan kebijakan pemasaran, analisis dampak pariwisata, dll.

Sumber : Pengantar Ilmu Pariwisata. 2009. Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. dan I Ketut Surya Diarta, SP., MA. Yogyakarta : Penerbit Andi

Aspek Aksiologi Pariwisata

Aksiologi merupakan aspek ilmu yang sangat penting. Dalam ilmu pariwisata, pertanyaan yang perlu dijawab di sini adalah nilai atau manfaat apa yang dapat disumbangkan oleh ilmu pengetahuan. Ilmu pariwisata jelas memberikan manfaat bagi kesejahteraan umat manusia. Perjalanan dan pergerakan wisatawan adalah salah satu bentuk kegiatan dasar manusian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang beragam, baik dalam bentuk pengalaman, pencerahan, penyegaran fisik dan psikis maupun dalam bentuk aktualisasi diri. Dalam konteks inilah dapat dipahami mengapa PBB menegaskan kegiatan berwisata sebagai hak asasi. Kontribusi pariwisata yang lebih kongkrit bagi kesejahteraan manusia dapat dilihat dari implikasi-implikasi pergerakan wisatawan, seperti meningkatnya kegiatan ekonomi, pemahaman terhadap budaya yang berbeda, pemanfaat potensi sumber daya alam dan manusia. ( B.L. Copeland. 2004. Tourism, Welfare and De-Industrialization in a Small Open Economy; Economica 58 ( 232 ) dalam Pengantar Ilmu Pariwisata, Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. dan I Ketut Surya Diarta, SP., MA. 2009. Yogyakarta : CV Andi Offset )

Aspek Epistemologis Pariwisata

Aspek epistemologi pariwisata menunjuk pada cara-cara memperoleh kebenaran atas objek ilmu. Kebenaran yang dimaksud adalah kebenaran ilmiah, yakni didasarkan pada suatu logika berpikir yang rasional, objektif dan dapat diuji secara empirik. Sebagai contoh, pergerakan wisatawan sebagai salah satu objek formal ilmu pariwisata dipelajari dengan menggunakan suatu metode berpikir rasional. Misalnya, pergerakan wisatawan terjadi akibat adanya interaksi antara ketersediaan sumber daya ( waktu luang, uang, infrastruktur ) dengan kebutuhan mereka untuk menikmati perbedaan dengan lingkungan sehari-hari. Dalam hal ini logika berpikir sangat rasional dan - lebih dari itu - juga dapat dibuktikan secara empiirik. Sebaliknya sangat tidak rasional dan sulit dibuktikan kebenaran pergerakan wisatawan akibat perang atau bayang-bayang hari kiamat.

Sumber : Pengantar Ilmu Pariwisata, Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. dan I Ketut Surya Diarta, SP., MA. 2009. Yogyakarta : CV Andi Offset

Aspek Ontologi Pariwisata

Ilmu pariwisata harus mampu menyediakan informasi ilmiah yang lengkap tentang hakikat pelancongan, gejala pariwisata, wisatawannya sendiri, prasarana dan sarana wisata, objek-objek yang dikunjungi, sistem dan organisasi, dan kegiatan bisnisnya, serta semua komponen pendukung di daerah asal wisatawan maupun di daerah destinasi wisata.

Dengan pertimbangan filsafati terhadap pembentukan ilmu pariwisata perlu dilakukan dengan menekankan tiga aspek poko, yakni ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Secara asumtif, dapat dikatakan bahwa objek formal kajian ( aspek ontologi ) ilmu pariwisata adalah masyarakat. Focus of interest ilmu pariwisata adalah kehidupan masyarakat manusia.

Fenomena pariwisata dapat difokuskan pada tiga unsur yakni : 1) pergerakan wisatawan; 2) aktivitas masyarakat yang memfasilitasi pergerakan wisatawan; dan 3) implikasi atau akibat pergerakan wisatawan dan aktivitas masyarakat yang memfasilitasinya terhadap kehidupan masyarakat secara luas.

Sumber : Pengantar Ilmu Pariwisata, Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. dan I Ketut Surya Diarta, SP., MA. 2009. Yogyakarta : CV Andi Offset

Minggu, 11 November 2012

Pendapat Madzhab tentang Kepiting

Bagaimana pendapat para Imam Madzhab mengenai kepiting ?
1. Imam Hanafi berkata, "Tidak boleh dimakan, kecuali ikan dan sejenisnya."
2. Imam Maliki berkata, "Boleh dimakan, kecuali daging babi laut makruh untuk dimakan."
3. Imam Syafi'i berkata, "Tidak boleh dimakan baik itu kepiting, penyu, kura-kura, ular, katak, dan buaya."
4. Imam Hambali berkata, "Boleh dimakan, kecuali katak dan buaya." ( Muhammad bin Abdurrahman ; Fiqih Empat Madzhab )

Sebelum dan Sesudah Isya

Sesungguhnya Rasulullah saw. membenci tidur sebelum shalat Isya dan membenci ngobrol ( bergadang ) sesudahnya. ( HR Bukhari no. 568 )

Sabtu, 10 November 2012

Hewan Laut

Dihalalkan bagimu hewan buruan laut dan makanan ( yang berasal ) dari laut. ( QS 5 : 96 )

Laut itu airnya suci serta mensucikan, bangkainya pun halal ( walau tanpa disembelih ). ( HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majjah ; Ibnu Hajar al 'Asqalani ; Bulughul Maram )

Pendapat Madzhab tentang Landak

Bagaimana pendapat para Imam Madzhab mengenai hewan landak ?
1. Imam Hanafi dan Imam Hambali berkata, "Haram memakan daging landak."
2. Imam Maliki dan Syafi'i berkata, "Daging landak halal untuk dimakan."
( Muhammad bin Abdurrahman ; Fiqih Empat Madzhab )

Daging Landak

Abu Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah saw. pernah ditanya mengenai daging landak, lalu Beliau menjawab, "Sesungguhnya ia ( hewan landak ) termasuk salah satu binatang yang kotor." ( HR Ahmad dan Abu Dawud ; Bulughul Maram )

Pendapat Mazhab tentang Biawak

Bagaimana pendapat para Imam Madzhab mengenai hewan biawak ?
1. Imam Maliki dan Imam Syafi'i berkata, "Daging biawak halal untuk dimakan."
2. Imam Hambali berkata, "Boleh memakan daging biawak."
( Muhammad bin Abdurrahman ; Fiqih Empat Madzhab )

Daging Biawak

Rasulullah saw. pernah ditanya mengenai daging biawak, lalu beliau bersabda, "Aku tidak mau memakannya, walaupun aku tidak mengharamkannya." ( HR Bukhari )

Imam asy Syafi'i berkata, "Daging biawak boleh dimakan, baik yang kecil maupun yang besar." ( Syaikh Husain Abdul Hamid ; Mukhtashar al-Umm )

Kemuliaan Dunia & Akhirat

"Kemuliaan dunia bisa diraih dengan harta, kemuliaan akhirat hanya bisa diraih dengan amal shalih." ( Umar bin Khaththab ; Nashaaihul 'Ibaad )

Santun & Sabar

Rasulullah saw. bersabda kepada Abdul Qais yang terluka, "Sesungguhnya di dalam dirimu ada dua sifat yang disukai Allah Ta'ala, yaitu santun dan sabar." ( HR Muslim )

Allah Ta'ala Melihat Hatimu

Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak melihat kepada tubuhmu dan tidak pula kepada wajahmu, akan tetapi Dia melihat kepada hatimu." ( HR Muslim )

Diselamatkan Allah

"Barang siapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari kesulitan-kesulitan hari kiamat, maka hendaklah ia mempermudah orang miskin atau membebaskan hutangnya." ( HR Muslim )

Orang yang Binasa

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, "Jika kamu mendengar seseorang berkata, 'Semoga orang-orang itu binasa.', maka dialah orang yang paling binasa dari mereka." ( HR Imam Malik ; al Muwaththa' )

Kamis, 25 Oktober 2012

Masuk Surga

Sembahlah Allah yang Maha Pengasih, tebarkanlah salam, berikanlah makan kepada orang yang membutuhkan, niscaya kalian akan masuk surga-Nya. ( HR Imam Ahmad )

Menanggalkan Ketamakan

"Barang siapa yang menanggalkan ketamakan terhadap milik orang lain, niscaya akan dicintai oleh orang lain." ( Utsman bin Affan; Nashaaihul 'Ibaad )

Urusan Akhirat dan Urusan Dunia

"Barang siapa beramal untuk kepentingan akhiratnya, maka Allah akan memelihara urusan agamanya serta urusan dunianya." ( Ali bin Abu Thalib )

Doa Antara Adzan dan Iqamah

Dari Anas bin Malik ra., Rasulullah saw. bersabda, "Doa diantara adzan dan iqamah tidak akan tertolak ( maqbul )." ( HR Nasa'i ; Bulughul Maram )

Nikmat Kesehatan dan Kesempatan

"Ada dua nikmat di mana manusia banyak tertipu karenanya, yaitu nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan." ( HR Bukhari ; Riyadhus Shalihin )

Berjabat Tangan, Dosa Diampuni

"Tidaklah dua orang muslim yang saling berjumpa kemudian keduanya berjabatan tangan, melainkan dosa-dosa keduanya diampuni sebelum keduanya berpisah." ( HR Abu Dawud )

"Tidaklah dua orang muslim yang saling berjumpa kemudian keduanya berjabatan tangan, melainkan dosa-dosa keduanya diampuni sebelum keduanya berpisah." ( HR Ibnu Majjah )

Malaikat pada Hari Jumat

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, "Pada hari Jumat, di tiap-tiap pintu masjid terdapat Malaikat. Mereka mencatat orang-orang menurut kedudukannya masing-masing, apabila imam muncul maka semua catatan lembaran dilipat dan mereka mendengarkan khutbah." ( HR Imam Syafi'i ; Musnad Imam Syafi'i )

Mencari Kekurangan Orang Lain

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda, "Janganlah kalian saling memata-matai dan saling mencari kekurangan orang lain, berlomba-lomba untuk mencari kemewahan dunia, saling mendengki, membenci, dan membuang muka, jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah Ta'ala yang bersaudara." ( HR Imam Malik ; al Muwaththa' )

Tidak Pandai Berterima Kasih

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda, "Bagi siapa yang tidak ( pandai ) berterima kasih kepada ( sesama ) manusia, ( maka ia ) tidak bersyukur kepada Allah ta'ala." ( HR Tirmidzi ; Shahih Sunan Tirmidzi )

Kesempurnaan Islam

Dari Ali bin Abu Thalib ra. Rasulullah saw. bersabda, "Termasuk kesempurnaan Islam seseorang, apabila ia meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya." ( HR Imam Malik ; Al Muwaththa' )

Khamr

Dari Ibnu Umar ra. Rasulullah saw. bersabda, "Segala sesuatu yang memabukkan adalah khamr dan segala sesuatu yang memabukkan ( hukumnya ) haram. Dan barang siapa yang mati karena meminum khamr serta kecanduan khamr, ( maka ) dia tidak akan meminumnya di akhirat." ( HR Abu Dawud ; Shahih Sunan Abu Dawud )

Kikir

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, "Setiap pagi ada dua malaikat yang datang kepada seseorang, yang satu berdoa, 'Wahai Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya.' Dan yang satu lagi berdoa, 'Wahai Allah, binasakanlah harta orang yang kikir.'" ( HR Muttafaq 'Alaih ; Riyadhus Shalihin )

Seekor Sapi atas nama 7 orang

Jabir bin Abdullah ra., "Kami menyembelih qurban bersama Rasulullah saw. pada tahun Hudaibiyah, seekor sapi untuk atas nama 7 orang." ( HR Imam Malik )

Menyembelih Qurban sebelum Idul Adha

Busyair bin Yasaar ra. berkata, "Abu Burdah bin Niyar menyembelih hewan qurbannya sebelum Rasulullah saw. menyembelih pada hari raya 'Idul Adha, kemudian Rasulullah saw. menyuruhnya untuk mengulangi dengan qurban lainnya." ( HR Imam Malik ; al Muwaththa' )

Makan Daging Qurban

Dari Abu Sa'id al Khudriy ra. Rasulullah saw. bersabda, "Dulu aku pernah melarang kalian (memakan) daging qurban setelah lewat tiga hari. ( Tapi kini ) makanlah, sedekahkanlah dan simpanlah." ( HR Imam Malik ; Al Muwaththa' )

Penjelasan :

Hadist yang menyatakan larangan Nabi, "Jangan memakan daging qurban setelah lewat tiga hari." telah dimansukh ( dihapus ) oleh hadist ini yakni hadits yang datang kemudian ( akhir ).

Hewan Qurban yang harus Dihindari

Rasulullah saw. bersabda, "Empat hewan yang harus dihindari saat berqurban yaitu hewan pincang yang jelas pincangnya, hewan buta yang jelas butanya, hewan sakit yang jelas sakitnya, dan hewan yang sangat kurus yang tidak bersumsusm pada tulangnya." ( HR Imam Malik ; al Muwaththa' )

Takut kepada Allah Ta'ala

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda, "Tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah swt." ( HR Tirmidzi ; Riyadhus Shalihin )

Puasa Arafah

Abu Qatadah al Anshariy ra. berkata, "Bahwa Rasulullah saw. pernah ditanya mengenai puasa pada hari Arafah ( pada tanggal 9 Dzulhijjah ), lalu beliau menjawab, 'Ia menghapus dosa-dosa tahun lalu dan yang akan datang.'" ( HR Muslim ; Bulughul Maram )

Hewan Qurban

Nafi' bin Sarjas ad Dailami berkata, "Bahwasanya Ibnu Umar menghindari hewan Qurban yang belum cukup umur, dan yang ada cacat pada fisiknya."
Imam Malik bin Anas rahimahullah berkata: "Inilah yang paling aku sukai mendengarnya." ( Imam Malik bin Anas; Al Muwaththa' )

Sabtu, 22 September 2012

Dabo Singkep ( 2 )


M a k l u m a t

Nak bace ceĝite ni, mesti kene bace peĝatonye !
ĕ     untok    e keras, contoh : elemen, efek, derek
ĝ     untok    bunyi ghain dalam huruf Arab

Dabo Singkep ( 2 )

Bemule daĝi luapan ( luapan air ; kojoh ) dan letupan-letupan. Nak ĝasenye memancĕtkan luapan ni dalam pelbagai perspektif. Tapi... takot pulak dikate oĝang. Padahal oĝang yang suke ngate tu... adalah oĝang pengate. Oĝang yang suke ngate, katenye tidaklah peĝenah lebĕh baĕk daĝi oĝang yang dikate. Actually, saye manje nak bepaham je sesame maknusie. Itu ... kalau pon nak sepaham. Kalau dak sepaham ge, tak jadilah nota kesepahaman ni. Jadi ... kan, beĝiklah masukan dan perbaikan sebaĕk-baĕknye secaĝe baĕk-baĕk. Tak lebĕh.
Alkĕsah, dalam perspektif kepariwisataan, pariwisata meĝupekan tanggongjawab pemeĝĕntah, swasta, dan masyarakat. Ade empat komponen pembangunan kepariwisataan, yakni pembangunan destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, industri pariwisata, dan kelembagaan pariwisata. Pemeĝĕntah, swasta, dan masyaĝakat berhak dan betanggong jawab membangon destinasi pariwisata. Pemeĝĕntah, swasta, dan masyaĝakat berhak dan betanggong jawab melaksanakan pemasaran pariwisata. Pemeĝĕntah, swasta, dan masyaĝakat berhak dan betanggong jawab mengelola industri pariwisata. Pemeĝĕntah, swasta, dan masyaĝakat berhak dan betanggong jawab mengembangkan kelembagaan pariwisata.
Pembangunan destinasi pariwisata bukan sahaje hak dan kewajiban pemeĝĕntah semate. Swasta dan masyarakat juge berhak dan berkewajiban membangon destinasi pariwisata. Swasta berhak mengembangkan dan membangon destinasi pariwisata, seumpame membangon resort, water boom, flying fox, gantole, dan lain sebagainye. Masyarakat juga berhak mengembangkan dan membangon destinasi pariwisata, seumpame membangon kolam pancĕng, peternakan ( kambĕng, lembu, kude, arnab ), taman bemaĕn anak-anak, bahkan hanye dengan melaksanekan sapta pesona di sekitar objek wisata tingkat RT, RW, atau Desa pun sudah temasok dalam upaye tersebot.
Melaksanekan sapta pesona dengan sepenoh hati tanpe unsor laĕn tentu saje sudah meĝupekan sumbangan yang dahsyat dan sangat berarti bagi kepariwisataan daerah meski scope kegiatan tersebut baru seputar tempat tinggal kite. Sapta pesona, ATBSIRK, bepengaroh besa terhadap kepariwisataan daerah.
ATBSIRK adalah semboyan ( slogan angganye ) pariwisata yang biase disebot sapta pesona pariwisata. Yang petame A, aman. Aman meĝupekan kebutuhan semue manusie ( menurut Maslow, aman meĝupekan kebutuhan dasar manusie ). Semue manusie membutohkan ĝase aman. Bile tak aman, manusie jadi tak tenteram. Duet segunong pon macam terabaikan bile ade ĝase tak aman. Begitulah pentĕngnye ĝase aman bagi turis. Dengan beĝusahe maksimal agar ĝase aman bagi turis menjadi tinggi di tempat kite, tentu menjadi faktor penentu kemajuan pariwisata daerah kite.
Yang kedue T, teĝetĕb. Turis tebiase teĝetĕb. Oĝang kite payah sikĕt. Teĝetĕb ni mudah dicakap, tapi payah na melakukannye. Padahal teĝetĕb ni penteng dan bagos. Bile dah biase teĝetĕb ( disiplin ), pasti menyenangkan. Bile tebiase antri, risau nengok orang yang tak pandai antri. Oĝang macam tu oĝang bebal, buntang namenye. Supaye teĝetĕb, perlu dibuat aturan. Lame-lame teĝetĕb tu mendaĝah dagĕng. Dah kesedap pulak jadinye.
Mudah-mudahan lame-lame kebiasaan teĝetĕb tu menjadi karakter orang Melayu mase kini. Oĝang Melayu yang teĝetĕb bepakaian, teĝetĕb bekendaraan, teĝetĕb parkir, teĝetĕb bedebat, teĝetĕb menghujat, teĝetĕb mengumpat, teĝetĕb ngate orang, teĝetĕb introspeksi diri, teĝetĕb menimbang dose sendiri, teĝetĕb berbual, teĝetĕb berbuat, dlsb.
Yang ketige B, beĝesĕh. Secaĝe manusiawi, semue manusie suke beĝeseh. Beĝesĕh itu sehat. Beĝesĕh itu sebagian daĝipade iman. Oĝang beĝiman suke beĝesĕh. ( Orang tak beriman ... masok nerake. ) Beĝesehlah di sekitar kite je luk. Beĝesĕh pangkĕng / katĕl, beĝesĕh ĝumah, beĝesĕh laman ĝumah. Bile semue masyarakat dah beĝesĕh-beĝesĕh, kampong pon jadi beĝesĕh. Buang sampah pade tempatnye. Sampah menumpok dibakar atau dibuang. Tentu nyaman. Lalat pon payah nak besaĝang. Kampong jadi harum. Siape yang tak suke di kampong macam ni ? Tak de, kan ?
Yang keempat S, sejuk. Suasane sejuk membeĝikan kenyamanan dan ketenteraman. Oĝang Melayu dapat membedekan hangat, panas, sejuk, dan dingin. Aĕ hangat, aĕ panas, aĕ sejuk, dan aĕ dingin ( aĕ es laah ). Kampong yang sejuk membeĝikan ĝase nyaman dan tenteram. Hati yang sejuk tentu membeĝikan ĝase nyaman dan tenteram pule. Oĝang Melayu mase kini tak suke maĝah, tak suke meĝadang, apelagi sampai mengamok. Dah ingat petuah Gurindam Dua Belas, mahakarya Raja Ali Haji.
Pekerjaan marah jangan dibele
Nanti hilang akal di kepale
Yang kelime I, indah. Semue oĝang secaĝe naluriah menyukai hal-hal yang indah, cantĕk, lawa, dan molĕk. Sesuatu yang tertata rapi, teĝato, dan seĝasi membeĝi kesan indah. Sesuatu yang teĝato dan teĝetĕb juga membeĝi kesan indah. Sesuatu yang beĝesĕh dan seĝasi juga membeĝi kesan indah. Semue wisatawan menyenangi hal-hal yang indah. Mustahil manusie tidak menyukai hal-hal yang indah, cantĕk, lawa, dan molĕk.
Yang keenam R, ramah. Ramah sebenanye karakter kite, bangse Melayu. Jumpe oĝang langsong tanye, “Nak ke mane. Bang ?” Abang pon jawablah, “Tak de....” Jumpe oĝang balĕk daĝi laot langsong tanye, “Banyak dapat, Bang ? Belubo angganye udang galah.” Abang pon jawablah, “Tak de, kau! Ae tak kene.” Padahal... lime ember die dapat udang galah tu. Macam tu, kan ? Biase, kan? Oĝang Melayu dah tebiase ramah tu.
Memang tak susah sangat nak menjadi ramah tu. Senyum sikĕt, dah ramahlah. Apelah susahnye. Lagi pulak senyum tu sedekah yang palĕng mudah. ( Sile ikuti dan cermati tausiyah Ustadz Yusuf Mansyur yang senantiase mengirai tema sedekah ). Bile sudah senyum, tinggal sape dan tanye-tanye siket. Ape kaba ? Ape yang bise saye bantu ? Boleh saye tunjukkan ke mane awak nak pegi ? Pakai English pon tebe je. Dak semue turis tu English-nye bagos. Dok sah pikĕ sangat sesuai ape dak tenses-nye. Yang penteng, nyambong, kan?
Yang ketujoh K, kenangan. Wisatawan akan balek ke daeĝahnye membawak kenangan. Sebagai tuan ĝumah yang baĕk, kita mesti mewujudkan kenangan yang indah-indah tu. Semisal menyiapkan souvenir, buah tangan, cenderemate. Semoge ĝase aman saat beĝada di kampong kite, ketertiban warge dan masyarakat kite, beĝesĕhnye lingkungan kite, ramah-tamahnye warga kite, indahnye pemandangan, sejuknye suasane kampong kite, akan menjadi kenangan yang tak telupekan. Kite behaĝap semue tu diceĝitekannye kepade sedaĝe, sahabat, dan handai-taulannye.
Lalu ? Dengan begitu, sedaĝe, sahabat, dan handai-taulannye akan belombe-lombe bekunjong ke kampong kite ni. Ghasenye begitulah.

Č☼Þ
ΨЯΪбĤŤ βψ Encik_Syamsul_Hendry®

Kamus Cakap Melayu

Penyusun E. Syamsul Hendry

Sile kiremkan kritik dan saran anda kepada: syamsulhendry@gmail.com

Sabtu, 15 September 2012

Dabo Singkep ( 1 )


M a k l u m a t

Nak bace ceĝite ni, mesti kene bace peĝatonye !
ĕ     untuk    e keras, contoh : elemen, efek, derek
ĝ     untuk    bunyi ghain dalam huruf Arab

Dabo Singkep ( 1 )

“Saya lihat Dabok Singkep ini kayak kota hantu aja. Jam delapan sudah sepi.” ucap seorang pemuda dengan pongah dan lagaknya.
Naêk dağah Pak Am denga cakap bukak tu. “Macam hêbat na kau ni. Aku ... penunggu Dabok ni. Akulah yang tau Dabok. Kau budak kecik bağu hidop nak besa bual pulak. Kalau dabok kota hantu, ngape kau cağik makan di Dabok. Kelak kau kene cekêk hantu. Makan sumpah mang kau ni. Kelak kau kene sumpah oğang dabok. Beğamboslah kau daği dabok ni.“ Geğam betol Pak Am dengan budak tu.
Budak tu besibok mintak maaf kepada Pak Am. Dengan stylenye macam waktu bağu balêk menuntot ilmu daği Bandung duluk, Pak Am menyambot salam budak tu dengan datar, slow.
Ape gune cerite ni ?
Entah ‘êê.



Č☼ÞΨЯΪбĤŤ βψ Encik_Syamsul_Hendry®

Penyusun Kamus Cakap Melayu

Sile kiremkan kritik dan saran anda kepada: 
syamsulhendry@gmail.com


Selasa, 11 September 2012

Legend of Elephant Stone


M a k l u m a t

Nak bace ceĝite ni, mesti kene bace peĝatonye !
ĕ     untuk    e keras, contoh : elemen, efek, derek
ĝ     untuk    bunyi ghain dalam huruf Arab

LEGEND OF ELEPHANT STONE
Secaĝe etimologis, legenda adalah ceĝite zaman dahulu tentang tejadinye sesuatu ( misalnya : gunung, danau, pulau ). Legenda Batu Gajah meĝupekan legenda yang sangat temasyho di Kabupaten Lingge teĝutame di pulau Benan, Kecamatan Senayang yang tak lame lagik nak dikembangkan menjadi sebuah kecamatan. Bise jadi Kecamatan Benan, Kecamatan Kepulauan Benan, Kecamatan Senayang Utaĝe, Kecamatan Mensanak, dan laĕn sebagainye.
Sesunggohnya, Legenda Batu Gajah ni telah disebaluaskan Bapak Salim Noi, Sekdes Benan, melalui Batam TV, media televisi swasta nasional. Namun, tidaklah bedose andaikan legenda ni diunggah di dunie maya ni.
Alkĕsah, hidoplah komunitas keluage nelayan di pesisĕ pantai utaĝe pulau Benan. Satu keluage memiliki soĝang gadĕs cantĕk nak daĝe sunti. Satu keluage lagik memiliki soĝang pejake gagah pekase. Sang daĝe dan bujang menjalĕn kasĕh asmaradana nan menggebu cinte bergelora.
Konon ceĝite, sepasang sejoli yang sedang mabok kepayang cinta asmaradana ni tesilap langkah. Meĝeke melakukan tindakan tidak senonoh. Meĝeke beĝendu di tepi pantai. Tak disangke tak dinyana, alĕh-alĕh muncollah sang Ibu si anak daĝe nak ngambĕk hasĕl tangkapan sang suami di pantai. Sang ibu tepane sejenak lalu ie telepas cakap, “Ini … keĝeje ikak bedue. Tebiat ape ikak bedue ni. Aku sumpah ikak menjadi batu.”
Sekelip mate, kedue sejoli tu menjadi gajah lalu membatu. Melihat sang nak daĝe menjadi batu, sang ibu sedĕh bukan kepalang. Ie menangĕs menjadi-jadi dan menyesal sambĕl bekate, “Anak aku pon lah jadi batu, bialah aku pon menjadi batu.”
Seketike itu jue, sang ibu menjadi batu seumpame jenazah, batu mayat.
Sang suami yang pulang daĝi beĝesĕh-beĝesĕh selepas melaot sehaĝi suntok, tenanti-nanti, tetunggu-tunggu dengan bininye. Sejam, dua jam, tige jam, bini die tak balĕk-balĕk juge.
Tenyate bininye telah tiade. Sang suami meĝane, beduke melaĝe, sepanjang haĝi, sepanjang bulan, sepanjang taon.
Akhĕnye sang suami pon kembali ke pangkuan ilahi. Kaĝene semase hidopnye, die ingĕn dikubokan dekat bininye, dia pun dikubo dekat bininya. Sampai haĝi ni batu 2 eko gajah tu, batu mayat sang ibu, dan batu nisan sang ayah masĕh ade di utaĝe pulau Benan. Begitulah Legenda Batu Gajah, Legend of Elephant Stone, macam diceĝitekan Bapak Salim Noi, Sekdes Benan.

 

Č☼ÞΨЯΪбĤŤ βψ Encik_Syamsul_Hendry®

Kamus Cakap Melayu

Penyusun E. Syamsul Hendry

Sile kiremkan kritik dan saran anda kepada: syamsulhendry@gmail.com