# Mengajar tanpa menggurui # Memberi nasehat tanpa merasa lebih hebat #

Minggu, 23 Oktober 2016

Pertumbuhan Fisik dan Perkembangan Intelektual Peserta Didik Usia Dewasa

Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik

Modul 4
Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Dewasa

TUJUAN KHUSUS
1.       Menjelaskan pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual
2.       Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa
3.       Menjelaskan perbedaan individu orang dewasa
4.       Menjelaskan kebutuhan-kebutuhan orang dewasa

Anak usia sekolah menengah dalam Psikologi Perkembangan disebut sebagai masa remaja atau adolesen. Usia di atas 20 tahun dikelompokkan sebagai usia dewasa. Kelompok usia dewasa dibagi lagi menjadi kelompok dewasa muda ( 20 - 40 tahun ), dewasa ( 40 - 65 tahun ), dan dewasa lanjut ( 65 tahun ke atas). Hampir seluruh aspek kepribadian mencapai puncak kematangannya pada akhir masa adolesen atau awal masa dewasa muda.

Kegiatan Belajar 1
Pertumbuhan Fisik dan Perkembangan Intelektual

A. PERTUMBUHAN FISIK
Perkembangan fisik pada masa dewasa muda tinggi badan maksimal naik sekitar 2 – 3 cm kecuali dengan  latihan-latihan luar biasa. Perkembangan berat badan berjalan terus dan bisa tidak beraturan sesuai dengan kebiasaan hidup.  Perkembangan fungsi aspek-aspek fisik terus berjalan sesuai dengan jenis pekerjaan, pendidikan, dan latihan yang diikuti serta hobi-hobi aktivitas fisik yang diminati.  Perkembangan kekuatan tulang dan otot mulai berkurang dan melemah setelah usia 30 – 35 tahun, tetapi kecekatan, keterampilan, dan kelenturan masih bisa bertahan sampai usia 35 – 40 tahun, setelah itu fungsi aspek-aspek fisik mulai berkurang.  Usia dewasa muda merupakan usia yang secara fisik sangat sehat, kuat, dan cekatan dengan tenaga yang cukup besar. Kekuatan dan kesehatan badan tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan ekonomi, kebiasaan hidup, kebiasaan makan, serta pemeliharaan kesehatan. Masa dewasa muda merupakan masa untuk berumah tangga dan melahirkan keturunan. Masa ini merupakan masa yang cukup baik untuk pembinaan rumah tangga, melahirkan dan membina keturunan. Mereka bukan saja telah matang secara fisik, tetapi juga secara sosial, emosional, dan nilai-nilai. Pada umumnya pada usia ini mereka telah memiliki pekerjaan.

B. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
Puncak perkembangan intelektual telah tercapai pada masa adolesen. Kualitas kemampuan berpikir kelompok dewasa muda masih terus berkembang, lebih meluas atau komprehensif dan mendalam. Makin tinggi dan luas ilmu pengetahuan dan informasi yang dimiliki makin tinggi kualitas kemampuan berpikir. Cattel dan Horn membedakan dua macam kecerdasan yaitu fluid intelligence dan crystallised intelligence. Fluid intelligence meliputi proses memahami hubungan, pembentukan konsep-konsep, nalar dan abstraksi yang tidak banyak mendapatkan pengaruh dari pendidikan dan kebudayaan, sedangkan crystallised intelligence tergantung pada latar belakang budaya dan pendidikan.

Sementara itu, Schaine mengemukakan bahwa perkembangan kognitif merupakan transisi dari apa yang ingin saya ketahui "what I need to know" yang merupakan penguasaan keterampilan berpikir pada masa anak dan remaja, menjadi bagaimana sebaikny saya menggunakan apa yang saya ketahui "how should I use what I know" yang merupakan integrasi keterampilan berpikir pada kerangka kehidupan praktis kemudian menjadi mengapa saya perlu tahu "why should I know" yang merupakan tujuan dan makna yang berpuncak pada dikuasainya kebijaksanaan pada usia tua.




C. PERKEMBANGAN MORAL
Menurut Kohlberg ada tiga tingkatan perkembagan moral kognitif, yaitu tahap prakovensi, konvensi, dan pasca konvensi. Tahapan perkembangan aspek moral telah dicapai pada usia adolesen. Tahapan tertinggi perkembangan moral kognitif menurut Kohlberg, yaitu pertimbangan nilai atas dasar hukum dan peraturan tidak tertulis atas dasar kata hati. Pada masa dewasa pemikiran moral seolah-olah berhenti dan tenggelam dalam kesibukan kegiatan pekerjaan dan kehidupan keluarga. Melalui pengalaman moral seseorang mengubah pemikiran moral menjadi perbuatan moral. Pemahaman tentang prinsip-prinsip moral telah berkembang pada masa adolesen, tetapi ketertarikan kepada nilai-nilai moral dan perbuatan bermoral baru tercapai pada usia dewasa. Sigmund Freud – Bapak psikoanalisis – berpendapat bahwa perkembangan moral pada wanita lebih rendah dibandingkan dengan pria. = Kohlberg.  Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata tentang perkembangan moral pada pria dengan wanita. Perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh faktor jenis kelamin, tetapi lebih banyak disebabkan oleh tingkat pendidikan dan profesi.

Tahap-tahap perkembangan moral pada wanita dewasa menurut Gilligan : 

Tahap 1  Orientasi terhadap keberadaan diri
Pada periode ini para wanita lebih mengonsentrasikan hidupnya kepada keberadaan dan kepentingan dirinya, apa yang baik dan berguna bagi dirinya

Tahap 2  Kebaikan sebagai pengorbanan diri
Pada tahap ini mereka mulai menyadari tentang tanggung jawabnya terhadap orang lain, serta mulai melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan pengorbanan.

Tahap 3  Moralitas tidak berbuat kesalahan
Pada tahap ini terjadi perubahan atau perkembangan kesadaran dari tidak mau menyakiti orang lain dan menyaiti dirinya, kepada prinsip persamaan antara dirinya dengan orang lain.
Gilligan dan Attanucci menyimpulkan bahwa baik pria maupun wanita sama, keduanya memiliki nilai kepedulian tentang perhatian dan keadilan, tetapi antara keduanya ada perbedaan dalam penerapannya.

Sumber :

Buku Materi Pokok Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
Modul 4 Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Dewasa
Prof. Dr. Mulyani Sumantri, M.Sc.
Jakarta : Universitas Terbuka, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar