# Mengajar tanpa menggurui # Memberi nasehat tanpa merasa lebih hebat #

Jumat, 21 Januari 2011

Hujan Darah di India

Kamus Cakap Melayu

oleh E. Syamsul Hendry


Hujan Darah Guyur Kota di India

     Bayangkan betapa mengerikan bila hujan darah turun ke bumi. Atap gedung, genting rumah, pepohonan, dan tanah-tanah bagai bersimbah darah. Darah itu pun mengalir ke mana-mana terutama ke tempat-tempat yang rendah. Peristiwa langka ini benar-benar terjadi di beberapa kota di wilayah India.
     Hujan darah itu mengguyur kota Kottayam dan Idukki di wilayah selatan India. Juga di daerah pinggiran kedua kota tersebut. Sebanyak 500.000 meter kubik air berwarna merah turun dari langit dan membasahi wilayah yang cukup padat penduduknya itu. Tentu saja ini membuat takut warga setempat.
     Pemerintah India dan beberapa ilmuwan kemudian melakukan penelitian. Godfrey Louis dan Santosh Kumara dari Universitas Mahatma Gandhi mencoba meneliti apa dan mengapa sampai turun hujan darah. Mereka mengumpulkan lebih dari 120 laporan dari penduduk setempat. Contoh air hujan darah pun dijadikan sampel, diambil dari wilayah sepanjang 100 kilometer.
     Semula warna merah itu dikira akibat polusi dari pasir gurun yang memang warnanya kemerah-merahan. Namun setelah dilakukan penelitian, ternyata itu adalah kumpulan berjuta sel hitup. Sebelum merah, warnanya berubah-ubah dari hijau, kuning, hitam, dan akhirnya merah. Jadilah hujan darah.
     Video yang merekam peristiwa hujan darah itu kemudian beredar lewat youtube dan sempat menghebohkan beberapa negara di Asia termasuk Indonesia .

(Karya Zaenuddin H.M. @2010)

Č☼ÞΨЯΪбĤŤ βψ Encik_Syamsul_Hendry®

Hujan Kodok di Jepang


Kamus Cakap Melayu

oleh E. Syamsul Hendry


Hujan Kodok Turun di Jepang

      Bila di Australia sering turun hujan ikan, di Jepang lain lagi. Di negeri sakura ini pernah turun hujan kodok. Di negeri sakura ini pernah turun hujan kodok. Bersama rintik gerimis, kodok-kodok dari berbagai ukuran berjatuhan dari langit dan menimpa genting rumah serta atap mobil yang sedang diparkir atau yang tengah melintas di jalan raya. Peristiwa langka ini terjadi pada bulan Juni 2009.
     Hujan kodok turun di kota Taiwa, Nakanoto, Asahi, dan Kuki. Tentu saja ini membuat kaget dan bahkan heboh warga setempat. Malah ada yang mengira akan terjadi kiamat sebab betapa ganjilnya jika puluhan dan mungkin ratusan kodok itu jatuh dari atas langit. Padahal selama ini hujan yang turun hanya berupa air. Tidak pernah ada yang aneh, seperti yang mereka alami itu.
     Aichi ( 45 tahun ), misalnya, menuturkan bahwa pada pagi sekitar pukul 08.00 waktu setempat, ia merasa aneh mendengar sesuatu jatuh di atap mobilnya yang sedang melaju pelan di jalanan. Ketika itu memang sedang hujan rintik-rintik. Ia menghentikan mobil ke tepi jalan. Ketika dilihat, ternyata beberapa kodok menempel di atas mobilnya.
     Miyagi ( 74 tahun ), warga kota Taiwa, juga kaget mendengar sesuatu jatuh di atap rumahnya. Saat itu belum turun hujan, namun cuaca sudah mendung. Pelan-pelan dia berusaha mencari tahu apa yang terjadi. Astaga, ternyata banyak sekali kodok di atap rumahnya itu. Sebagian menempel dan sisanya bergerak-gerak. Lantaran merasa jijik, dia lalu meminta bantuan petugas satpam untuk membersihkan kodok-kodok yang disebutnya „binatang hujan“ itu.
     Badan meteorologi Jepang tidak tahu pasti penyebab turunnya hujan kodok itu. Namun, sejumlah ilmuwan di sana langsung melakukan penelitian terhadap kejadian langka itu. Mereka heran, mengapa kodok-kodok jatuh dari langit bersama turunnya air hujan. Bahkan ketika cuaca masih mendung pun, kodok-kodok itu sudah berjatuhan di genting rumah penduduk.

(Karya Zaenuddin H.M. @2010)

Č☼ÞΨЯΪбĤŤ βψ Encik_Syamsul_Hendry®

Hujan Ikan di Australia

Peristiwa dari Zaenuddin H.M. by PT Ufuk Publishing House

Hujan Ikan di Australia

     Hujan air sudah biasa. Hujan es juga sering. Tapi hujan ikan ? Nah, ini yang hanya terjadi di Australia. Sepanjang akhir pekan, bulan Maret 2010, penduduk kota kecil di wilayah tandus Australia bagian utara mengalami berkah yang jarang terjadi. Kota mereka diguyur hujan ikan.

     Seperti dilaporkan harian The Telegraph, selama dua hari berturut-turut di kota kecil itu banyak ikan berjatuhan dari langit bersama air hujan. Sebagian besar ikan masih dalam keadaan hidup. Ikan-ikan itu jatuh di atap rumah, tengah jalan, tanah lapang, dan rawa-rawa.
     Para pakar cuaca di Australia yakin bahwa ikan-ikan tersebut -kebanyakan jenis spangled perch- dari laut dan sungai, terhisap ke dalam badai. Badai membawa naik hingga ketinggian 40 - 50 ribu kaki di udara. Ikan-ikan itu membeku. Lalu dibawa angin kencang sebelum akhirnya berguguran di Lajamanu, kota yang jumlah penduduknya hanya 699 orang.
     Peristiwa unik ini merupakan ketiga kalinya dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun kota Lajamanu dilanda hujan ikan. Peristiwa serupa terjadi pada 1974 dan 2004.
copyright @2010, Zaenuddin H.M.

Sabtu, 01 Januari 2011

Nak Cakap Melayu

Selamat Tahun Baru 2011

Baru
selamat
selamat tahun baru

menjelajah
merambah
merekah

terserah
terserahlah

majulah
majulah Melayu

Cakap Melayu
Melayu cakap