# Mengajar tanpa menggurui # Memberi nasehat tanpa merasa lebih hebat #

Selasa, 04 Juni 2013

Peranan Suara

Peranan Suara dalam Pendidikan

1. jangan menyindir
2. jangan menipu
3. jangan berdusta
4. jangan mengumpat

     Suara tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Suara merupakan suatu keharusan dalam hidup manusia. Suara itu  terjadi karena getaran. Getaran yang lebih dari lima belas kali per detik dan kurang dari duapuluh ribu kali per detik menyebabkan suara. Getaran yang kurang dari lima belas kali perdetik tidak dapat didengar. Getaran yang lebih dari duapuluh ribu kali per detik juga tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Malah ada orang yang daya dengarnya hanya sampai lima belas ribu getaran tiap detik.

     Di dalam kerongkongan manusia terdapat sebuah kotak suara. Dalam kotak suara itu terdapat tali suara.Tali suara inilah yang bergetar bila udara bertiup keluar masuk paru-paru. Getaran yang terjadi dalam kotak suara itu menimbulkan bunyi yang kemudian diatur menjadi kata-kata.
     Untuk menyebutkan huruf-huruf hidup dan huruf-huruf mati diperlukan alat-alat suara lainnya, yaitu bibir, gigi,dan hidung. Semua ini saling membantu supaya berhasil mengeluarkan kata-kata.
     Suara adalah pemberian Allah Ta'ala yang luar biasa. Suara adalah suatu talenta yang dipercayakan dan itu harus digunakan untuk menolong membangkitkan semangat dan menguatkan sesama manusia.

     Hanya Allah 'azza wa jalla sajalah yang memberikan kesanggupan bersuara dan berkata-kata kepada manusia. Kesanggupan berbicara adalah talenta yang harus dikembangkan dengan sungguh-sungguh. Dari semua karunia yang kita terima, sungguh besar manfaat suara. Sungguh besar kegunaan kesanggupan berbicara dalam kehidupan manusia.

     Ada semacam burung yang matanya kabur. Dia terbang
dengan cepat baik siang maupun malam. Burung itu bisa
terbang cepat dan tidak terbentur ke pohon, tembok, dan
lainnya karena pantulan suara. Burung itu membunyikan
suara yang nadanya sangat tinggi dan suara itu akan kembali
terpantul kepadanya oleh benda yang ada di hadapannya.
Burung itu mengubah arahnya sesudah mengetahui
hambatan benda di hadapannya yang mengembalikan suara
yang dibuatnya sendiri.

     Suara digunakan sebagai alat penghubung. Sukar bagi
seseorang guru menerangkan pelajaran tanpa suara. Manusia saling menolong dan bertukar pikiran dengan kata-kata. Para
orang tua memberikan pengajaran kepada anak atau bercerita kepada mereka dengan kata-kata. Seorang guru
berdiri di ruangan kelas berjam-jam lamanya dengan menggunakan suaranya.

     Sebahagian orang merekam suaranya dalam pita rekaman atau piringan hitam. Orang yang menyanyi memperoleh banyak uang dari rekaman-rekaman itu. Suara juga dapat memuji Allah swt.

     Suara memang penting bagi manusia. Di rumah tangga,
di sekolah, di kantor, dan di mana saja, suara diperlukan.
Tanpa suara, dunia ini tentulah sepi dan akan sangat berbeda.

     Walaupun sebahagian manusia menyadari bahwa suara itu merupakan karunia besar dari Tuhan yang Mahaesa, tetapi ada yang menggunakan suaranya untuk hal-hal yang tidak sewajarnya. Ada yang cenderung menggunakan suaranya untuk hal-hal yang tidak baik dan yang mendatangkan kesusahan bagi sesamanya. Tidak terhitung banyaknya malapetaka yang telah menimpa manusia karena suara yang digunakan dengan salah.

     Allah ta'ala yang mengaruniakan kesanggupan berbicara itu memerintahkan manusia agar tidak menggunakan suaranya untuk hal-hal yang omong kosong. Omong yang kosong dan yang tidak suci hanya menambah kefasikan. Perkataan seperti itu menjalar bak kanker. Orang-orang yang membiasakan dirinya omong kosong, berbicara tanpa isi, berbicara tanpa tujuan adalah orang-orang yang mempunyai perkataan yang menjalar seperti penyakit kanker. Tuhan yang Mahaesa ingin supaya manusia menggunakan suaranya untuk menolong sesama, menolong diri sendiri, dan menggembirakan orang lain.

     Berbicaralah dengan bersih. Banyak orang yang tidak dapat mengendalikan bibirnya dari perkataan yang kotor, yang kasar, dan yang cabul. Tuhan yang telah memberikan kesanggupan berbicara itu menginginkan supaya manusia hanya menggunakan suaranya untuk yang baik saja. Berbicaralah dengan bersih dan kembangkanlah kehalusan dan bujukan, bukan nada kekasaran dan kediktatoran.

     Kata-kata kotor bukan saja tidak ada gunanya melainkan dapat merusak jiwa orang lain. Perkataan-perkataan seperti "Kurang ajar kau !", "Mulutmu kotor.", "Babi !", "Anjing !", dan lain-lain tidaklah pantas keluar dari bibir seorang Ibu, seorang Ayah, atau seorang guru. Kata-kata seperti itu mudah menular kepada anak atau murid. Jangan menggunakan suara untuk kata-kata cabul. Ada orang jika berbicara hampir selalu disertai kata-kata cabul. Dengan mudah ia menyelewengkan pembicaraan temannya kepada hal-hal yang berbau tidak senonoh. Ini sangat bertentangan dengan Khalik yang sudah memberikan kesanggupan untuk bersuara.


     Bicaralah lambat dengan nada rendah. Suara jangan diangkat dengan nada tinggi macam berteriak. Kebenaran bagaikan terompet. Tidak baik nada suara yang tinggi dalam rumah tangga dan sekolah. Dianjurkan supaya orang tua dan guru berusaha bicara lambat dengan nada suara rendah. Bentakan, kecaman, dan teriakan harus dihindari.


     Suara merupakan alat mendidik yang ampuh. Nada suara yang digunakan merupakan alat mendidik anak-anak. Jika seorang tua mau mendidik anak-anak supaya manis dan lemah lembut, mereka sendiri seharusnya jangan berbicara kepada anak-anak dengan membentak. Didiklah dirimu supaya berwajah cerah dan tunjukkanlah kehalusan dan kelemahlembutan dalam suara.


     Anak-anak dapat dididik untuk hal-hal yang baik dengan kata-kata. Dinasihatkan kepada orang tua dan guru supaya selalu berusaha menggunakan suaranya untuk hal-hal yang baik. Kasih sayang harus nampak dalam pandangan, sikap, dan juga kedengaran dari nada suara. Dari suara tergambar kasih sayang seorang pendidik.


     Kita dianjurkan untuk cepat mendengar, tetapi lambat bicara. Setiap orang hendaklah cepat mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah. Kesanggupan berbicara yang telah diberikan jangan disia-siakan. Makin cepat berbicara, makin banyak berkata-kata, makin banyak kesia-siaan.


     Silent is Golden. Diam adalah emas. Pada saat-saat tertentu diam itu sangat menguntungkan. Kalau seorang guru selalu marah, lebih baik murid-muridnya diam. Jika seorang suami marah karena kecewa dari kantor, lebih menguntungkan kalau sang isteri diam. Mulut yang ternganga menunjukkan otak yang kosong. Tong kosong nyaring bunyinya. Orang yang terus-menerus berbicara, besar kemungkinan otaknya kosong. Baik sebagai seorang ibu, seorang ayah, atau seorang guru, bicaralah seperlunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar