Analisis Hasil Ulangan Harian
Untuk
menanggapi pertanyaan teman-teman, berikut diberikan uraian tentang Analisis
Hasil Ulangan Harian.
Analisis Hasil
Ulangan Harian merupakan salah satu tugas pokok seorang
guru. Dengan melakukan analisis hasil ulangan harian, guru mendapatkan beragam
informasi yang diperlukan. Informasi tersebut dapat dijadikan dasar perbaikan
dan / atau pengayaan pembelajaran. Guru dapat mengetahui dan mengintrospeksi
diri, sudah sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran yang telah
disajikannya. Guru dapat menyimpulkan proses pembelajaran yang telah
disajikannya. Berapa persen ketuntasan yang telah dicapai siswa secara klasikal
berbanding dengan KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) yang telah ditetapkan ? Berapa
orang siswa yang dinyatakan belum tuntas ? Apa materi yang menjadi kendala dan
perlu perhatian lebih serius serta harus ditindaklanjuti ?
Kepada teman-teman, Cucu Irawan, Keizzy Dalfi, Jack Bardo, Andi Marimus, dll., bile terdapat kesalahan dalam pemaparan ini, kirimkan e-mail kepada : syamsulhendry@gmail.com.
Kepada teman-teman, Cucu Irawan, Keizzy Dalfi, Jack Bardo, Andi Marimus, dll., bile terdapat kesalahan dalam pemaparan ini, kirimkan e-mail kepada : syamsulhendry@gmail.com.
Untuk membuat
Analisis Hasil Ulangan Harian :
1.
Buatlah terlebih dahulu data hasil ulangan
harian siswa seperti pada tabel berikut ini !
2.
Lengkapilah
tabel tersebut dengan mengisi nama mata pelajaran, kelas, semester, tahun
pelajaran, SK, KD, banyak soal, dan banyak peserta yang mengikuti ujian !
Perhatikan tabel berikut ! Untuk menghitung jumlah soal, jumlah peserta, serta
jumlah peserta yang berkelamin laki-laki dan perempuan, dapat menggunakan rumus
yang akan diposting pada kesempatan lain.
3.
Lengkapilah data nilai siswa berdasarkan hasil ujian
yang telah dilaksanakan seperti contoh berikut !
4.
Untuk menganalisis data pada tabel tersebut, isilah
lebih dulu jumlah skor maksimal dari ujian tersebut dengan mengklik sel N16 dan
mengklik tombol fungsi, icon fx. Setelah
timbul kotak dialog Insert Function, pilih Sum pada Select a
function dan klik OK, lalu blok range yang hendak dijumlahkan, yakni range
D16:M16. Dengan begitu sel N16 berisi skor maksimal dari ujian tersebut.
5.
Isilah persentase ketercapaian dengan mengklik sel
N19, lalu klik tombol fungsi, icon fx.
Setelah timbul kotak dialog Insert Function, pilih Sum pada Select
a function dan klik OK, lalu blok range yang hendak dijumlahkan, yakni
range D19:M19, lalu bagilah dengan sel N16 yang dijadikan sel absolut,
kemudian barulah dikalikan dengan 100
sehingga rumus tersebut akan menjadi seperti ini : =(SUM(D19:M19)/$N$16)*100.
6.
Isilah
kolom ketuntasan “Ya” dengan cara mengklik sel O19, lalu klik tombol fungsi, icon fx.
Setelah timbul kotak dialog Insert Function, pilih If pada Select
a function dan klik OK, lalu timbul kotak dialog Function Arguments, pada
baris Logical _test, klik sel N19 dan ketik >64. Pada baris Value_if_true,
ketik Ya dan pada baris Value_if_false, ketik -, lalu klik OK
sehingga rumusnya menjadi =IF(N19>64,"Ya","-").
7.
Sebaliknya
untuk kolom ketuntasan “Tidak”, dapat dilakukan dengan mengubah atau
membalikkan akibatnya sehingga rumusnya menjadi =IF(N19>64,"-","Tidak").
Dengan cara mengklik sel P19, lalu klik tombol fungsi, icon fx. Setelah timbul
kotak dialog Insert Function, pilih If pada Select a function dan
klik OK, lalu timbul kotak dialog Function Arguments, pada baris Logical
_test, klik sel N19 dan ketik >64. Pada baris Value_if_true, ketik
- dan pada baris Value_if_false, ketik Ya, lalu klik OK. Dalam hal ini,
KKM yang ditetapkan adalah 65.
8.
Selanjutnya
bloklah range N19:P19 dan copy range tersebut sampai dengan baris 49, N20:P49.
9.
Perhatikan tabel berikut :
10.
Kemudian
kita mengerjakan jumlah skor masing-masing butir soal dengan cara mengklik sel
D51 lalu jumlahkan mulai dari D19:D49 dengan menekan Alt =, lalu blok range
D19:D49. Demikian pula dengan butir soal nomor 2 yakni sel E51, nomor 3 yakni
sel F51, dst. Bisa juga dengan mengcopy rumus tersebut.
11.
Selanjutnya
kita mengisi jumlah skor maksimum masing-masing butir soal dengan cara mengklik
sel D52 lalu kalikan skor tertinggi butir 1 dengan jumlah siswa sehingga
rumusnya menjadi =D16*$D$12. Demikian pula dengan butir soal nomor 2 yakni sel
E52, nomor 3 yakni sel F52, dst. Bisa juga dengan mengcopy rumus tersebut.
12.
Kita lanjutkan dengan mengerjakan skor tercapai,
yakni nilai yang didapat berdasarkan skor yang ada berbanding dengan skor
maksimum dikalikan 100. Untuk mengerjakan hal ini, dilakukan dengan cara mengklik
sel D53 lalu ketik rumus berikut : =(D51/D52)*100. Demikian pula dengan butir soal
nomor 2 yakni sel E53, nomor 3 yakni sel F53, dst. Bisa juga dengan mengcopy
rumus tersebut.
13.
Selanjutnya kita menganalisis siapa yang mendapat
skor/nilai paling tinggi untuk masing-masing butir soal. Untuk menganalisis Nilai
Tertinggi dapat dilakukan dengan mengklik D55 lalu klik tombol fungsi, icon fx.
Setelah timbul kotak dialog Insert Function, pilih Max pada Select
a function dan klik OK, lalu timbul kotak dialog Function Arguments,
pada baris Number1 pilihlah range D19:D50 dan klik OK sehingga rumusnya
menjadi =MAX(D19:D50). Demikian pula dengan butir soal nomor 2 yakni sel
E55, nomor 3 yakni sel F55, dst. Bisa juga dengan mengcopy rumus tersebut.
14.
Sebaliknya, untuk menganalisis siapa yang mendapat
skor/nilai paling rendah untuk masing-masing butir soal yakni pada kolom Nilai
Terendah dapat dilakukan dengan mengklik D56 lalu klik tombol fungsi, icon fx.
Setelah timbul kotak dialog Insert Function, pilih Min pada Select
a function dan klik OK, lalu timbul kotak dialog Function Arguments,
pada baris Number1 pilihlah range D19:D50 dan klik OK sehingga rumusnya
menjadi =MIN(D19:D50). Demikian pula dengan butir soal nomor 2 yakni sel
E56, nomor 3 yakni sel F56, dst. Bisa juga dengan mengcopy rumus tersebut.
15.
Agar kita dapat bekerja lebih cepat, kita
dapat mengcopy rumus yang telah dibuat tadi. Bloklah sel-sel yang telah ada
rumusnya tersebut, D51:D56, lalu copylah range tersebut sampai hingga N51:N56.
16.
Selanjutnya hitunglah jumlah siswa yang tuntas dan
tidak tuntas. Untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas, dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus =CountIF. Nanti saya posting lagi. Siswa yang
tuntas sebanyak 23 orang sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 8 orang.
17.
Berdasarkan jumlah siswa yang tuntas dan tidak
tuntas, kita membuat analisis terhadap hasil ujian yang telah dilaksanakan
tersebut. Secara perorangan dapat disimpulkan bahwa hanya 23 orang siswa yang
tuntas belajar dari 31 orang siswa. Sedangkan secara klasikal dapat disimpulkan
pembelajaran belum tuntas karena hanya 74% siswa yang tuntas padahal standar
ketuntasan secara klasikal adalah minimal 85%.
18.
Hasilnya seperti tabel berikut.
19.
Bagaimana memasukkan rumusnya ?
To be Continued.
Komentar
Posting Komentar