Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Ranji Raja Ali Haji

Gambar

Raja Ali Haji Cucu Raja Haji Fisabilillah

Ada sekian banyak tulisan yang merancukan tokoh Raja Ali Haji dengan Raja Haji, dengan Raja Ali Yang Dipertuan Muda Riau VIII, dengan Raja Ali Kelana. Padahal kerancuan sederhana seperti itu sebenarnya sama sekali tidak perlu terjadi apabila orang dituntun untuk memahami kebudayaan Melayu. Cukup banyak nama Ali dalam runtunan peristiwa penting di Riau. Ini sering menjadi punca kerancuan bagi orang-orang yang kurang teliti mengikuti peristiwa tersebut. Selain Ali bin Raja Ahmad atau Raja Ali Haji, ada Ali Yang Dipertuan Muda Riau V (1784 – 1806) yaitu Raja Ali Ibni Daeng Kamboja, ada Ali yang menjadi Yang Dipertuan Muda Riau VIII (1845 – 1857) yaitu Raja Ali bin Raja Ja’far, ada Ali yang menjadi Kelana terakhir pada Kerajaan Riau Lingga yaitu Raja Ali Kelana atau dikenal juga dengan nama Raja Haji Ali bin Ahmadi. Berdasarkan karya-karya yang dapat dikumpulkan dan dikenal baik secara luas atau secara terbatas, dapatlah dibuat ranji silsilah raja-raja Riau yang mempunyai hubunga

Kesalahan dan Bertaubat

Rasulullah saw. bersabda, "Setiap anak Adam memiliki kesalahan dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah orang-orang yang banyak bertaubat." ( HR Tirmidzi )

Bermimpi yang Tidak Disukai

Dari Jabir ra. Rasulullah saw. bersabda, "Apabila ada seseorang yang bermimpi dengan mimpi yang tidak disukainya, maka hendaklah ia meludah tiga kali ke kiri dan berlindung kepada Allah dari setan tiga kali, kemudian mengubah posisi tidurnya." ( HR Imam Muslim - Shah

Allah Mencintai Keindahan

Dari Ibnu Mas'ud, "Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi, 'Sesungguhnya seseorang menyukai apabila pakaian dan sandalnya indah, apakah ini termasuk kesombongan ?' Nabi menjawab, 'Sesungguhnya Allah itu indah serta mencintai keindahan, kesombogan itu ialah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." ( HR Muslim )

Larangan Mencabut Uban

Ibnu Amru ra. berkata, "Rasulullah saw. melarang mencabut uban, dan beliau juga bersabda, dia ( uban itu ) adalah cahaya bagi orang-orang yang beriman." (HR Ibnu Majah )

Riya'

"Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan dari kalian adalah syirik kecil. Mereka bertanya, 'Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah?' Beliau menjawab, 'Riya'." ( HR Ahmad )

Menyambung Rambut

Asma' binti Abu Bakar ra. berkata, "Rasulullah saw. melaknat wanita yang menyambung rambut dan wanita yang minta untuk disambungkan rambutnya." ( HR Nasa'i )

Peran Guru Kelas dalam Pengelolaan Kelas

Peran guru sangat besar dalam pengelolaan kelas karena guru sebagai penanggung jawab kegiatan pembelajaran di kelas. Guru merupakan sentral serta sumber kegiatan pembelajaran. Guru harus penuh inisiatif dan kreatif dalam mengelola kelas karena gurulah yang mengetahui secara pasti situasi dan kondisi kelas terutama keadaan siswa dengan segala latar belakangnya. Dalam kaitannya dengan tugas pengelolaan kelas ada beberapa peran guru yang harus dilakukan sebagai berikut : 1. Peran guru sebagai pengajar Peran ini mewajibkan guru menyampaikan sejumlah materi pelajaran sesuai dengan SK / KD yang berupa informasi, fakta, tugas, serta keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Untuk itu, guru harus menguasai materi pelajaran, metode mengajar, dan teknik-teknik evaluasi. Dalam peran ini guru dianggap sumber informasi dan sumber belajar utama. Oleh karena itu guru harus selalu menambah dan memperluas wawasannya dengan ilmu pengetahuan  dan teknologi yang sedang berkembang saat ini.

Tujuan Pengelolaan Kelas

Tujuan pengelolaan kelas adalah : 1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya semaksimal mungkin. 2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar-mengajar. 3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas. 4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individunya.

Pengertian Pengelolaan Kelas

Pendukung utama tercapainya tujuan pembelajaran adalah suasana kelas yang baik dalam arti yang seluas-luasnya. Karena itu, segala macam tindakan pembinaan pendidikan sepatutnyalah diarahkan pada kelas. Di kelaslah segala aspek pendidikan dan pembelajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan sifat-sifat individunya, kurikulum dengan segala komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasannya bertemu, berpadu, dan berinteraksi di kelas. Bahkan hasil dari pendidikan dan pembelajaran sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh sebab itu, sudah selayaknyalah kelas dikelola secara baik, profesional, dan harus terus-menerus. Yang dimaksud dengan kelas adalah ruangan belajar dan / atau rombongan belajar. Pengelolaan kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar-mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemamp

Shalat tidak diterima karena Berhadas

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, "Tidak diterima shalat salah seorang di antara kalian apabila ia berhadats hingga ia berwudhu'." ( HR Imam Ibnu Khuzaimah. Imam Ibnu Khuzaimah; Kitab Shahih Ibnu Khuzaimah; Bab ke-1 Bagian 9 Hadits 11 )

Cinta Rasul

Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda, "Salah seorang di antara kalian belum dianggap beriman sehingga aku ( Nabi ) lebih kalian cintai daripada kedua orang tua kalian, anak-anak kalian serta seluruh manusia." ( HR Bukhari. Muhammad Nashiruddin al-Albani ; Mukhtashar Shahih Bukhari; Bab ke-2 Bagian 7 Hadits 12 ) Keterangan : Alllah serta Rasul-Nya lebih berhak untuk dicintai daripada seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini. ( lihat QS 9 : 24 )

Objek dalam Kalimat

Macam-macam jabatan kata dalam kalimat : 1.     Subjek ( S ) –→ keterangan S   2.     Predikat   3.     Objek = keterangan predikat yang rapat hubungannya Ada empat macam objek :             1)     Objek penderita ( O 1 )            Ciri-ciri objek penderita : a.     Menderita / dikenai sasaran perbuatan / pekerjaan yang dinyatakan oleh P. b.     Menderita / dikenai sasaran tindakan yang dilakukan oleh S. c.     Menjadi hasil atau akibat pekerjaan yang dilakukan oleh S Contoh : Anshari / membuat / layang-layang.      S                 P             O. pend Pemburu ulung / menembak / rusa.             S                       P             O. pend Pegangan untuk mencari / menetapkan objek penderita : O 1 = me-( P ) apa – S ? Penggunaannya : Tanya : Membuat apa adik ? Jawab : Layang-layang. (O 1 ) Tanya : Menembak apa pemburu ? Jawab : Rusa. (O 1 ) Kesimpulan : a.     Bila pertanyaan itu terjawab, jawaban

Predikat dalam Kalimat

Macam-macam jabatan kata dalam kalimat : 1.     Subjek ( S ) –→ keterangan S 2.     Predikat          Ciri – ciri Predikat :        a.     Bagian yang menjelaskan / memberi keterangan tentang Subjek.        b.     Menyatakan apa yang dikerjakan atau dalam keadaan apa S.        c.     Umumnya terdari atas kata-kata kerja ( predikat verbal ) atau berupa               kata benda, kata sifat, dan sebagainya ( predikat nominal ).        d.     Intonasi kalimat : setelah jeda, suara menurun.        Untuk mencari / menetapkan Predikat :        P   =   Mengapa / bagaimana – " S Contoh : Tanya : Bagaimana / halaman sekolah kita ? Jawab : Luas. ( P ) Tanya : Mengapa / sedang apa pemburu ulung ? Jawab : Menembak rusa. ( P ) Keterangan Predikat : Keterangan predikat terbagi atas 2 golongan : a.   Keterangan predikat yang amat rapat hubungannya dengan predikat.     Itulah yang dinamakan objek. Umumnya kalimat yang predikatnya terdiri atas