Implikasi Pembelajaran Tuntas

Implikasi Pembelajaran Tuntas
Apabila kurikulum sudah dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan konsepnya, maka masing-masing siswa akan berpacu atau berkompetisi dalam menyelesaikan kompetensi-kompetensi dasar yang ada menurut kecepatan masing-masing secara alami. Kecepatan tiap-tiap siswa dalam pencapaian KD terkadang tidak sama sehingga dalam pembelajaran mungkin sekali terjadi perbedaan kecepatan belajar antara siswa yang sangat pandai dan pandai dengan yang kurang pandai dalam pencapaian kompetensi. Paradigma pendidikan saat ini mengharuskan pencapaian ketuntasan dalam pencapaian kompetensi untuk seluruh kompetensi dasar secara perorangan.
Implikasi dari prinsip ketuntasanbelajar tersebut adalah bahwa harus dilaksanakan program-program :
a.       Program layanan : remedial, pengayaan, dan akselerasi
b.      Program pengembangan modul-modul pembelajaran
A.      Program Layanan
Penjelasan pembelajaran tuntas :
1.       Siswa yang belum mencapai skor tertentu untuk KD tertentu harus diberikan layanan berupa program remedial ( perbaikan ) ;
2.       Siswa yang telah mencapai skor sama dengan KKM atau lebih dari itu sampai dengan skor 90 perlu diberikan program pengayaan ;
3.       Siswa yang telah mencapai skor lebih dari 90 sebaiknya diberikan layanan berupa program akselerasi ( percepatan ).

1.       Program Remedial ( Perbaikan )
Dalam pembelajaran yang menganut prinsip pembelajaran tuntas, mungkin sekali terdapat siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar atau tidak berhasil menguasai kompetensi dasar tertentu. Siswa-siswa ini harus diberikan bantuan berupa program remedial ( perbaikan ). Meskipun program remedial ini memiliki kedudukan yang sama dengan dua program lainnya, yakni pengayaan dan akselerasi, namun kegiatan remedial dinilai lebih penting karena sangat berkaitan dan bahkan sangat menentukan masa depan mereka, khususnya yang sangat memerlukan bimbingan.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan program remedial, yaitu :
a.       Tingkat kesulitan yang dihadapi siswa
b.      Jumlah siswa dan tempat untuk kegiatan remedial
c.       Cara pelaksanaan kegiatan remedial
d.      Materi dan waktu
e.      Metode dan media

2.       Program Pengayaan
Kondisi yang sebaliknya dari program remedial dalam kelas yang menerapkan pembelajaran tuntas adalah akan selalu ada siswa-siswa yang lebih cepat menguasai kompetensi yang ditetapkan. Siswa-siswa ini pun tidak boleh ditelantarkan. Mereka perlu mendapatkan tambahan pengetahuan maupun keterampilan sesuai dengan kapasitasnya melalui program pengayaan.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada umumnya merupakan sisi balik dari program remedial. Namun tidak semua faktor akan dikemukakan di sini. Berikut dua faktor yang meliputi : (a) cara pelaksanaan kegiatan pengayaan dan (b) materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan.
a.       Cara pelaksanaan kegiatan pengayaan
Adapun cara yang dapat ditempuh dalam pemberian pengayaan di antaranya adalah :
1)      Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan bagi KD tertentu;
2)      Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik, bacaan / paragraf, dll. ;
3)      Pemberian soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan ;
4)      Pembimbingan terhadap teman sekelas yang belum mencapai ketuntasan.
b.      Materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan
1)      Program pengayaan diberikan sesuai dengan KD-KD yang dipelajari ;
2)      Waktu pelaksanaan program pengayaan adalah :
a)      Setelah tes / ujian KD tertentu
b)      Setelah tes / ujian beberapa KD tertentu
c)       Setelah tes / ujian KD terakhir pada semester tertentu. Khusus untuk program pengayaan yang dilaksanakan pada akhir semester ini materinya hanya yang berkaitan dengan KD-KD yang terkait dengan ujian terakhir.

3.       Program Akselerasi ( Percepatan )
Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran tuntas memungkinkan adanya siswa-siswa yang luar biasa cerdas dan mampu menyelesaikan kompetensi-kompetensi secara cemerlang, jauh lebih cepat dengan nilai yang amat baik pula ( > 90 ). Siswa-siswa dengan kecerdasan luar biasa ini memiliki karakteristik khusus yaitu tidak banyak memerlukan bantuan berupa program-program remedial maupun pengayaan. Siswa yang termasuk kategori cemerlang ini harus diberikan layanan khusus agar tetap dapat mempertahankan kecepatan belajarnya. Bentuk layanan terbaik yang seharusnya diberikan adalah berupa program akselerasi ( percepatan ) secara alami dan bukan dalam bentuk kelas akselerasi. Siswa-siswa yang dapat menguasai kompetensi dasar tertentu atau mencapai ketuntasan secara cepat dengan nilai > 90 sebaiknya tidak perlu diberikan pengayaan, tetapi langsung dipersilakan saja untuk mempelajari KD berikutnya. Dengan cara seperti itu memungkinkan mereka akan menyelesaikan belajarnya lebih cepat dari teman-temannya.

B.      Program Pengembangan Modul-modul Pembelajaran
Modul-modul pembelajaran adalah prasyarat bagi sebuah program pembelajaran yang ingin mengaplikasikan pembelajaran tuntas. Artinya, untuk dapat memberikan layanan bagi ke tiga program di atas, harus disusun modul-modul pembelajaran, sesuai dengan kepentingannya. Adapun sesuai dengan kepentingannya, modul pembelajaran dalam pembelajaran tuntas mencakup 3 ( tiga ) jenis modul, yaitu :
1.       Modul untuk program remedial
Modul untuk program remedial pada dasarnya adalah bentuk penyederhanaan dari pembelajaran regular, dengan tujuan agar siswa lebih mendapatkan kemudahan dalam memahami konsep-konsep yang tersaji dalam standar kompetensi atau kompetensi dasar pada semester tertentu.
2.       Modul untuk program pengayaan, dan
Modul untuk program pengayaan pada dasarnya berisi perluasan atau pendalaman konsep tertentu sebagaimana tersaji dalam pembelajaran regular, dengan tujuan agar siswa lebih mendapatkan tambahan wawasan baik ke dalam maupun perluasan konsep-konsep yang tersaji dalam standar kompetensi atau kompetensi dasar pada semester tertentu.
3.       Modul untuk program akselerasi
Modul untuk program akselerasi pada dasarnya adalah modul-modul yang dikembangkan atau merupakan penjabaran dari program semester, dengan tujuan untuk memberikan kesempatan bagi siswa yang memiliki kecerdasan tinggi dengan penguasaan kompetensi hasil belajar yang cemerlang untuk maju berkelanjutan. Dengan menggunakan modul-modul percepatan ini, siswa dengan kemampuannya yang lebih tidak akan dirugikan dalam hal penyelesaian studinya dikarenakan harus menunggu teman-temannya yang lebih lambat belajarnya.


Sumber : Pedoman Pembelajaran Tuntas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanggapan atas Pertanyaan Modul 7 tentang Perkembangan Membaca Anak pada Mata Kuliah Metode Pengembangan Bahasa untuk Mahasiswa Program Studi S.1 PGPAUD Universitas Terbuka UPBJJ Batam Pokjar Dabo Singkep

Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan dalam K13

Tanggapan atas Pertanyaan Modul 6 tentang Perkembangan Menulis Anak pada Mata Kuliah Metode Pengembangan Bahasa untuk Mahasiswa Program Studi S.1 PGPAUD Universitas Terbuka UPBJJ Batam Pokjar Dabo Singkep Masa Ujian 2016.1