Cabang-cabang Ilmu Pariwisata
Berdasarkan ketiga aspek ilmu pariwisata, terutama terkait dengan aspek ontologi yang menegaskan objek formalnya, maka dapat diidentifikasi beberapa cabang ilmu pariwisata. Oleh karena objek formal dan focus of interest ilmu pariwisata adalah pergerakan wisatawan, aktivitas masyarakat yang memfasilitasi pergerakan wisatawan dan implikasi atau akibat-akibat pergerakan wisatawan serta aktivitas masyarakat yang memfasilitasinya terhadap kehidupan masyarakat secara luas, maka cabang-cabang disiplin ilmu pariwisata paling tidak dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Pengembangan jasa wisata
Cabang ini mengkhususkan diri pada pengembangan pengetahuan tentang strategi, metode, dan teknik penyediaan jasa dan hospitality yang mendukung kelancaran perjalanan wisata. Objek perhatiannya adalah aktivitas masyarakat di dalam penyediaan jasa, seperti fasilitas akomodasi, atraksi, akses dan amenitas, serta jasa-jasa yang bersifat intangible lainnya.
2. Organisasi Perjalanan
Cabang ini menitikberatkan perhatiannya pada pengaturan lalu-lintas perjalanan wisatawan dan penyediaan media atau paket-paket perjalanan yang memungkinkan wisatawan memperoleh nilai kepuasan berwisata yang tinggi melalui pengelolaan sumber daya pariwisata. Dalam hal ini objek perhatiannya terfokus pada pemaketan perjalanan wisata, pengorganisasian, dan pengelolaannya sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.
3. Kebijakan Pembangunan Pariwisata.
Cabang ini menitikberatkan perhatiannya pada upaya-upaya peningkatan manfaat sosial, ekonomi, budaya, psikologi perjalanan wisata bagi masyarakat dan wisatawan dan evaluasi perkembangan pariwisata melalui suatu tindakan yang terencana. Termasuk dalam hal ini adalah perencaan kebijakan dan pengembangan pariwisata.
Dengan pengembangan ketiga cabang ilmu pariwisata tersebut maka dapat diidentifikasi kompetensi keahlian para lulusan atau penyandang keahlian ilmu pariwisata, yaitu sebagai berikut :
1. Kompetensi dalam penyediaan, pengelolaan, dan pengembangan berbagai jenis jasa wisata, seperti akomodasi, industri boga, event organizer, dll.
2. Kompetensi dalam penyediaan, pengelolaan, dan pengembangan paket dan program perjalanan.
3. Kompetensi dalam penyusunan program pengembangan destinasi, penataan kawasan, penyusunan kebijakan pemasaran, analisis dampak pariwisata, dll.
Sumber : Pengantar Ilmu Pariwisata. 2009. Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. dan I Ketut Surya Diarta, SP., MA. Yogyakarta : Penerbit Andi
1. Pengembangan jasa wisata
Cabang ini mengkhususkan diri pada pengembangan pengetahuan tentang strategi, metode, dan teknik penyediaan jasa dan hospitality yang mendukung kelancaran perjalanan wisata. Objek perhatiannya adalah aktivitas masyarakat di dalam penyediaan jasa, seperti fasilitas akomodasi, atraksi, akses dan amenitas, serta jasa-jasa yang bersifat intangible lainnya.
2. Organisasi Perjalanan
Cabang ini menitikberatkan perhatiannya pada pengaturan lalu-lintas perjalanan wisatawan dan penyediaan media atau paket-paket perjalanan yang memungkinkan wisatawan memperoleh nilai kepuasan berwisata yang tinggi melalui pengelolaan sumber daya pariwisata. Dalam hal ini objek perhatiannya terfokus pada pemaketan perjalanan wisata, pengorganisasian, dan pengelolaannya sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.
3. Kebijakan Pembangunan Pariwisata.
Cabang ini menitikberatkan perhatiannya pada upaya-upaya peningkatan manfaat sosial, ekonomi, budaya, psikologi perjalanan wisata bagi masyarakat dan wisatawan dan evaluasi perkembangan pariwisata melalui suatu tindakan yang terencana. Termasuk dalam hal ini adalah perencaan kebijakan dan pengembangan pariwisata.
Dengan pengembangan ketiga cabang ilmu pariwisata tersebut maka dapat diidentifikasi kompetensi keahlian para lulusan atau penyandang keahlian ilmu pariwisata, yaitu sebagai berikut :
1. Kompetensi dalam penyediaan, pengelolaan, dan pengembangan berbagai jenis jasa wisata, seperti akomodasi, industri boga, event organizer, dll.
2. Kompetensi dalam penyediaan, pengelolaan, dan pengembangan paket dan program perjalanan.
3. Kompetensi dalam penyusunan program pengembangan destinasi, penataan kawasan, penyusunan kebijakan pemasaran, analisis dampak pariwisata, dll.
Sumber : Pengantar Ilmu Pariwisata. 2009. Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. dan I Ketut Surya Diarta, SP., MA. Yogyakarta : Penerbit Andi
Komentar
Posting Komentar