Aspek Ontologi Pariwisata
Ilmu pariwisata harus mampu menyediakan informasi ilmiah yang lengkap tentang hakikat pelancongan, gejala pariwisata, wisatawannya sendiri, prasarana dan sarana wisata, objek-objek yang dikunjungi, sistem dan organisasi, dan kegiatan bisnisnya, serta semua komponen pendukung di daerah asal wisatawan maupun di daerah destinasi wisata.
Dengan pertimbangan filsafati terhadap pembentukan ilmu pariwisata perlu dilakukan dengan menekankan tiga aspek poko, yakni ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Secara asumtif, dapat dikatakan bahwa objek formal kajian ( aspek ontologi ) ilmu pariwisata adalah masyarakat. Focus of interest ilmu pariwisata adalah kehidupan masyarakat manusia.
Fenomena pariwisata dapat difokuskan pada tiga unsur yakni : 1) pergerakan wisatawan; 2) aktivitas masyarakat yang memfasilitasi pergerakan wisatawan; dan 3) implikasi atau akibat pergerakan wisatawan dan aktivitas masyarakat yang memfasilitasinya terhadap kehidupan masyarakat secara luas.
Sumber : Pengantar Ilmu Pariwisata, Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. dan I Ketut Surya Diarta, SP., MA. 2009. Yogyakarta : CV Andi Offset
Dengan pertimbangan filsafati terhadap pembentukan ilmu pariwisata perlu dilakukan dengan menekankan tiga aspek poko, yakni ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Secara asumtif, dapat dikatakan bahwa objek formal kajian ( aspek ontologi ) ilmu pariwisata adalah masyarakat. Focus of interest ilmu pariwisata adalah kehidupan masyarakat manusia.
Fenomena pariwisata dapat difokuskan pada tiga unsur yakni : 1) pergerakan wisatawan; 2) aktivitas masyarakat yang memfasilitasi pergerakan wisatawan; dan 3) implikasi atau akibat pergerakan wisatawan dan aktivitas masyarakat yang memfasilitasinya terhadap kehidupan masyarakat secara luas.
Sumber : Pengantar Ilmu Pariwisata, Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. dan I Ketut Surya Diarta, SP., MA. 2009. Yogyakarta : CV Andi Offset
Komentar
Posting Komentar