Wahai Anak-anakku

Seorang Arab Badui menceritakan keluh kesahnya kepada Sang Khalifah, "Wahai Amirul Mukminin, aku telah bersusah payah mendidik anakku, di tengah malam aku selalu tidak tidur agar anakku dapat tidur dengan nyenyak. Aku berusaha membuat perutnya selalu terisi penuh, meski aku kelaparan. Aku rela berletih-letih meski ia hanya duduk-duduk dengan santai. Namun, manakala ia semakin dewasa dan aku semakin berusia lanjut, serta punggungku semakin lama semakin membungkuk, ia malah melupakan hakku." ( HR Dr. 'Aidh al-Qarni ; Surgaku Ada di Rumah ; Bab ke-1 Halaman 5 )

"Wahai Allah, ampunilah kami sebagai seorang anak yang tidak mampu untuk berbakti serta membahagiakan kedua orang tua kami. Kamilah sebagai saksi atas kebaikan-kebaikan yang mereka perbuat untuk diri kami."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanggapan atas Pertanyaan Modul 7 tentang Perkembangan Membaca Anak pada Mata Kuliah Metode Pengembangan Bahasa untuk Mahasiswa Program Studi S.1 PGPAUD Universitas Terbuka UPBJJ Batam Pokjar Dabo Singkep

Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan dalam K13

Tanggapan atas Pertanyaan Modul 6 tentang Perkembangan Menulis Anak pada Mata Kuliah Metode Pengembangan Bahasa untuk Mahasiswa Program Studi S.1 PGPAUD Universitas Terbuka UPBJJ Batam Pokjar Dabo Singkep Masa Ujian 2016.1