Pergaulan antara Pria dan Wanita
PERGAULAN ANTARA PRIA DAN WANITA
Manusia adalah
makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia mempunyai perasaan sosial.
Perasaan ini menimbulkan keinginan untuk mengenal orang lain dan ingin dikenal
orang-orang lain. Keinginan tersebut mendorong orang untuk bergaul dengan orang
lain. Oleh karena itu, pergaulan adalah suatu hal yang wajar karena sesuai
dengan naluri manusia sebagai makhluk sosial.
Manusia perlu
bergaul dalam masyarakat. Karena masyarakat terdiri dari orang-orang dewasa dan
anak-anak, tua dan muda, pria dan wanita, maka sebaiknya setiap manusia dapat
bergaul dengan mereka secara baik. Pergaulan yang baik akan menimbulkan
perasaan lega dan aman dan perasaan tersebut akan mendatangkan ketenangan jiwa.
Antara pria dan
wanita juga perlu ada pergaulan yang baik, agar antara mereka terdapat saling
mengenal dan saling menolong. Salah satu maksud Tuhan menjadikan manusia dari
jenis pria dan wanita adalah agar mereka saling mengenal. Salah satu cara untuk
kenal atau mengenal orang lain ialah dengan bergaul. Masalahnya ialah bagaimana pergaulan yang baik antara pria
dan wanita.
Pergaulan yang
baik antara pria dan wanita terjadi apabila terdapat saling pengertian, saling
menghormati, saling menolong, dan yang paling penting adalah saling menjaga
nama baik. Itulah unsur-unsur yang dapat menciptakan pergaulan yang baik antara
pria dan wanita. Tanpa unsur-unsur tersebut, norma-norma pergaulan yang baik
tidak ada. Pergaulan bebas yang tidak mengenal batas membawa pada kerusakan
moral dan merosotnya budi pekerti.
Oleh karena
itu, batas-batasnya perlu diperhatikan oleh setiap muda-mudi. Hal itu tidak
berarti menghilangkan kepercayaan kepada kedua belah pihak atau salah satunya,
tetapi menjaga kedua insan tersebut dari perasaan-perasaan yang tidak baik yang
bisa bergelora dalam hati ketika bertemu, tanpa ada orang lain.
Kalau seorang
pria berdua-duaan dengan seorang wanita yang bukan muhrimnya, setan akan
menjadi orang ketiganya buat memfitnah dan menggoda agar keduanya melakukan
perbuatan hina dan tercela.
Nabi bersabda,
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali dia
bersunyi-sunyi dengan seorang perempuan yang bukan muhrimnya, karena yang
ketiganya ialah setan.” ( HR Ahmad )
Seorang tidak
bolah percaya pada dirinya sendiri dalam hubungannya dengan pergaulan bebas
karena setan selalu mengintai dan menghasut manusia untuk melanggar
ketentuan-ketentuan agama. Oleh karena itu, menjauhi hal tersebut akan lebih
baik dan lebih dapat melindungi diri dari perbuatan yang tidak terpuji.
Pergaulan bebas
bila diperturutkan, lama kelamaan akan menjurus pada perbuatan zina. Sedangkan perbuatan
zina itu dosa besar yang dilarang keras oleh agama Islam karena akibatnya akan
mendatangkan kerusakan bagi manusia itu sendiri dan juga bagi masyarakat umum.
Dalam pergaulan
sehari-hari masing-masing individu harus saling menghargai. Pria harus dapat
menempatkan diri bahwa dia sebagai pelindung dari segala gangguan yang
merugikan nama baik para wanita. Pria tidak layak mengganggu wanita apalagi
mencemarkan nama baiknya.
Cara
menghormati wanita dalam bentuk yang sederhana dapat dikemukakan di sini. Bila
naik kendaraan dalam satu bus, ada wanita yang berdiri, pria harus mengalah dan
mempersilakannya duduk. Apalagi apabila wanita itu membawa anak atau dalam
keadaan hamil, haruslah kita lebih mengutamakannya. Bila ada suatu pekerjaan,
pria harus memilih pekerjaan yang berat sedangkan wanita diberikan pekerjaan
yang ringan disesuaikan menurut kondisinya sebagai wanita. Bila naik kendaraan,
hendaknya mendahulukan wanita dengan mempersilakannya untuk naik lebih dahulu.
Manusia
dijadikan oleh Allah dalam bentuk yang bagus, dilengkapi dengan akal pikiran
dan nafsu. Akal yang disinari dengan nur Ilahi akan menuntun manusia ke jalan
kebenaran dan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat. Nafsu yang tidak
dapat dikendalikan oleh akal sehat akan menjerumuskan manusia ke jalan yang
sesat dan perbuatan-perbuatan yang jahat.
Perbuatan jahat
atau perbuatan di luar norma-norma susila didorong oleh hawa nafsu. Dalam hawa
nafsu itu setan menyelinap dan meniup-niup godaannya untuk menjerumuskan
manusia ke jalan yang sesat. Dalam nafsu itulah terjadi pertarungan dahsyat
antara setan dan akal sehat. Bila akal sehat keluar sebagai pemenang,
selamatlah orang itu dari jurang nista yang menganga, sebaliknya bila akal
sehat kalah dalam pertarungan itu, setan akan bersorak-sorai menyambut
kemenangan mereka karena mereka berhasil menyesatkan seseorang ke jalan
kesesatan.
Jelaslah bahwa
akal sehat merupakan pembimbing nafsu dan keinginan-keinginan manusia dalam
hidupnya. Dengan akal manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk. Oleh karena itu, akal perlu dijaga agar senantiasa dalam keadaan sehat.
Hal-hal yang mengganggu kesehatan akal perlu dicegah seperti minuman keras atau
narkotika.
Pergaulan
antara pria dan wanita merupakan situasi dan kondisi yang rawan. Dapat
dikatakan di situlah setan berusaha menggoda muda-mudi untuk menuruti hawa
nafsu. Di sinilah kesempatan yang paling luas bagi setan menjerumuskan manusia
ke lembah yang nista sebagaimana telah disebutkan dalam hadist di atas.
Tak lain dan
tak bukan hanya inilah yang dapat membendung hawa nafsu setan. Iman yang kokoh
merupakan tembok yang ampuh untuk menahan arus hawa nafsu. Oleh karena itu,
pergaulan antara pria dan wanita harus berlangsung dalam batas-batas yang wajar
berpedoman pada ajaran agama.
Dalam pergaulan
antara pria dan wanita Agama Islam menganjurkan memelihara mata. Allah
berfirman dalam Surah An Nur ayat 30, “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman
itu, supaya mereka menahan penglihatan dan menjaga kehormatannya, yang demikian
lebih suci buat kamu. Sesungguhnya Tuhan tahu betul apa yang kamu perbuat.”
Dalam Surah An
Nur ayat 31, “Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman itu,
supaya mereka menahan penglihatan, memelihara kehormatannya dan tiada
memperlihatkan kecantikannya selain dari yang nyata. Dan hendaklah mereka
sampaikan kerudungnya ke leher dan ke dadanya.”
Kedua ayat di
atas dimaksudkan untuk membatasi penglihatan terhadap lawan jenis, baik pria
maupun wanita. Dalam berbicara atau dalam saling berpandangan hendaknya dalam
batas-batas yang wajar, tidak disertai perasaan atau perbuatan-perbuatan di
luar norma susila.
Pergaulan bebas
di luar batas dilarang dalam hukum Agama Islam sebab pergaulan bebas itu dapat
menjurus kepada perbuatan zina. Perbuatan zina adalah dosa paling besar yang
harus dihukum berat, seperti dirajam atau dilempar dengan batu sebagai gambaran
besarnya dosa berbuat zina. Allah swt. berfirman, “Dan janganlah kamu hampiri
zina itu, karena sesungguhnya zina itu perbuatan yang keji dan jalan yang
buruk.” ( Al Quran, Surah Al Isra : 33 )
Dalam ayat ini
menghampiri saja sudah dilarang. Maksudnya agar kita menjauhi diri dari
pergaulan bebas, bersepi-sepi di tempat sunyi antara pria dan wanita yang bukan
muhrim.
Apabila terjadi
perzinaan, timbullah hal negatif seperti :
1.
Hilangnya kehormatan si wanita
2.
Cemarnya nama baik kedua keluarga
3.
Dapat terjerumus ke pelacuran
4.
Lahirnya anak di luar nikah
5.
Anak yang tidak berdosa itu kelak akan
menanggung beban mental yang berat karena dilahirkan sebagai anak di luar
nikah.
6.
Hilangnya semangat belajar, bekerja, atau
berusaha karena merasa diri telah berbuat kesalahan besar dan berlumur dosa.
7.
Pudarnya masa depan yang diharapkan sebagai
generasi penerus pembangunan bangsa.
Oleh karena
itu, perlu ditegaskan sekali lagi dan dicamkan sekali lagi bahwa apa saja yang
dilarang oleh Agama Islam mengandung hikmah yang besar bagi umatnya karena
sesungguhnya apa yang dilarang itu kemudaratan bagi manusia itu sendiri.
Sumber :
Direktorat
Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. 1983. Pergaulan antara Pria dan Wanita.
Jakarta : Departemen Agama Republik Indonesia
Komentar
Posting Komentar