# Mengajar tanpa menggurui # Memberi nasehat tanpa merasa lebih hebat #

Sabtu, 07 Oktober 2017

Pekerjaan Mulia Seorang Guru yang Baik

Pekerjaan Mulia Seorang Guru yang Baik


SIFAT GURU YANG BAIK

  1. tekun beragama
  2. pengendalian diri
  3. sabar
  4. lemah lembut
  5. kasih sayang
  6. cakap mengajar

PEKERJAAN PALING PENTING DAN MULIA

  1. mengerjakan perintah Allah Ta’ala ‘Azza wa Jalla
  2. meninggalkan larangan Allah Ta’ala ‘Azza wa Jalla
  3. membentuk tabiat / karakter
  4. merukunkan masyarakat
  5. menentukan masa depan bangsa
  6. menyingkirkan ateisme
  7. menuntun anak menuju surga

Orang tua harus memahami anak :

  1. memahami tabiat anak
  2. mengetahui latar belakang
  3. memperhatikan anak dengan adil
  4. memberi teladan baik
  5. menyelami jiwa anak

Mengkritik anak harus dikurangi :

  1. menyalahkan pekerjaan anak harus melihat usianya lebih dulu
  2. memberi semangat kepada anak untuk melakukan sesuatu
  3. membimbing anak agar mau melakukan sesuatu dengan tidak takut salah
  4. memperbaiki kekurangan anak
  5. menyadari bahwa anak belum berpengalaman

“Jika anak-anak bertengkar selalu dicampuri, anak akan menggunakan pertengkaran itu sebagai alat untuk menarik perhatian orang tua.”

“Kalau dengan pertengkaran perhatian orang tua belum diperolehnya, anak-anak akan berpura-pura berkelahi. Bukanlah ibu bapak tidak mencintai anak-anak sehingga tidak mempedulikan kalau bertengkar.”

Beberapa Anjuran bagi Orang Tua bila Anak Bertengkar

  1. mengajak memberes rumah
  2. bercerita kepada anak
  3. mengajak bertukar pikiran
  4. mencatat pertengkaran

Peranan Suara dalam Pendidiikan

  1. jangan menyindir
  2. jangan menipu
  3. jangan berdusta
  4. jangan mengumpat

Suara tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Suara merupakan suatu keharusan dalam hidup manusia. Suara itu terjadi karena getaran. Getaran yang lebih dari 15 kali per detik dan kurang dari 20.000 kali per detik menyebabkan suara. Getaran yang kurang dari 15 kali per detik tidak dapat didengar. Getaran yang lebih dari 20.000 kali per detik juga tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Malah ada orang yang daya dengarnya hanya sampai 15.000 getaran tiap detik.

Di dalam kerongkongan manusia terdapat sebuah kotak suara. Dalam kotak suara itu terdapat tali suara. Tali suara inilah yang bergetar bila udara bertiup keluar masuk paru-paru. Getaran yang terjadi dalam kotak suara itu menimbulkan bunyi yang kemudian diatur menjadi kata-kata.

Untuk menyebutkan huruf-huruf hidup dan huruf-huruf mati diperlukan alat-alat suara lainnya, yaitu bibir, gigi, dan hidung. Semua ini saling membantu supaya berhasil mengeluarkan kata-kata.

Suara adalah pemberian Allah ‘Azza wa Jalla yang luar biasa. Suara adalah suatu talenta yang dipercayakan dan itu arus digunakan untuk menolong membangkitkan semangat dan menguatkan sesama manusia.

Hanya Allah Ta’ala yang memberikan kesanggupan bersuar dan berkata-kata kepada manusia. Kesanggupan berbicara adalah talenta yang harus dikembangkan dengan sungguh-sungguh. Dari semua karunia yang kita terima, sungguh besar manfaat suara. Sungguh besar kegunaan kesanggupan berbicara dalam kehidupan manusia.

Ada semacam burung yang matanya kabur. Dia terbang dengan cepat baik siang maupun malam. Burung itu bisa terbang cepat dan tak terbentur ke pohon, tembok, dan lainnya karena pantulan suara. Burung itu membunyikan suara yg nadanya sangat tinggi dan suara itu akan kembali terpantul kepadanya oleh benda yang ada di hadapannya. Burung itu mengubah arahnya sesudah mengetahui hambatan benda di hadapannya yang mengembalikan suara yang dibuatnya sendiri.

Suara digunakan sebagai alat penghubung. Sukar bagi seorang guru menerangkan pelajaran tanpa suara. Manusia saling menolong dan bertukar pikiran dengan kata-kata. Para orang tua memberikan pengajaran kepada anak atau bercerita kepada mereka dengan kata-kata. Seorang guru berdiri di ruangan kelas berjam-jam lamanya dan menggunakan suaranya.

Sebahagian orang merekam suaranya dalam pita suara. Dari rekaman atau piringan hitam yang pintar menyanyi itu diperoleh banyak uang. Dengan suara kita juga dapat memuji Allah Swt.

Suara memang penting bagi manusia. Di rumah tangga, di sekolah, di kantor, dan di mana saja suara diperlukan. Tanpa suara, dunia ini tentulah sepi dan akan sangat berbeda.

Walaupun sebahagian manusia menyadari bahwa suara itu merupakan karunia besar dari Allah Ta’ala, tetapi ada yang menggunakan suaranya untuk hal-hal yang tidak sewajarnya. Ada yang cenderung menggunakan suaranya untuk hal-hal yang tidak baik dan yang mendatangkan kesusahan bagi sesamanya. Tidak terhitung banyaknya malapetaka yang telah menimpa manusia karena suara yang digunakan dengan salah.

Allah swt. yang mengaruniakan kesanggupan berbicara itu memerintahkan manusia agar tidak menggunakan suaranya untuk hal-hal yang omong kosong. Omong yang kosong dan yang tidak suci hanya menambah kefasikan. Perkataan seperti itu menjalar bak kanker. Orang-orang yang membiasakan dirinya omong kosong, berbicara tanpa isi, berbicara tanpa tujuan adalah orang-orang  yang mempunyai perkataan yang menjalar seperti penyakit kanker. Allah Sub-hanahu wa Ta’ala ingin supaya manusia menggunakan suaranya untuk menolong sesama, menolong diri sendiri, dan menggembirakan orang lain.

Berbicaralah dengan bersih. Banyak orang yang tidak dapat mengendalikan bibirnya dari perkataan-perkataan yang kotor, yang kasar, dan yang cabul. Allah swt yang telah memberikan kesanggupan berbicara itu menginginkan supaya manusia hanya menggunakan suaranya untuk yang baik saja. Berbicaralah dengan bersih dan kembangkanlah kehalusan dan bujukan, bukan nada kekasaran dan kediktatoran.

Kata-kata kotor bukan saja tidak ada gunanya melainkan dapat merusak jiwa orang lain. Perkataan-perkataan seperti “kurang ajar kau”, “mulutmu kotor”, “babi”, “anjing”, dan lain-lain tidaklah pantas keluar dari bibir seorang ibu, seorang ayah, atau seorang guru. Kata-kata seperti itu mudah menular kepada anak atau murid. Jangan menggunakan suara untuk kata-kata cabul. Ada orang jika berbicara hampir selalu disertai kata-kata cabul. Dengan mudah ia menyelewengkan pembicaraan temannya kepada hal-hal yang berbau tidak senonoh. Ini sangat bertentangan dengan Khalik yang telah memberikan kesanggupan untuk bersuara.

Bicaralah lambat dengan nada rendah. Suara jangan diangkat dengan nada tinggi meneriakkan kebenaran bagaikan terompet. Tak baik nada suara yang tinggi dalam rumah tangga dan sekolah. Dianjurkan supaya orang tua dan guru berusaha bicara lambat dengan suara rendah. Bentakan, kecaman, dan teriakan harus dihindari.

Suara merupakan alat mendidik yang ampuh. Nada suara yang digunakan merupakan alat mendidik anak-anak. Jika seorang tua mau mendidik anak-anak supaya manis dan lemah lembut, mereka sendiri seharusnya jangan berbicara kepada anak-anak dengan membentak. Didiklah dirimu supaya berwajah cerah dan tunjukkanlah kehalusan dan kelemahlembutan dalam suara.

Anak-anak dapat dididik untuk hal-hal yang baik dengan kata-kata. Dinasihatkan kepada orang tua dan guru supaya selalu berusaha menggunakan suaranya untuk hal-hal yang baik. Kasih sayang harus nampak dalam pandangan, sikap, dan juga kedengaran dari nada suara. Dari suara tergambar kasih sayang seorang pendidik.

Kita dianjurkan untuk cepat mendengar, tetapi lambat bicara. Setiap orang hendaklah cepat mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah. Kesanggupan berbicara yang telah diberikan jangan disia-siakan. Makin cepat berbicara, makin banyak berkata-kata, makin banyak kesia-siaan.

Silent is golden. Pada saat-saat tertentu diam itu sangat menguntungkan. Kalau seorang guru sudah marah, lebih baik murid-muridnya diam. Jika seorang suami marah karena kecewa dari kantor, lebih menguntungkan kalau sang isteri diam. Mulut yang ternganga menunjukkan otak yang kosong. Tong kosong nyaring bunyinya. Orang yang terus-menerus berbicara, besar kemungkinan otaknya kosong. Baik sebagai seorang ibu, seorang ayah, atau seorang guru, berbicaralah seperlunya.



KETERAMPILAN DASAR GURU
1.     Keterampilan bertanya
2.     Keterampilan memberi penguatan
3.     Keterampilan mengadakan variasi
4.     Keterampilan menjelaskan
5.     Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
6.     Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
7.     Keterampilan mengelola kelas
8.     Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
( Dr. E. Mulyasa, M.Pd. 2007. Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya M Drs. M. Uzer Usman. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya M Tim Penyusun Buku Materi Pokok Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar. 2005. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka )


Untuk download file tersebut, silakan klik di sini .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar