# Mengajar tanpa menggurui # Memberi nasehat tanpa merasa lebih hebat #

Minggu, 25 Juni 2017

Kepada Para Pendidik Muslim : Setiap Pendidik Muslim harus Memiliki Sikap dan Kepribadian yang Islami

Kepada Para Pendidik Muslim
Oleh DR. ABU BAKAR AHMAD AS SAYYID

Bab II
Sarana-sarana Dakwah dalam Menyeru Anak Didik kepada Jalan Allah SWT

Setiap pendidik muslim harus memiliki sikap dan kepribadian yang Islami

DR. ABU BAKAR AHMAD AS SAYYID menyapa, Saudaraku, pendidik muslim ! Ketahuilah, dakwah yang kita lakukan harus berdasarkan niat semata karena Allah dalam setiap manifestasi dan praktek kerja. Sarana ini adalah unsur yang paling penting untuk meraih balasan pahala dari Allah SWT. Selain itu, juga demi mensukseskan dakwah sebab tanpa unsur ini sarana ini akan mengarah kepada riya padahal riya itulah yang harus dihindari oleh setiap muslim sebagaimana telah diperingatkan oleh junjungan kita Nabi Muhammad lewat sabdanya :
“Setiap amal perbuatan itu tergantung dari niatnya, dan setiap orang tergantung dari apa yang ia niatkan.” ( HR Bukhari – Muslim )
Saudaraku, pendidik muslim diharapkan :
1.      Setiap pendidik muslim harus memiliki sikap dan kepribadian yang Islami
Seorang pendidik muslim minimal berpenampilan Islami dengan menunjukkan sikap yang sesuai dengan syariat Islam. Oleh karena itu, ucapan, perbuatan, serta akhlaknya sesuai dengan ruh Islam.
a)      Di antara identitas yang diketahui bahwa si pendidik adalah seorang muslimah, seperti : menutup aurat dengan memakai busana muslimah untuk pendidik akhwat sebagaimana diperintahkan Allah ta’ala dalam al Quran surah Al Ahzab ayat 59.
Para ibu guru / dosen atau ustadzah tidak patut berdakwah dan menyeru para anak didiknya untuk taat kepada Allah ta’ala padahal dia sendiri dengan terang-terangan telah berbuat maksiat kepada Allah ta’ala dengan tidak memakai jilbab dan membuka auratnya. Oleh karena itu, para pendidik muslimah hendaklah pertama kali taat kepada Allah ta’ala dengan memakai jilbab yang benar dan yang sesuai dengan aturan Islam. Hendaklah para pendidik muslimah membuang jauh-jauh serta mengesampingkan perhiasan-perhiasan diri yang tidak boleh tampak apalagi sampai berpakaian ketat, tipis, dan pendek sehingga auratnya dapat jelas terlihat.
Perhatikan firman Allah ta’ala berikut ini :
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, kecuali yang ( biasa ) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.”  ( QS an Nur : 31 )

b)      Untuk para pendidik muslim laki-laki sebaiknya memelihara jenggot serta memotong dan merapikan kumis sesuai dengan yang disunnahkan Nabi Muhammad lewat sabdanya :

“Janganlah kalian sama atau menyerupai orang-orang musyrik. Peliharalah jenggot dan rapikanlah kumis.” ( HR Bukhari – Muslim )

c)      Jika masuk ke ruang kelas, hendaklah dengan wajah yang berseri-seri. Ingatlah pesan Rasulullah
“Janganlah Anda meremehkan perbuatan makruf yang sekecil-kecilnya walaupun itu hanya berwajah ceria ketika bertemu dengan kawan.” ( HR Muslim )
Berilah penghormatan dengan memberi salam dengan mengucapkan :
اﻟﺴّﻼمُ ﻋَﻠﻴْﲂ وَرَﲪـﺔ ﷲ وَﺑَﺮَ ﻛـﺎﺗُﮧُ
Jangan memberi salam atau penghormatan yang biasa diucapkan oleh orang-orang awam seperti ucapan “selamat pagi”, “selamat malam”, dan yang semacamnya.
d)      Mulailah pembicaraan dengan membaca basmalah, hamdalah, dan shalawat Nabi, seperti yang dinasehatkan Rasulullah kepada kita :
“Setap perkara yang penting yang tidak dimulai dengan membaca Basmalah atau Hamdalah, maka terputuslah rahmat dan berkah Allah SWT.” ( HR Abu Daud dan Ibnu Majah )
e)      Jika hendak mulai memberi dan menulis pelajaran di papan tulis, hendaklah yang pertama kali ditulisnya adalah kalimat Basmalah karena dengan begitu kalimat itulah yang pertama kali dibaca para anak didik. Dengan demikian, mereka jadi akan tahu bahwa Basmalah adalah sunnah untuk disebut dan diucapkan pada setiap perbuatan.
f)       Setelah selesai menerangkan pelajaran dan sebelum berpisah dengan mereka, hendaklah membaca surat Al Ashr dan berdoa dengan doa penutup majelis yaitu :
ﺳُﺒْﺤَـﺎ ﻧَﻚَ اﻟﻠﻬُﻢّ وَﲝَﻤْﺪِكَ٬
أﺷْﻬَﺪُ انْﻻ إﻟﻪَ إﻻ اﻧْﺖَ٬
اﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُ كَ وَ اﺗُﻮْ بُ إﻟـَﻴْﻚَ
“Maha suci Engkau, Ya Allah, segala puja dan puji hanya bagi-Mu, kami memuji-Mu, kami bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan yang patut disembah dan dimintai pertolongan melainkan hanya Engkau semata. Kami mohon ampun atas dosa dan kesalahan kami. Kami bertaubat kepada-Mu, ya Allah.”
Doa penutup majelis itu adalah penghapus kesalahan dalam majelis sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi.
g)      Hendaklah senantiasa waspada dan menyeru untuk selalu menunaikan shalat bersama dengan berjamaah di masjid atau musholla agar mereka tahu secara praktek tentang pentingnya sholat berjamaah di awal waktu. Jika sikon memungkinkan, alangkah baiknya diadakan pelajaran ringkas atau diskusi singkat tentang masalah keagamaan dan keduniaan, sekarang populer dengan istilah kultum.

2.      Setiap pendidik muslim hendaknya mampu mengintegrasikan antara Islam dan kurikulum
3.      Setiap pendidik muslim hendaknya sungguh-sungguh dalam mengajar dan bermuamalah
4.      Setiap pendidik muslim hendaknya amar ma’ruf nahi munkar
5.      Setiap pendidik muslim hendaknya senantiasa memberikan motivasi dengan anjuran-anjuran yang Islami
6.      Setiap pendidik muslim hendaknya mampu mengarahkan aneka ragam kegiatan menjadi kegiatan yang Islami


Penutup

Kepada Saudaraku, para pendidik muslim …
Kepada Saudariku, para ustadzah, pendidik muslimah …
Ketahuilah, sesungguhnya amal perbuatan dan dakwah adalah demi kelangsungan kehidupan Islam di antara umat kita dan itu merupakan kewajiban syar’i.
Amal perbuatan dan dakwah ini tidak akan membuahkan hasil yang diharapkan bila hanya dilakukan oleh orang per orang atau individu saja. Namun hal ini wajib dilakukan oleh jamaah atau umat Islam semua dengan sungguh-sungguh dan saling membantu satu sama lainnya ( sebagaimana yang dilakukan musuh-musuh Islam. Mereka dengan sungguh-sungguh dan gigih menghancurkan Islam dengan berbagai cara ).
Allah SWT berfirman :
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” ( QS Ali Imran : 104 )
Untuk itu kami amat berharap anda dapat melaksanakan risalah ilahiyah ini merealisasikan tugas dan amanat ini dalam kehidupan sehari-hari.
Mulailah dari dini berdakwah kepada para anak didik anda dan dirikanlah bangunan serta lembaga pendidikan atas dasar takwa kepada Allah SWT dan dalam rangka mengharap ridha-Nya semata. Dengan demikian, tidak lama lagi, dengan seizin Allah SWT, anak didik kita akan menjadi generasi Qurani yang selalu mengangkat dan memperhatikan masalah umat Islam dan selalu mencarikan pemecahannya yang baik sesuai dengan syariat Islam, yakni Al Quran dan Hadits.
Kami hanya bisa memohon kepada Allah yang Mahakuasa agar selalu memberikan pertolongan kepada kita semua dan kepada anda sekalian. Semoga Allah SWT selalu menunjukkan kita jalan yang lurus demi menunaikan amanah ini.
Allah SWT berfirman :
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” ( QS Al Ankabut : 69 )
Mudah-mudahan Allah SWT membalas kebaikan anda sekalian dengan balasan kebaikan yang berlipat.
آﻣﻴﻦ



Sumber :

Kepada Para Pendidik Muslim

Judul Asli : Risalah Ilaa Al Mudarrisiin wal Mudarrisaat

Penulis : DR. Abu Bakar Ahmad As Sayyid
Penerbit : Jamiatul Imam Muhammad bin Saud Alislamiyah Riyadh – Saudi Arabia 1987

Penerjemah : Farid Hamidy
Penyunting : Ika Dikarina

Penerbit : Gema Insani Press – Jakarta, 2001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar