# Mengajar tanpa menggurui # Memberi nasehat tanpa merasa lebih hebat #

Kamis, 15 Juni 2017

Kepada Para Pendidik Muslim : Berdakwah dan Menuntun Anak Didik

Kepada Para Pendidik Muslim
Oleh DR. ABU BAKAR AHMAD AS SAYYID

Bab I
Bagaimana Cara Pendidik Muslim Berdakwah dan Menuntun Anak Didiknya ke Jalan Allah SWT

DR. ABU BAKAR AHMAD AS SAYYID menyampaikan bahwa risalahnya yang berjudul “Risalah ilaa al mudarrisiin wal mudarrisaat” untuk seluruh pendidik di bidang apa saja dan di manapun berada. Di dalam risalah ini terkumpul beberapa saran, usulan, pendapat, serta sarana-sarana khusus untuk berdakwah kepada para murid/mahasiswa agar lubuk hati mereka dipenuhi oleh keridhaannya mengikuti manhaj Islam yang sempurna.
Sarana-sarana ini hanya merupakan contoh saja, tetapi mudah-mudahan Allah SWT memberikan manfaatnya kepada kita semua. Marilah kita mewujudkan apa-apa yang dilihat dan dirasa sesuai untuk anak didik kita. Jika perlu tambahkanlah apa-apa yang baik dan sesuai dengan situasi tempat kita mengajar.
Betapa pentingnya pendapat dan sarana tersebut sebab pada dasarnya para pendidik akan merasa luhur dan agung tujuannya sesuai dengan kesungguhannya dalam mewujudkan hal itu.

1.       Pahala yang berlimpah dari Allah SWT
Saudaraku, Saudariku, para pendidik muslim…
Ketahuilah, semangat anda untuk berdakwah kepada anak didik anda akan bertambah jika anda benar-benar memperhatikan anak didik anda sehingga mereka memperoleh hidayah dari Allah SWT untuk menjadi muslim sejati.
Ketahuilah saudaraku pendidik muslim, sesungguhnya hal itu lebih baik daripada dunia beserta isinya ini. Begitu pula halnya bila anda benar-benar memberi kabar gembira kepada anak didik anda untuk selalu berbuat baik. Niscaya anda akan memperoleh pahala ( dengan izin Allah SWT tentunya ) dari perbuatan anda terhadap mereka sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW :

“Barang siapa yang menunjukkan kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang mengerjakannya.” (HR Muslim)

“Barang siapa yang berdakwah/menyeru kepada hidayah-Nya, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Barang siapa yang menyeru dan mengajak kepada kesesatan, maka baginya dosa seperti dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurani dosa-dosa mereka sedikitpun.” (HR Muslim)

2.       Setiap pendidik bertanggung jawab terhadap anak didiknya
Oleh karena itu, hendaklah syiar anda, wahai saudaraku pendidik muslim, sebagaimana yang difirmankan Allah SWT :
“Siapakah yang lebih baik perkataannya dari orang yang menyeru kepada Allah (agama-Nya) dan beramal salih dan berkata, ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.’” ( Al Quran Surah Fushilat : 33 )
Allah SWT telah memberikan kelonggaran kesempatan kepada anda untuk membina tunas-tunas din kita. Berbahagialah karena mereka berada di bawah asuhan anda. Insha Allah, mereka siap mendengarkan dan mengikuti nasihat anda.
Oleh karena itu, janganlah anda lewatkan kesempatan baik ini. Jangan anda buang begitu saja tanpa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Jangan anda tinggalkan mereka menjadi mangsa musuh-musuh Islam, sebab mereka adalah anak-anak dan saudara anda sendiri. Selamatkanlah mereka dari seruan-seruan yang menyesatkan dan merusak. Selamatkan mereka dari arahan materi keduniawian belaka serta dari pikiran-pikiran yang menyimpang.
Saudaraku, para pendidik muslim, jika anda lengah dan gegabah dalam menunaikan amanah ini maka anda pasti akan dimintai pertanggungjawaban atas kelengahan anda itu di hadapan Allah SWT kelak pada hari perhitungan amal manusia. Ingatlah sabda Rasulullah SAW :


“Setiap di antara kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan kalian.” ( HR Bukhari – Muslim )
Jika anda telah menunaikan kewajiban itu maka untuk anda balasan yang sebaik-baiknya atas wafa’, pemenuhan tugas dan kewajiban anda itu.
Firman Allah SWT :
“(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang munkar; dan kepada Allah lah kembali segala urusan.” ( QS Al Hajj : 41 )

3.       Anak didik anda hari ini adalah pemimpin di masa depan
Sesungguhnya para anak didik anda hari ini adalah pemegang kendali segala permasalahan. Merekalah yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di masa depan nanti. Merekalah kelak yang akan menggerakkan lajunya perahu masyarakat, dan mereka pulalah yang mengatur segala urusan-urusan di negara anda.
Jika hari ini kita sebagai pendidik telah menunaikan amanat lewat berbagai nasihat, pendidikan, dan ajaran yang islami, yang baik dan benar lewat teori dan praktek, insha Allah, kelak dari mereka akan lahir generasi yang mutsaqqof, intelektual muslim yang komitmen terhadap Islam, generasi yang beriman kepada Allah SWT, yang selalu mengalir dalam dirinya ruh dan semangat jihad, yang senang beramal dengan hanya mengharap ridha Allah semata, bukan mengharap kesenangan dunia yang tak abadi. Generasi yang mutsaqqof dan Qurani itulah yang akan membawa laju perahu menuju tujuannya, yakni ridha Allah SWT. Insha Allah, mereka tidak mempedulikan lagi angin topan dan gelombang samudera yang datang dari Timur dan Barat yang mencoba menenggelamkannya.

4.       Suburnya lahan medan dakwah di lingkungan siswa dan mahasiswa
Sesungguhnya ruang lingkup dan medan pengajaran merupakan lahan yang paling subur untuk berdakwah sebab para guru / dosen senantiasa berhubungan secara kontinyu dengan siswa-siswanya dalam waktu yang relatif lama dan panjang. Karena itu, bila para guru / dosen itu beriman kepada Allah SWT, selalu konsisten dan konsekuen, merasa bangga dengan keislamannya, merasa berkewajiban menunaikan dakwah, maka dengan mudah ia akan dapat mempengaruhi para anak didiknya dengan sinar keimanan yang dibawa dan diembannya. Ia akan dapat mempengaruhi mereka dengan kalimat thoyyibah, akhlak yang mulia dan terpuji. Dengan demikian, insha Allah, akan terbukalah hati mereka untuk menerima seruan anda dan hati mereka akan hidup dengan dakwah itu, sebagaimana berubahnya benih jika ada yang merawatnya sampai berbunga dan berbuah.
Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu…” ( QS Al Anfal : 24 )
5.       Pendidikan dan pengajaran adalah medan dakwah
Ketahuilah, Saudaraku, para  pendidik muslim… jihad anda dalam lingkup pengajaran dan pendidikan tidak kurang pentingnya dari jihad dengan meriam, senapan, dan peluru kendali. Bila tangan-tangan yang akan membawa meriam itu tidak dididik untuk melakukan wudhu dan shalat, maka ia akan segera melepaskan senjatanya dan lari dari medan pertempuran yang selanjutnya ia akan menjadi penghuni tanah liat untuk selamanya.
Ketahuilah, Saudariku, ibu guru, ustadzah … jihad anda dalam medan pengajaran dan pendidikan adalah untuk mendidik pemudi yang muslimah, mukminah yang komitmen, konsisten, dan konsekuen terhadap Islam, terhadap perintah-perintah Robbnya, terhadap ajaran-ajaran nabi dan rasul-Nya. Ini akan membawa dampak yang sangat besar dalam kemajuan umat Islam.
Muslimah yang taat adalah yang memberikan motivasi kepada suaminya untuk berjihad dan mendorong anak-anaknya ke medan pertempuran memerangi musuh-musuh Allah. Ia bangga dengan syahid anak-anaknya dalam membela Islam.
Wanita yang mukminah juga pergi mendatangi halaqah-halaqah (majelis ilmu, red.) guna mendalami ilmu keislaman, mendatangi rumah-rumah Allah. Hal ini berbeda sekali dengan wanita-wanita yang dikuasai setan yang selalu bergumul dengan permainan dentuman musik dan mode-mode perancang busana jahiliyah masa kini.
Karena itu janganlah cita-cita anda dalam mengajar dan mendidik hanya demi memperoleh rupiah semata dan demi untuk dapat membeli pakaian dan perhiasan. Jika itu yang anda tuju maka lebh baik anda tinggal di rumah untuk mendidik anak-anak dan tetap taat kepada suami.
Jadikanlah tujuan anda itu adalah untuk menguatkan iman dalam lubuk hati siswi/mahasiswi sesuai dengan yang telah anda ajarkan kepada mereka pengetahuan duniawi dan ukhrawi. Anda juga tentu sudah mengetahui bahwa larinya wanita muslimah dari ajaran Islam kepada kejahiliyahan adalah tujuan terpenting dari pada musuh-musuh Allah SWT.
Sesungguhnya dalam menghadapi kebangkitan Islam yang kita saksikan dewasa ini, kita amat membutuhkan kaum wanita dalam membantu dan mendorong suami, saudara, dan putra-putranya ke medan jihad. Oleh karena itu, para ibu guru, ustadzah… jihad anda adalah terhadap sesama kaummu baik di lapangan pendidikan maupun di dalam rumah.

6.       Memerangi kemaksiatan
Dewasa ini pintu-pintu dunia semakin terbuka lebar sehingga kemaksiatan dan kerusakan semakin tersebar luas dan muncul dari balik jendela yang beraneka ragam sehingga kita sulit untuk menghalanginya. Berbagai aliran yang menyesatkan pun semakin giat menyebarkan kebatilan dengan gaya dan corak yang berbeda.
Jendela yang paling berbahaya adalah sarana media. Penyebaran media membawa dampak yang sangat besar sehingga dapat merusak akidah umat Islam. Karena media massalah pemikiran-pemikiran para siswa menjadi tercampur, seperti tercampurnya kebenaran dengan kebatilan sehingga yang batil itu menjadi terlihat samar-samar, sudah tidak jelas lagi haram dan halalnya karena sudah tercampur oleh syariat dan akidah aliran yang sesat dan menyesatkan itu. Kebatilan dan kemaksiatan telah melekat erat kepada mereka baik dilihat dari ucapan maupun perbuatannya.
Oleh karena itu, para pendidik harus merasa terpanggil melihat dampak negatif yang jelas-jelas terlihat di depan matanya. Para pendidik harus segera memeriksa dan mengobatinya dengan cara yang bijak dan dengan selalu mengaitkan dan mengikat semua itu dengan Kitabullah (Al Quran) dan sunnah rasul-Nya ( Al Hadits ) sehingga para anak didik kita bisa menimbang dengan neraca syariat Islam.
Setiap pendidik hendaknya senantiasa menumbuhkan dan mengembangkan ilmu dan amalnya kepada peningkatan yang lebih baik sehingga ia patut dan cocok menjadi penasihat dan dai. Seorang pendidik tidak patut berdiri dengan tangan terbelenggu ke belakang pundaknya melihat penyimpangan yang dilakukan para muridnya. Seorang guru tidak patut berdiam diri tak bergerak dan tidak mengambil inisiatif apapun dalam menyaksikan anak didiknya melakukan kemaksiatan.
Janganlah para pendidik merasa kewajibannya hanya mengisi otak anak didiknya saja, tanpa pernah menganjurkan mereka ke jalan takwa dan taat kepada Allah SWT.
Janganlah cita-cita anda hanya mengharap dan menunggu gaji di akhir bulan sehingga melupakan kepentingan yang pokok, yaitu berdakwah, menyeru kepada agama Allah SWT karena Allah SWT telah berfirman :
“Katakanlah : “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS Yunus : 58 )

Penutup

Kepada Saudaraku, para pendidik muslim …
Kepada Saudariku, para ustadzah, pendidik muslimah …
Ketahuilah, sesungguhnya amal perbuatan dan dakwah adalah demi kelangsungan kehidupan Islam di antara umat kita dan itu merupakan kewajiban syar’i.
Amal perbuatan dan dakwah ini tidak akan membuahkan hasil yang diharapkan bila hanya dilakukan oleh orang per orang atau individu saja. Namun hal ini wajib dilakukan oleh jamaah atau umat Islam semua dengan sungguh-sungguh dan saling membantu satu sama lainnya ( sebagaimana yang dilakukan musuh-musuh Islam. Mereka dengan sungguh-sungguh dan gigih menghancurkan Islam dengan berbagai cara ).
Allah SWT berfirman :
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” ( QS Ali Imran : 104 )
Untuk itu kami amat berharap anda dapat melaksanakan risalah ilahiyah ini merealisasikan tugas dan amanat ini dalam kehidupan sehari-hari.
Mulailah dari dini berdakwah kepada para anak didik anda dan dirikanlah bangunan serta lembaga pendidikan atas dasar takwa kepada Allah SWT dan dalam rangka mengharap ridha-Nya semata. Dengan demikian, tidak lama lagi, dengan seizin Allah SWT, anak didik kita akan menjadi generasi Qurani yang selalu mengangkat dan memperhatikan masalah umat Islam dan selalu mencarikan pemecahannya yang baik sesuai dengan syariat Islam, yakni Al Quran dan Hadits.
Kami hanya bisa memohon kepada Allah yang Mahakuasa agar selalu memberikan pertolongan kepada kita semua dan kepada anda sekalian. Semoga Allah SWT selalu menunjukkan kita jalan yang lurus demi menunaikan amanah ini.
Allah SWT berfirman :
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” ( QS Al Ankabut : 69 )
Mudah-mudahan Allah SWT membalas kebaikan anda sekalian dengan balasan kebaikan yang berlipat.
آﻣﻴﻦ



Bab II
Sarana-sarana dakwah dalam menyeru anak didik kepada jalan Allah SWT.

Insha Allah bersambung….


Sumber :

Kepada Para Pendidik Muslim

Judul Asli : Risalah Ilaa Al Mudarrisiin wal Mudarrisaat

Penulis : DR. Abu Bakar Ahmad As Sayyid
Penerbit : Jamiatul Imam Muhammad bin Saud Alislamiyah Riyadh – Saudi Arabia 1987

Penerjemah : Farid Hamidy
Penyunting : Ika Dikarina

Penerbit : Gema Insani Press – Jakarta, 2001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar