Petunjuk Teknis
Disiplin dan Tata Tertib Sekolah
Sebagai lembaga
pendidikan formal, sekolah dasar mempunyai kedudukan yang sangat strategis
dalam pembentukan sikap-sikap dasar peserta didik. Karena itu di sekolah dasar
sangat perlu diciptakan iklim lingkungan pendidikan yang sehat, menyenangkan,
dan tertib. Terciptanya kondisi sekolah yang kondusif semacam ini sangat
tergantung pada pemahaman, kesadaran, dan rasa tanggung jawab kepala sekolah,
guru, keluarga, dan masyarakat dalam membimbing dan membina siswa dengan
sifat-sifat keteladanan.
Diyakini bahwa
dalam upaya mendidik anak secara utuh, tata tertib sudah dimiliki bahkan sudah
dilaksanakan oleh setiap sekolah di manapun, namun tingkat atau kadar
pelaksanaannya masih berbeda-beda. Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan
adanya acuan disiplin dan tata tertib yang minimum sama bagi setiap sekolah
dasar. ( Djauzak Ahmad, Jakarta : 1992 )
A. Pengertian Disiplin
Disiplin adalah tingkat konsistensi
dan konsekuen seseorang terhadap suatu komitmen atau kesepakatan bersama yang
berhubungan dengn tujuan yang akan dicapai, waktu, dan proses pelaksanaan suatu
kegiatan.
Atas dasar komitmen ( kesepakatan )
yang telah dibuat bersama, apabila seseorang atau sekelompok orang melanggar
atau berbuat sesuatu di luar komitmen tersebut berarti ia tidak konsekuen dan
tidak konsisten. Dengan kata lain, perbuatan orang atau sekelompok orang
tersebut termasuk kategori tidak disiplin. Secara konkrit dapat digambarkan di
sini bahwa apabila sekelompok orang (
suatu organisasi ) telah menetapkan “jam kerja” bagi karyawan untuk masuk
kantor pukul 07.30 di pagi hari dan pulang pada pukul 13.30, maka bagi siapa
saja yang tidak mentaati ketentuan tersebut berarti tidak disiplin. Begitu pula
halnya kesepakatan mengenai tujuan, proses, maupun mekanisme pelaksanaan suatu
kegiatan. Kesemuanya terikat dan terkait dengan tingkat konsistensi dan
konsekuen seseorang.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut
di atas, sudah tentu yang dimaksud di sini adalah penerapan atau pelaksanaan
disiplin tersebut di sekkolah dasar yang mencakup disiplin pelaksanaan proses
kegiatan belajar mengajar dan manajemen atau pengelolaan sekolah secara
menyeluruh. Hal ini akan sangat ditentukan atau dipengaruhi oleh para pelaku di
sekolah tersebut yakni kepala sekolah, guru, dan siswa serta komponen sekolah
lainnya.
Disiplin berkaitan erat dengan sikap
mental dan perilaku seseorang. Karena itulah secara internal faktor pribadi
seseorang ikut mempengaruhi terhadap pembinaan disiplin diri. Di sisi lain
perilaku seseorang juga dipengaruhi oleh faktor eksternal berupa sosial budaya
dan ekonomi serta kelembagaan atau sistem sosial yang ada.
Kepala sekolah, guru, dan siswa
selaku pelaku ( = warga ) sekolah adalah faktor penentu terhadap pembinaan dan
pelaksanaan disiplin di sekolah. Apa yang dilaksanakan oleh siswa, guru, dan
kepala sekolah merupakan refleksi dari sistem yang ada di sekolah tersebut. Apa
yang dilaksanakan oleh siswa lebih mencerminkan sikap dan perilaku guru ataupun
kepala sekolahnya.
Berkaitan dengan keadaan tersebut,
faktor keteladanan memegang peranan penting dalam rangka penanaman dan
pembinaan disiplin di sekolah.
B. Pengertian Tata Tertib
Untuk menegakkan disiplin di
sekolah, perlu ditunjang oleh seperangkat peraturan atau ketentuan yang secara
organisatoris mengikat setiap komponen sekolah baik siswa, guru, maupun kepala
sekolah dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seperangkat
peraturan atau ketentuan disebut dengan tata tertib.
Menegakkan disiplin dan tata tertib
di sekolah haruslah dimulai dari unsur / kelompok sekolah itu sendiri, yakni
kepala sekolah, guru, dan siswa serta unsur formal lainnya. Disiplin dan tata
tertib merupakan dua hal yang saling terkait sebab tata tertib pada dasarnya
perangkat untuk menegakkan disiplin.
C. Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan
Sekolah adalah organisasi sebagai
wadah kerjasama sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Sekolah sebagai
organisasi kerja bermakna bahwa sekolah merupakan suatu lembaga yang mempunyai
dimensi manajerial, fungsional ( ada tujuan yang hendak dicapai ), dan sosial (
sosialisasi / hubungan antar personal).
Sedangkan sekolah sebagai wadah kerjasama bermakna bahwa sekolah merupakan
tempat terjadinya suatu proses pendidikan untuk mencapai suatu tujuan yakni
membantu siswa untuk mencapai kedewasaannya.
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah
memiliki fungsi dan tugas edukatif yang mempunyai dimensi :
Ø mendidik,
Ø mengajar,
Ø dan
melatih.
Dengan kata lain, sekolah merupakan
tempat terjadinya proses belajar mengajar. Karena itulah interaksi antara guru
dengan siswa, siswa dengan siswa terjadi di sini. Disiplin dan tata tertib yang
dilaksanakan akan mempunyai dampak secara langsung terhadap kualitas dan hasil
pelaksanaan proses belajar mengajar itu sendiri.
Faktor guru memegang peranan sangat
penting dan strategis karena disiplin lebih terkait dengan pembentukan sikap
mental dan keteladanan. Sikap dan tingkah laku guru mempunyai dampak secara
langsung terhadap pembentukan dan pengembangan pribadi dan / atau sikap mental
siswa. Sebaliknya, sikap dan tingkah laku siswa cenderung merupakan replikasi
dari apa yang diterima dari guru dan sistem yang ada di sekolah.
Sebagai suatu organisasi, sekolah
mempunyai tujuan ( tujuan institusional ). Kepala sekolah sebagai leader,
manajer, dan / atau administrator bertugas untuk melaksanakan manajemen sekolah
atau bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengelolaan sekolah secara
keseluruhan. Unsur pokok lainnya yang mendukung secara langsung terhadap
kelancaran proses belajar mengajar di sekolah adalah guru. Guru dalam fungsinya
selaku pendidik dan juga pengajar bertanggung jawab atas
terlaksananya proses belajar mengajar sesuai dengan yang telah diprogramkan.
Sedangkan siswa sebagai objek atau orang yang menerima pendidikan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan suatu proses pendidikan.
Sumber :
Petunjuk Teknis Disiplin dan Tata Tertib Sekolah Dasar
Direktorat Pendidikan Dasar
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
September 1992
Tidak ada komentar:
Posting Komentar