Pengembangan Bank Soal
PENGEMBANGAN BANK SOAL
A. Pengertian
Bank soal bukan hanya bank pertanyaan, pool soal, kumpulan soal, gudang
soal, atau perpustakaan soal (Millman and Arter, 1984: 315); melainkan bank
yang butir-butir soal terkalibrasi (Wright and Bell, 1984: 331) dan disusun
secara sistematis agar memudahkan penggunaan kembali dan manfaat soalnya. Untuk
itu butir-butir soal di dalam bank soal harus tersedia untuk setiap standar
kompetensi dan kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran, tingkat kesukaran
butir soal, dan jenjang pendidikan. Hal ini sangat diperlukan untuk memiliki suatu tujuan yang jelas
sebagai panduan dan pengembangan bank soal.
B. Tujuan Pengembangan Bank Soal
Secara implisit,
tujuan pengembangan bank soal juga diperlukan untuk penilaian mutu bank soal
itu sendiri. Apakah bank soal dapat berisi butir-butir soal yang sesuai dengan
tujuan yang terkandung di dalamnya atau tidak, karena bank soal sangat berguna
bagi guru, psychometrik, kurikulum, dan peserta didik (Wright and Bell, 1984:
333-335). Oleh karena itu, tujuan utama bank soal adalah untuk
merakit/mengonstruksi tes dan pengadaan kesesuaian ujian baik untuk tujuan
penilaian ulangan harian maupun untuk tujuan penilaian pada ulangan akhir
semester, sehingga soalnya terjamin (Hambleton and Swaminathan, 1985: 255-256).
C. Prosedur Pengembangan Bank Soal
Butir-butir soal
yang akan disimpan di dalam bank soal harus diproses melalui prosedur
pengembangan bank soal. Prosedur pengembangan butir soal yang digunakan di dalam
pengembangan bank soal adalah :
(1) Penyusunan
kisi-kisi, (2) Penulisan butir soal, (3) Revisi/validasi butir, (4) Perakitan
tes, (5) Uji coba tes, (6) Memasukkan data, (7) Analisis butir soal secara
klasik dan IRT, (8) Menyeleksi butir untuk bank soal yang terkalibrasi.
Setiap butir soal dimasukkan
berdasarkan : tingkat sekolah, tipe sekolah, jurusan, standar kompetensi dan
kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, perilaku yang diukur/taxonomi, format
soal, tingkat kesulitan butir soal, tingkat kemampuan peserta didik, semester,
statistik, tahun.
Dalam mengolah butir-butir soal dalam bank soal diperlukan perangkat lunak
yang tepat. Secara singkat, perangkat lunak yang digunakan memiliki tiga
kelebihan, yaitu : (1) Kemudahan pada penyimpanan dan pencarian kembali, (2) Kesanggupan
untuk memunculkan kembali grafik butir-butir secara tepat, (3) Kelengkapan
susunan data butir soal.
Gagasan lain yang perlu dipertimbangkan pada setiap sekolah adalah adanya
konsep bank tes. Gunanya adalah untuk menyusun beberapa paket paralel tes kecil
berdasarkan unit-unit pembelajaran, seperti ulangan harian, ulangan bersama
setiap selesai mengerjakan kompetensi minimal pada beberapa standar
kompetensi/kompetensi dasar, ulangan tengah semester, atau ulangan akhir
semester.
Para guru dapat memilih tes itu untuk penilaian kelas. Hal ini tidak hanya
dapat menghemat waktu bagi guru, model tes seperti ini dapat diharapkan
memiliki mutu yang lebih baik. Karena kurikulum di Indonesia adalah standar,
maka model seperti ini sangat tepat.
Proses pengembangan bank soal dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1 : Pengembangan Bank Soal (Wright
and Bell, 1984: 336)
Wright, Benjamin D. and Bell, Susan R. Item Banks : What, Why, How. In Journal of Educational Measurement, Volume 21, No. 4, Winter 1984; p.331
dalam
Panduan Penulisan Butir Soal
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasionaol
Tahun 2008
Komentar
Posting Komentar