# Mengajar tanpa menggurui # Memberi nasehat tanpa merasa lebih hebat #

Jumat, 10 Februari 2012

Ibu

Send your critical and suggestion to :
e-mail : syamsulhendry@gmail.com

I B U

Seorang anak menghampiri ibunya yang sedang sibuk menyiapkan makan malam di dapur. Kemudian dia mengulurkan secarik kertas yang bertuliskan sesuatu. Si ibu segera membersihkan tangan lalu menerima kertas yang diulurkan si anak dan membacanya.

Biaya / Ongkos Upah membantu Ibu :
1.      membantu ibu pergi ke kedai : Rp 20.000,00
2.      menjaga adik : Rp 20.000,00
3.      membuang sampah : Rp 5.000,00
4.      membersihkan tempat tidur : Rp 10.000,00
5.      menyiram bunga : Rp 15.000,00
6.      menyapu halaman : Rp 15.000,00

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut wajahnya berbinar-binar. Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama.
1.      Ongkos mengandungmu selama 9 bulan 10 hari : gratis
2.      Ongkos berjaga malam karena menjagamu : gratis
3.      Ongkos air mata yang menetes karenamu : gratis
4.      Ongkos khawatir karena selalu memikirkan keadaanmu : gratis
5.      Ongkos menyediakan makan minum, pakaian, dan keperluanmu : gratis
Jumlah keseluruhan nilai kasih sayangku padamu : gratis

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibunya, memeluknya, dan berkata, “ Aku Sayang Ibu.” Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu di depan surat yang ditulisnya, “TELAH DIBAYAR LUNAS”.

Diriwayatkan, seorang sahabat telah bertemu Rasulullah saw. dan bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah yang berhak mendapatkan perhatian istimewa dariku?”
Rasulullah saw. menjawab, “Ibumu.” Dia bertanya lagi, “ Kemudian ?”. Rasulullah saw. menjawab, “Ibumu.” Dia bertanya lagi, “Kemudian?” Rasulullah saw. menjawab, “Ibumu.” Dia bertanya lagi, “Kemudian?” Rasulullah saw. menjawab, “Baru kemudian Ayahmu dan setelah itu Saudara-saudara terdekatmu.”

Lalu, sebelum semuanya terlambat, sebelum kita menyesal, dan sebelum mereka tiada, “Sayangi dan perlakukan Ibu kita sebaik mungkin yang bisa kita lakukan. Sebesar apapun kekayaan yang kita berikan padanya tidak akan bisa membayar keikhlasan atas segala jerih payahnya membesarkan kita.” Percayalah, jika kita berbuat baik sebaik-baiknya kepada ibu kita, dampaknya akan segera terlihat di dunia. Tak perlu menunggu ke akhirat dulu. Memang benar, “Surga itu di bawah telapak kaki ibu.”


Ya Allah, ampunilah
dosa kami dan dosa kedua orang tua kami.
Masih terbayang
air mata ibu
yang mengalir dan rintihannya
di setiap malam ketika berdoa
memohon kepada-Mu
untuk kebahagiaan kami,
anaknya.
Ya Allah, sayangilah Ibu dan ayah kami
sebagaimana beliau
menyayangi kami
sewaktu kecil.
Ya Allah, Muliakanlah mereka,
tiada pernah kami sanggup
menggantikan setiap
tetes air mata ibu & keringat ayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar