# Mengajar tanpa menggurui # Memberi nasehat tanpa merasa lebih hebat #

Senin, 25 Juli 2011

Kasyful Asrar 1

Bermule dari sesuatu yang mengkal, menyesakkan sangat. Seandainye semue maknusie dibedah macam Rasulullah SAW. Make tak akan adelah iri, dengki, hasud, sombong. Tidak akan adelah maknusie berwajah manes yang berhati busuk bedano, bacin.

File ni bukanlah buat dicerca atau dikata. File ni untok mendapatkan saran, keterangan, dan pendapat para sahabat yang cermat, cergas, dan cerdas. Berilah tunjok ajar kepade kami, tentang selok-belok buku ni.

File ni merupekan transliterasi dari sebuah buku bertulisan Arab Melayu.

Kepade saudare dan para sahabat yang bijakbestari. Berilah siraman madu di relung-relung rohani kalbuku.


Ditransliterasi pada 13 November 1991

ﻛﺸﻒﺍﻻﺳﺮﺍﺭ
Had fiqh fardhu ’ain yaitu yang mengesahkan amalnya seperti mengetahui syarat, rukun, dan yang membatalkan.

Had ilmu tasawwuf fardhu ’ain  yaitu mengetahui yang membatalkan amalnya seperti riya, sama’ah, ujub, takabur, dan yang lain yang dicela syara’.

Asal amal dan asal makrifat adalah ilmu. Sebab itu wajib menuntut ilmu.

Asal ilmu itu Al-Quran dan Hadist.
Awal agama itu mengenal Allah.
Asal mengenal Allah itu mengenal diri sendiri.

Agama : Iman, Islam, Tauhid, Ma’rifat.

Iman : 6 perkara itu.

Islam yaitu menjunjung titah Allah dan meninggalkan yang ditegah Allah.
Tauhid yaitu mengesakan zat, sifat, dan ’af’al Allah.
Ma’rifat yaitu membedakan muhid dan qadim.

Mengesakan zat Allah Ta’ala yaitu tiada maujud alam ini tanpa Allah Ta’ala.
Wujud Allah Ta’ala itu tiada haqiqat baginya.

Esa sifat Allah Ta’ala yaitu segalanya karena kuasa dan kehendak Allah Ta’ala.
Wujud manusia adalah bayang-bayang wujud Allah, ibarat sinar matahari dengan adanya matahari.

Mengesakan af’al Allah Ta’ala yaitu meyakinkan bahwa segalanya kuasa dan kehendak Allah.

Taklik makrifat itu taklik mengenal diri sendiri.
Taklik mengenal diri itu takliknya kepada mengenal Allah.
Taklik mengenal Allah itu taklik mengenal diri sendiri sesuai sabda Rasulullah.
Adapun kita mengenal Tuhan itu dengan sifatnya yakni bekas sifatnya.

Sifat dua puluh dibagi 4 bagian :
  1. Nafsiah / hal
  2. Salbiah / adam
  3. Ma’ani / wujud
  4. Ma’anuwiyah / i’tibar
Sifat dua puluh ada 3 martabat :
  1. zat
  2. sifat
  3. asma’
Zat itu sifat nafsiah dan salbiah.
Sifat itu sifat ma’ani.
Asma itu sifat ma’anuwiyah.

ﻻ   ﺍﻟــــــﻪ  ﺍﻻ  ﺍﻟﻠـــــﻪ
Sifat itu kelakuan.
Zat itu diri-Nya.
Af’al itu perbuatan.
Asma itu nama.

Syara’ harus berdampingan dengan adat.

Nama Allah Ta’ala itu qadim tiada muhid.


Zat itu rahasia bagi kita.
Sifat itu nyawa kepada kita.
Af’al itu tubuh kepada kita.
Asma’ itu hati kepada kita.

Jalan kepada Allah Ta’ala :
  1. syariat                                Syariat itu perkataan Rasul
  2. tarikat                                 Tarikat itu jalan Rasul
  3. hakikat                               Hakikat itu kediaman Rasul
  4. makrifat                              Makrifat itu kelakuan Rasul

Syariat itu tubuh kepada kita.                   Zikirnya syahadat.
Tarikat itu hati kepada kita.                      Zikirnya Allah                        ﺍﻟــــﻠــﻪ
Hakikat itu nyawa kepada kita.                Zikirnya Ya Allah                   ﻳﺎ ﺍﻟــــﻠــﻪ
Makrifat itu rahasia kepada kita.              Zikirnya Ya Hu                      ﻳﺎ ﻫﻮ
Istana syariat itu lidah.
Istana tarikat itu hati.
Istana hakikat itu nyawa.
Istana makrifat itu meliputi badan adanya.

Kejadian syariat itu dari air.
Kejadian tarikat itu dari angin
Kejadian hakikat itu dari bumi.
Kejadian makrifat itu dari api.

Air yang merupakan cahaya nur Muhammad.
Angin yang merupakan nafas Muhammad.
Bumi yang merupakan badan Muhammad.
Api yang merupakan nazar Muhammad.

Awal Muhammad     -          Nurani       -          nyawa kepada kita.
Akhir Muhammad    -           ruhani       -           hati kepada kita.
Zahir Muhammad     -           insani        -          tubuh kepada kita.
Bathin Muhammad   -           rabani       -           rahasia kepada kita.

Makrifat :
1.      makrifat orang syariat
2.      makrifat orang tarikat
3.      makrifat orang hakikat.

Makrifat orang syariat yaitu mengenal segala hukum yang zahir, seperti : halal, haram, sah, batal, makruh, mubah, fardhu, sunat, rukun, syarat.
Makrifat orang tarikat yaitu mengenal barang yang saniy2 seperti riya’, ujub, sama’ah, takabur, hasud, baik, jahat, zahir, batin.
Makrifat orang hakikat yaitu antara batin – zahir, zahir – batin.
Syariat itu menyembah Allah, mengerjakan segala suruh syara’, dan menjauhi larangan syara’.
Tarikat itu sengaja akan Allah dengan ilmu dan beramal mengamalkan yang diketahui.
Hakikat itu seperti engkau pandang Allah dengan cahaya yang dapat ruhkan Allah pada sama tengah hati.
Makrifat itu lengkap meliputi segala badan.
Syariat dan hakikat tidak bercerai.
Hakikat itu memandang dengan cahaya yang dapat ruhkan Allah Ta’ala sama tengah hati akan hakikat diri dan apa yang pada dirimu dan pandang daripada Allah kepadamu.
Yang daripada kita itu hina, fakir, daif, lemah.
Yang daripada Allah itu mulya, kaya, kuat, kuasa.



Pikirkanlah nikmat-nikmat Allah itu.
Jangan seperti binatang yang tidak memikirkan hidup akan mati.
Derajat hakikat adalah hilang segala wujud zahir pada pandangan hati.
Hakikat tauhid itu barang yang terlintas di dalam hati yaitu binasa lagi baharu.
Hakikat tasawwuf yaitu meninggalkan dunia.
Asal mengenal Allah yaitu mengenal diri sendiri.
Yang dinamakan diri :
1. sebenar-benar diri        -           Allah                            umpama kapas
2. diri terperi                    -           Muhammad                  umpama benang
3. diri terdiri                     -           Adam                           umpama kain

Yang menyampaikan kita kepada Allah anugerahnya.
Yang sebenar-benar ilmu yaitu yang mengetahui baik, jahat, zahir, batin, awal, akhir, halal, haram, makruh, mubah, sunat, fardhu, syarat, rukun, sah, batal.
Ilmu                                 «           Nafsu
Nafsu                              X            Taqwa
Kesudahan ilmu kembali kepada asal yaitu sedia kala.
Kesudahan makrifat yaitu jahil akan diri.
Cerdik adalah memelihara diri dan agama.
Orang yang berakal
1.      meninggalkan kemuliaan dunia
2.      meninggalkan takabur
3.      suka beribadat
4.      suka berbuat kebajikan
5.      benci kepada kejahatan
6.      kasih dan hormat kepada orang alim
7.      membalas jasa
8.      bersegera membayar utang
9.      meninggalkan marah
10.  murah tangan bersedekah serta manis mulut, manis muka
11.  banyak kasihnya kepada kaum kerabat
12.  tiada mau makan yang haram
13.  mau terkena dan tiada mau mengena
14.  benci kepada orang berbuat kebesaran dan kemegahan

Sekurang-kurang akal yaitu meninggalkan kemuliaan dunia.
Iman dengan batin, Islam dengan zahir.
Asal amal                        adalah     ilmu.
Asal taat                          adalah     ketiadaan mengikut hawa nafsu.
Asal kebaikan                  adalah     menyalahi hawa nafsu.
Asal kejahatan                 adalah     mengikuti hawa nafsu.

Syarat amal                     adalah     ikhlas.
I K H L A S
  ﻣﺒﺘﺪﻱ   ﻣﺘﻮﺍﺳﻂ     ﻣﻨﺘﻬﻲ
Ikhlas Mubtadi adalah suci dari riya’, sama’ah hanya semata-mata karena Allah mengharapkan pahala, masuk surga, takut azab Allah, takut masuk neraka.
Ikhlas Mutawasit adalah suci dari riya’, sama’ah, hanya semata-mata karena Allah hanya mengerjakan suruh Allah karena dia hamba Allah.
Ikhlas Muntahya adalah tiada menilik-nilik bagi dirinya amal hanya af’al Allah kepada dirinya yang dipandangnya.
Yang melepaskan daripada syirik itu keluar engkau daripada diri engkau.

  1. Tiadalah mencium bau makrifat
     
    jahil akan dirinya
  2. jahil akan Tuhannya

Orang arif yaitu orang yang mengenal dirinya dan mengenal Tuhannya ( sifat, af’al, dan asma Allah), tiada suka dipuji, dan tiada duka dihina / dicela.
Asal anak Adam yaitu anasir : tanah, air, angin, dan api.
Tanah dari air,
air dari angin,
angin dari api,
api itu dari ruhsia Muhammad.

Tanah itu badan Muhammad.
Air itu cahaya Nur Muhammad.
Angin itu nafas Muhammad.
Api itu nazr Muhammad.
Tanah jadi daging.
Air jadi tulang.
Angin jadi aurat.
Api jadi darah.
Kejadian diri yang batin yaitu kejadian daripada anasir yang empat yang batin, yaitu wujud, ilmu, nur, dan syahud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar